Chapter 9 : A New Day Has Come

5 0 0
                                    

New York 2007

Hazel POV

Aku salah membiarkan Park Dae Ryeon pergi begitu saja tanpa mendengar penjelasannya. Aku menyesal mengusirnya pergi. Dengan cepat aku mengejarnya sebelum aku benar-benar menyesal.

Aku terlambat lagi. Setelah terlambat mendapatkan Park Dae Ryeon, kali ini aku terlambat mengejar kembali cintaku.

"Hazel Kim?" Panggil suara yang tidak aku kenali. Aku yakin dia bukan Park Dae Ryeon.

Aku membalik tubuhku dan menatap seseorang yang entah siapa aku tidak mengenalinya namun dia bisa mengetahui namaku.

"Yes?" Jawabku lemas.

"Umm, you know I am Marsh Kendrich, I came here along with Dae Ryeon Park. I am his cousin. It's nice to meet you, Kim." Ucapnya panjang lebar yang ternyata dia adalah sepupu Dae Ryeon.

"And? You came here with Dae Ryeon and then you still chatting with me like nothing happened, your cousin have already gone, it's best for you to leave, Marsh." Ini mungkin sedikit terdengar kasar, namun aku kecewa karena Marsh yang berbicara denganku sekarang bukan Dae Ryeon.

"Umm, sorry. I'm going to go but I saw you running after us and the upset Dae Ryeon dont even know that you are running after him, so I guess you have something to tell him. It makes me stay."  Jawaban nya benar-benar menimbulkan secercah harapan.

"Good, tell him to come here again in two days, I will be here waiting for him and make things clear." Ucapku datar.

"Yeah, of course he will come here. I'll go first. Byebye." Jawab Marsh dengan memberi kepastian.

Tanpa memperdulikan Marsh aku memutar badan dan meninggalkannya tanpa mengucapkan apa-apa.

After a couple of days

Dae Ryeon sepertinya tidak lagi ingin menjelaskan padaku, lima menit lagi sudah bukan hari dimana kuinginkan dia datang, selarut ini dia pasti tidak akan datang lagi, tapi aku masih membiarkan hatiku berharap pada waktu singkat ini.

Dia mungkin marah, perlakuanku hari itu mungkin sudah melampaui batas. Maafkan aku Dae Ryeon, aku menyesal tidak membiarkan kau menjelaskan semuanya dan membiarkan hatiku kembali terluka karena berharap pada waktu yang sangat singkat.

"Princess, boleh Mum masuk?" Seketika suara Mum mebuyarkan lamunanku.

"Sayang, Mum tau kau masih sedih, sudah ya nak, lupakan dia, hilangkan dia dari hidupmu, jangan biarkan dia lebih dalam lagi menyakiti kamu, sayang. Mum jadi terluka melihat Princess kesayangan Mum menangis menatap jendela setiap hari." Sambil terisak Mum mebujukku.

Aku terdiam sekilas, ya, mungkin Mum benar, aku sudah terlalu lelah dengan semuanya, dia membuat Mum ikut terluka, aku tidak akan membiarkannya terjadi lebih dalam lagi.

Aku menoleh melihat ke arah Mum, dan saat itu Mum tersenyum melihatku, aku membalas senyum Mum.

"Maafkan aku Mum, aku benar benar bodoh masih mengharapkan dia, aku janji akan melupakannya."

Saat aku mengatakannya, saat itu
juga air mata ku mengalir di pipiku. Walau sakit mengatakannya, tapi ini yang terbaik.

Setelah 5 menit berlalu, aku sudah mulai menata hidupku yang berantakan, aku mulai rajin ke sekolah, mencari teman baru, melupakan Park Dae Ryeon.

***
Tbc

Comeback for Sure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang