Nine

49 3 3
                                    

"An, udah siap buat ulangan?" tanya Chris sesampainya Angel di sekolah.

Angel menghela nafas. "Doakan aja deh gue dapet bagus. Udah gitu pelajaran kimia pertama lagi," jawab Angel.

Chris tertawa kecil. "Gue juga belum begitu siap kok, An. Tenang ajalah. Liat tuh Gilbert aja malah tidur."

Kedua nya memperhatikan Gilbert yang sedang tidur. Angel tersenyum kecil melihat wajah Gilbert. ia kemudian mengeluarkan iPhonenya dan memfoto Gilbert.

Chris yang melihat iPhone Angel jadi teringat akan Jay, cowo yang menelfon angel kemarin.

"An, kemarin pas lo tidur, ada yang telfon lo, trus gue jawab aja deh," ujar Chris.

Angel menaikkan satu alisnya. "Telfon? Emang siapa?"

"Jay," jawab Chris.

Jay.

Nama Jay yang disebutkan Chris bergema di dalam pikiran Angel. Jantungnya terasa berdetak lebih cepat. Kedua ujung bibirnya terangkat naik membentuk senyuman lembut. Pipinya perlahan memerah.

Chris kaget melihat ekspresi wajah Angel. "An ..."

"Jay ... Tadi lo bilang Jay kan?" tanya Angel.

"I-iya."

"Thanks God... It's really him," gumam Angel.

Chris berdeham. "Emangnya dia siapa?"

Angel menatap kedua bola mata Chris dalam. "Jay itu ... orang yang paling berharga dalam hidup gue. Gue terpaksa pisah sama dia saat gue pindah ke sini. Gue ga kuat pisah sama dia. Gue kangen banget sama dia. Dan ternyata kemarin dia nelfon gue ... Gue seneng banget," jelas Angel.

Chris sedikit terkejut mendengar jawaban Angel. "Dia pacar lo?" tanya Chris langsung.

Angel menggeleng pelan. "Dia bahkan orang yang jauh lebih berharga dibandingkan sebutan pacar. Dia itu hidup gue."

Chris menjadi sedikit kesal mendengar jawaban Angel. Mungkin bisa dibilang ia merasa cemburu. Chris pun hanya diam dan duduk kembali di bangkunya. Angel langsung mengambil iPhonenya dan mencari LINE Jay.

Angel : Jayyy!! Aku ga tau kalau kemarin kamu telfon aku. Nanti telfon aku lagi ya, aku lagi di sekolah sekarang.

Tidak lama kemudian, ada balasan dari LINE Jay.

Jay : Hey (: miss me?

Angel tidak menyangka sama sekali Jay akan membalas LINE nya secepat itu. Padahal, rasanya susah sekali menghubungi Jay sejak ia datang ke Indonesia.

Angel : Miss u ... ):

Jay : Senyum dong, Ruth. Senyum! Jangan cemberuttt!

Angel : Tuh senyum. (: Puas?

Jay : Kok kamu jutek gitu jawab aku?

Angel : Really?

Jay : Are u mad at me right now?

Angel : No.

Jay : I know u very well, Ruth. U r mad at me right now. Tell me why please? ):

Angel : Kenapa kamu ga kabarin apapun sih ke aku sejak aku tinggal di Indonesia?

Jay : Sorry banget, Ruth. Aku lagi sibuk banget sekarang. Kantor lagi banyak kerjaan. Aku aja belom pulang ke rumah nih dari kemarin.

FreedomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang