Sudah dua bulan Sai bersekolah di SSHS (Suna Senior High School) dan Sai sudah berteman baik dengan Ino, Sakura dan Sasuke. Tapi ada sesuatu yang mengganjal jika dia bersama Ino, dia merasa nyaman dan kadang jantungnya berdetak tidak menentu jika bertemu dengan Ino atau saat melihat senyuman Ino.
Tapi tidak mungkin dia jatuh cinta pada Ino karena seminggu yang lalu dia sudah menyatakan perasaannya pada Samui. Dia menyukai Samui karena dia cantik, baik dan tegas.
Hari ini semua guru ada rapat dadakan, jadi sekolah terpaksa diliburkan. Ino pulang lebih dulu daripada Samui karena Samui ada janji dengan Sai.
Kalau boleh jujur sebenarnya Ino menyukai Sai, tidak-tidak, dia mencintainya sejak sebulan terakhir. Tapi mungkin Tuhan berkehendak lain, nyatanya Sai tidak membalas perasaannya dan malah meminta kakaknya menjadi kekasihnya, dan sialnya kakaknya menerimanya.
" Inoo.... " -Samui
" Iya kak... " -Ino
" Tolong buatkan aku nasi goreng buatanmu. Aku lagi pengen! " -Samui
" Oke! " -Ino
***
" Apa rasanya pas? " -Ino
" Ya...ini sangat enak, aku jadi ingin bisa memasak. " -Samui
" Aku juga tak terlalu bisa memasak, Sakura yang mengajariku. " -Ino
" Bocah pink itu ya? " -Samui
" Jangan panggil dia dengan sebutan pink kak... Dia akan marah dan memghajar kakak, kekuatannya kan seperti monster. " -Ino
" Iya. Dia sangat menakutkan saat marah. "-Samui.
Samui mencuci piring bekas makannya tadi lalu menaruhnya di rak. Ino sudah sedang menonton TV di ruang santai.
Samui yang sudah selesai dengan tugasnya langsung menghampiri Ino dan duduk di sebelanya sambil menyandarkan kepalanya.
Ino sangat suka jika kakanya bersikap manis kepadanya, dan dia ingin selalu seperti itu karena dia sangat menyukai sisi lain dari Samui yang terkenal tegas dan berwajah datar itu.
" Kau memakai wangi blueberry? " -Samui
" Um...iya, apakah tidak enak? " -Ino.
" Aku suka baunya, tapi aku lebih suka wangi bunga mawar. " - Samui
" Oh... " -Ino
Samui memilin-milin anak rambut Ino yang tidak ikut terikat sambil menempelkannya pada hidungnya. Dia suka rambut ino yang panjang dan berwarna pucat.
" Mau ke kamar? " -Ino.
" Iya, aku mengantuk sekali. Oh tidak! Besok malam aku akan jalan-jalan bersama Sai-kun. " -Samui
Mendengar bahwa Sai akan mengajak kakaknya jalan-jalan jantung Ino terasa ditusuk-tusuk. Dia memegangi dada kirinya yang bergerak tak beraturan. Kenapa kakaknya selalu mendapat apa yang dia inginkan dengan mudah sementara Ino sangat susah mendapat apa yang diinginkannya.
Ino langsung pergi ke kamarnya sambil memasang wajah lelah, dia seperti tak punya semangat hidup lagi kalau begini caranya.
***
Hari ini Samui dan Ino memutuskan berangkat bersama, Samui sudah masuk ke kelasnya lebih dulu sementara kelas Ino masih melewati 2 kelas lagi dari kelas Samui.
Ino melihat Sakura sedang berjalan sambil mendengarkan lagu menggunakan headphone. Tiba-tiba ide jahil muncul dari kepala pirang Ino.
" Hei jidat! "-Ino
" Uwa...!! Huhh... Ayolah pig, sehari saja jangan teriak. " -Sakura
"Maaf, lagipula masa masih terdengar nyaring sih? " -Ino
" Ya...suaramu kan seperti spiker" -Sakura
" Hehehe...aku hanya iseng Saku~"-Ino
" Bagus sekali. Dan kau selalu berteriak tepat di depan telingaku, kau pikir telingaku tak akan berdengung? " -Sakura.
" Hehehe.... " -Ino
" Ayo masuk kelas, sebentar lagi bel masuk berbunyi. " -Sakura.
" Okey! " -Ino.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS [HIATUS]
FanfictionSamui dan Ino adalah sepasang anak kembar dari keluarga Yamanaka, mereka hanya berbeda lima menit dan Samui adalah kakaknya. Samui yang penyayang dan kadang egois. Dan Ino yang penurut dan sangat menyayangi kakaknya. Tapi bagaimana jika Samui dan In...