09

752 45 0
                                    


Itte mendekat saat Ali memanggilnya.

"Bagaimana den?" Tanya Itte khawatir. Ali menghela nafas panjang.

"Lo bisa kan bantu gue?"

"Maaf, yang aden maksud bantu buat apa ya? Apa buat kue atau masak?" Tanya Itte polos. Ali berdecak.

"Gue butuh bantuan lo, buat deketin Prilly!"

"Prilly?" Itte mengernyit bingung, pasalnya dia tidak tau Prilly itu yang mana.

"Maaf den, kalo saya suruh jadi pacarnya dia, mana dianya mau? kan Itte nggak cantik" Ali menggeram kesal, dan mengacak rambutnya sendiri.

"Aaaaargh. Lo gimana sih? Siapa yang suruh lo macarin dia, dia itu cewek!"

"Oh maaf den, saya kira cowok, hihi" cengir Itte.

"Lo harus ngikutin dia di kampus dan apa aja yg dia lakuin"

"Maksudnya? Saya disuruh kuliah disana juga?" Tanya Itte bingung.

"Yah! Mulai besok, kamu kuliah disana" jawab Ali santai. Sedangkan Itte bingung, ia tidak pernah menyangka bisa melanjutkan kuliahnya lagi.

"Be..beneran den!" Pekik Itte setelah sadar dari keterkejutannya.

"Iya! Tapi dengan syarat, lo harus deketin Prilly"

"Oh iya! Kalo boleh tau Prilly itu yg mana ya den?" Dengan cepat Ali menoleh.

"Lo nggak tau?" Tanya Ali dengan suara sedikit keras. Itte hanya menggeleng pelan, Ali memejamkan matanya, dan menggertakkan giginya. Heran.

"Prilly itu cewek yg biasa gue bawa kerumah!" Terang Ali sedikit kesal.

"Oh jadi itu to den, hehe. Bukannya itu pacarnya aden ya?
Den Ali cemburu ya?? Kok sampe saya disuruh jadi mata-mata?" Ali harus cukup sabar, menghadapi pembantunya yg super polos apa oon sih sebenarnya? Aaaargh bodo! Yg penting Ali bisa tau gimana caranya supaya Prilly luluh padanya! Bukan Ali jika tidak bisa melakukannya!

"Lo nggak usah banyak tanya, tinggal lo nurut sama perintah gue! Atau kalo tidak gue pecat lo!" Ancam Ali.

"Jangan den!" Kilah Itte cepat.

"Ya makanya lo harus nurut"

"Iya den!" Kata Itte pelan.
"Yaudah den, saya permisi dulu" Itte membungkuk lalu pergi.

****

"Prill!" Panggil seseorang ketika Prilly sedang berjalan menuju tempat kerjanya. Prilly menoleh, mendapati laki-laki yg sangat menyebalkan menyilangkan tangannya di depan dadanya. Prilly memutar bola mata malas.

"Kenapa?" Ketus Prilly.

"Lo bisa lembut dikit nggak sih sama cowok?" Balasnya.

"Nggak!"

"Loh kok nyolot!?"

"Siapa yg nyolot!"

"Bener-bener yah kamu!" Nada bicara Ali mulai meninggi, Entah kenapa setiap berhadapan dengan Prilly, ia merasa emosi! Yang menimbulkan perasaan aneh.

"Buruan mau ngomong apa? Aku mau kerja!" Prilly meninggikan nada bicaranya. Ali melangkah mendekat.

"Gue cuma pingin kamu nemenin aku jalan2" Prilly melotot kearahnya. Ya Allah. Tolong aku, singkirkan makhluk jelek ini dari hadapanku! Bathin Prilly.

"Nggak bisa!" Sanggah Prilly lalu beranjak pergi. Namun Ali menahan tangannya. Prilly segera menepis.

"Satu meter!!" Katanya. Ali mendengus kesal.

100 Day With Mr. AroganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang