05

845 54 0
                                    

"Kamu ngapain muka cemberut kek gitu?" Tanya gadis imut dan baik hati melihat Prilly menekuk muka.

"Aku lagi stres Mil!" Mila mengernyit, ya gadis itu bernama Mila rekan kerja Prilly.

Mila menengok ke arah mobil yg tadi mengantarkan Prilly. Sudah tak ada lagi disana.

"Tadi siapa Pril? Pacar kamu?"

"Bukan! Dih ogah" Jawab Prilly kesal, Mila tersenyum.

"Jangan kayak gitu loh Prill, nanti kamu suka" Ucapnya menggoda. Prilly mendelik.

"Sorry aja!" Ujarnya sambil berlalu. Mila hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Mila tau, Prilly nggak terlalu tertarik dengan cowok, bukannya Prilly tidak normal. Tapi Prilly bilang terlalu ribet kalo mikir cowok, kuliah aja belum becus, udah mikir cowok yg belum tentu jadi jodohnya. Mila juga membenarkan kata-kata Prilly. Mila tersenyum mengingat itu dan berlalu menyusul Prilly untuk mengganti seragam dinasnya.

****

Ali membanting tubuhnya dikasur empuk kamarnya.
Mengusap wajahnya.

"Bisa-bisanya gue kalah sama ntu anak? Ada Apa sih? Jangan-jangan pake pelet lagi!!" Tebak Ali, menyadari hatinya mulai tak menentu, padahal ini baru hari pertama ia bertemu. Kalo sampe 100 hari apa gue bisa??? Aiiiisssh...!! Gue Aliando Syarief, laki-laki tampan yg bisa menaklukan siapa saja dan nggak ada yg gak bisa gue lakuin, dan itu juga berlaku buat lo Prill!! Oke sekarang lo cuekin gue, tapi gue bakal buat lo berlutut sama gue!!" Batinnya tersenyum miring.

Tok..Tok..Tok..

"Den Ali." Yang di panggil langsung bangkit.

"Bentar!" Ucapnya sambil berjalan kearah pintu.

"Kenapa?" Tanya Ali ketika mendapati Itte yg memanggilnya.

"Nyonya muda mencari anda.."

"Kak Alya maksudmu?"
Tanya Ali heran, nggak biasanya Alya kerumahnya.

"Sama siapa?"

"Sama tuan dan nona kecil Icha"

"Oh ya. Bentar, bilangin gue lgi ganti baju" Itte hanya mengangguk dan berlalu.

***

Ali turun menemui kakaknya.
Mereka tersenyum menatap Ali.

"Udah lama kak?" Sambutnya.

"Udah Li, duuuh adik kakak yg ganteng, Mmkin ganteng aja tapi sayang masih sendiri" Ujar Alya sambil terkikik. Ali mendengus dan mengalihkan pembahasan dengan menggoda Icha.

"Icha tayaaang, kok makin cantik aja, hhmm?"

"Om Ali genit!" Balas Icha dengan suara imutnya yg menggemaskan.

"Uuuh." Ali mencubit kedua pipi bocah itu. Icha adalah anak Alya yg kini mulai duduk di bangku kelas satu sekolah dasar.

"Sakit tau om" Icha mengusap2 pipinya. Ali malah mengacak-acak rambutnya.

"Uuuuhh. Om Ali bikes deh"
Kesalnya.

"Apaan Bikes?"

"BIKIN KESEL" teriak Icha tepat ditelinga Ali.

"Makanya cepet nikah biar punya kek gitu!" Celetuk Kevin, suami Alya. Ali menatap tajam.

"Belum juga selesai S2 nya kak, masak suruh kawin aja!"

"Ya nyari2 cewek gitu, masa ganteng-ganteng nggak punya pacar" sambung Alya.

"Bukannya nggak punya kak, cewek itu semua ngeribetin! Ali rasa nggak perlu nyari, cewek-cewek udah pada terkintil2 sama Ali, cuma Ali aja yg males!" Ujarnya memperlihatkan sifat sombongnya.

100 Day With Mr. AroganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang