One

230 7 0
                                    

"How many times do I have to tell you?!?!?" ucapnya seraya menamparku. "Go away! I'm sick of you now! Go away!" usirnya.

Aku meremas tanganku sekuat tenaga. Menahan air mata yang akan keluar dari pelupuk mata ku. Aku menundukkan kepala ku dan mengambil kertas-kertas yang berserakan di kakiku. Dengan cepat aku merapikan semuanya dan langsung meninggalkan ruangan itu.

Aku lelah dengan semuanya. Apa salah ku? Apa salah ku hingga aku harus hidup seperti ini?

"Ruth? What are you doing?" ucap seseorang yang membuatku tersadar akan lamunan ku.

Aku menoleh ke arahnya. Aku tahu siapa yang memanggil ku. Karena hanya dia yang memanggil ku dengan nama Ruth.

"Me? I'm tired. I can't go on with him anymore. My dad, I hate him. I really hate him. Since I was born, I've already hate him. All I want is just for him to dissapear!" teriak ku sekuat tenaga.

Aku ingin meneriakkan segala kekesalan ku. Tanpa sadar air mata ku mulai keluar. Aku lelah. Aku tidak tahan dengan semua ini.

"Don't cry..." bisiknya di telinga ku.

Ia mendekapku dengan lembut. Aku menyandarkan kepala ku di dada nya.

Ia mengelus-elus rambut ku dengan perlahan, seakan-akan aku adalah barang paling berharga. Aku dapat mendengar detak jantungnya yang tenang. Aku dapat merasakan nafas nya yang teratur. Tangannya yang menyelimuti ku sangat hangat. Aku mulai mengantuk dan melepaskan diriku darinya.

"Thanks. I feel better now," kata ku seraya tersenyum.

Ia hanya mengangguk kemudian menaikan kedua ujung bibir nya membentuk senyum khas dirinya.

"Jay, can you promise me something?" tanya ku.

"What is it?" balas nya.

"Please don't ever leave me. You're the only one I have," tegas ku.

"I'll never leave you. I promise," janji nya.

Aku sedikit berjinjit dan memberi sebuah kecupan di pipinya. "You better keep that promise, Jay."

-------------------------------

Nama ku Angelina Ruth Elisabeth S, seorang cewek berumur 16 tahun. Aku sama Jay itu sama sekali bukan yang kalian pikirkan. Jay atau Jayden Gilbert Johansson S adalah kakak ku. Lebih tepatnya kita satu ayah tapi beda ibu. Jay's mother meninggal saat melahirkan Jay, kemudian ayahku menikah lagi dan melahirkan aku. Kakak ku blasteran amrik-indo, sedangkan aku asli amerika. Aku adalah pewaris kedua perusahaan Slovia, perusahaan yang termasuk jejeran perusahaan terkaya sedunia.

Aku saat ini tinggal di Amerika, karena itu aku lebih sering menggunakan bahasa inggris dibandingkan bahasa indonesia. Satu hal tentangku, aku sangat gemar mempelajari bahasa, aku bisa 7 bahasa asing. Yaitu bahasa indonesia, bahasa spanyol, bahasa mandarin, bahasa jerman, bahasa korea, bahasa prancis, dan bahasa jepang. Aku juga selalu menduduki peringkat 1 di sekolah ku.

Aku benci rumah ini.

Sejak lahir yang mereka pentingkan hanyalah bagaimana cara mendapatkan uang banyak. Dulu aku pernah mencoba melawan ayah ku, hasilnya? Nihil. Aku dipukuli dan dikurung di kamar seharian tanpa makan dan minum. Sejak saat itu aku tidak pernah melawan perintah ayah ku lagi. Semua perintahnya kutaati, termasuk perintah bahwa aku tidak boleh menyukai siapa pun kiarena pernikahan ku nanti akan ditentukan oleh ayah ku. Selama ini aku belajar bahwa setiap orang yang berusaha melawan ayah ku akan berakhir. Seiring aku dewasa aku mulai mengetahui banyak hal. Tak terhitung berapa banyak kehidupan yang telah ayahku hancurkan. Kehidupan kuselalu terkekang dalam keluarga ini, dalam rumah ini. Ayahku tidak pernah puas akan diriku. Rasanya sangat lelah. Aku ingin istirahat. Aku ingin keluar dari rumah ini. Sejak dulu hanya ada Jay yang merawat ku dengan baik. Ia adalah seseorang yang sangat berharga, tidak ada yang bisa menggantikan dia.

FreedomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang