THE TWINS [HIATUS]

6

Ino mengerucutkan bibirnya kesal karena Sakura terus menggodanya.

" Bagaimana kalau Yahiko senpai menggendongmu ala bridal nanti? " -Sakura

" Sakura...jangan menggodaku... " -Ino

Yahiko adalah mantan kakak kelas Ino dan Sakura, semua murid tau bahwa senpai tampan itu menyukai Ino dan Ino juga menyukai Yahiko. Tapi dia masih kepikiran oleh Sai, mungkin tidak ada salahnya menerima Yahiko, lagipula Yahiko sudah pernah menembaknya berkali-kali tapi Ino tidak pernah menjawabnya karena masih bingung.

Tapi bagaimana dengan Sai? Dia juga menyukai pemuda pucat itu tapi dia tau itu tidak mungkin terjadi karena Sai dan Samui sama-sama saling mencintai. Dia tidak ingin menjadi perusak hubungan orang nantinya.

Mungkin dia harus mengalah lagi pada kakaknya.

" Ayo ke kelas, bel masuk akan berbunyi 5 menit lagi. " -Sakura

" Okey! " -Ino.

***

"Sakura... " -Ino

" Apa pig? " -Sakura

" Menurutmu aku harus menerima Yahiko-senpai atau tidak? " -Ino

" Eumm...apa kau masih menginginkan Sai?" -Sakura

" Itu sih iya, tapi aku berniat move on dari Sai. Bantu aku Saku~ " -Ino

" Mungkin menerima Yahiko-senpai bukan ide yang buruk, kau bisa mencobanya. " -Sakura

" Benarkah? " -Ino

" Ya...tapi apakah kau masih menyukai Yahiko-senpai? " -Sakura

" Aku menyukainya tidak sampai mencintainya. " -Ino

" Awal yang baik, lama-kelamaan kau akan mencintainya. " -Sakura

" Oke, akan kucoba nanti. Terimakasih sarannya." -Ino

" Sama-sama. Selamat berjuang! " -Sakura

***

Malam ini Ino sendirian dirumah, kakaknya sedang pergi dengan Sai dan itu membuatnya dibakar api cemburu.

Ino membuka aplikasi Linu-nya dan mendapatkan pesan dari Yahiko. Jantung Ino serasa sedang berlari maraton hanya karena mendapat pesan dari Yahiko. Oke, itu berlebihan, tapi memang begitu kenyataannya.

Linu

Yahiko_Pain

Hai Ino cantik...

Hai Yahiko-senpai
*dibaca*

Apa kau bisa bertemu
denganku saat ini?
Aku begitu merindukanmu
honey~

Bertemu dimana senpai?
*dibaca*

Bagaimana kalau di kafe
langganan kita dulu?

Boleh senpai. Jam berapa?
*dibaca*