10. Senja Bersama Putri Atlas

73 8 6
                                    

Previous story...


"Ada yang mau pocari?"

"hampir 4 jam kita terus mendaki. masih jauh tidak sih?"

"sudah dekat kok. kalau-"

"hey lihat itu."

"bahkan dari sini pun, apel-apel itu terlihat sangat menggiurkan."



----------



"Anyway, sepertinya kita sudah sampai."

Aku pun langsung mengedarkan pandanganku ke sekeliling tempat ini. di depanku ada pohon berbuah apel emas, yang mana ladon tidur bergelung dibawahnya. Lalu di sebelah kiri ada sebuah kolam kecil. Aku nggak habis pikir kenapa harus ada kolam itu disini. Mungkin untuk minum si ladon.

Bodoh amat sih.

"Ini jam berapa sih? Kok matahari masih tinggi," tanya Taeyong. Jackson melirik jam tangannya, "masih jam 4 sore. Sebaiknya kita makan dulu deh."

Aku pun tidak banyak protes saat Jackson menyuruh kita makan. Dengan perlahan aku mengeluarkan berbagai macam makanan dari dalam tas, mulai dari sandwich, kimbab segitiga, sebungkus biskuit, sekaleng gummy bear, sebotol besar susu dan satu botol besar air putih.

"dihabiskan saja semua, aku nggak mau lagi memikul makanan dalam tasku."

"hmm oke."

Tiba-tiba, Jackson mendelik kesal padaku, "mana? Katanya kau akan memberitahu kata si jennie."

Sejenak kemudian Taeyong terperangah, "oh iya, memang jennie kemarin bilang apa sih?"

Aku berusaha menelan mengunyah makananku secepat mungkin, karena mereka pasti tidak sabaran, "jadi, menurut penglihatan oracle miliknya, jaemin tidak mati begitu saja. Ada yang membunuhnya."

"HAH?"

"mengapa kalian menatapku seperti itu?"

"jangan bohong. Doyoung kemarin bilang jaemin kena serangan jantung."

"kalian tahu kenapa kita bisa menjalani misi ini kan?" tanyaku. Taeyong mengangguk, "yep. Itu karena adikku yang nyasar ke pondok."

"dan kedatangan jeno di pondok Hera bukan perkara yang tidak di sengaja. Kalian tahu sendiri, apa akibatnya jika hal yang tidak biasa di hanok village terjadi?"

Jackson tampak berpikir, "pasti banyak yang berkerumun untuk sekedar melihat? Atau apalah. Kemarin ramai banget di pondok Hera."

Taeyong pun menginterupsi, "jadi, kalau memang jaemin dibunuh, kehadiran adikku hanya untuk pengalihan. Begitu maksudmu?" aku mengangguk, "exactly."

Mereka berdua pun lemas saat aku membenarkannya.

Jackson jadi jengah, "hei, tapi kan bisa jadi ada dewa atau siapapun yang suka dengan jeno, mungkin? Lalu ingin memasukkannya ke hanok village?"

"Jack, dewa mana sih yang tidak sibuk, sampai mau melakukan hal itu? Semua pasti punya pekerjaannya masing-masing. Dan nggak cuma itu, malam sebelum kita berangkat untuk menjalani misi, aku diseret ke loteng pondok hera oleh Doyoung. Disana sudah ada jennie, ten dan youngjae. Jennie bilang bahwa dia melihat jaemin memang dibunuh seseorang dengan coklat yang dicampur racun. Youngjae juga bilang kalau dalam meditasinya dia melihat ada orang meninggal di hanok village, dan seorang pengkhianat yang sedang berkeliaran. You know what i think then."

"lalu, bagaimana? Kalau jaemin memang dibunuh oleh racun, bukannya seharusnya mulutnya berbusa? Tapi kemarin aku diberitahu haechan kalau tidak melihat hal aneh yang mengindikasikan pembunuhan," tanya Taeyong.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEMIGODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang