HELLO GUYS❤️❤️❤️
WELCOME TO MY STORY OF ALUNA😘😂
HAPPY READING YASH!!!
.
.
.
Sungguh keadaan yang terjadi sangat berbeda. Disebuah ruangan yang besar. Seorang pria tengah menyesap segelas vodka dengan pikiran yang kacau sama halnya dengan penampilannya yang kacau. Namun itu tidak membuat ketampanan yang ia miliki berkurang, terlebih membuat ia terlihat semakin panas dengan penampilan itu.
Pria itu.
Ethan Anthonio Smith.
Pria itu mengusap wajahnya frustasi dan membawa rambut cokelat tembaga yang ia miliki kebelakang, yang sialnya membuat dirinya semakin terlihat seksi dengan rambutnya yang berantakan. Pikirannya terbang kembali ke kejadian tadi yang dialaminya. Saat dia melihat gadis itu, mendengar suara indah dan lembutnya, mencium aroma gadis itu, segala tentang gadis itu membuatnya terusik.
Berbagai pikiran mendatangi pikirannya, kenapa ia tidak langsung menyeret gadis itu ke ranjang dan melakukan seks dengan keras dengannya. Kenapa juga ia bereaksi berlebihan saat berada didekat gadis itu, dan kenapa juga ia membawa gadis itu ke Mansion-nya. Dia tidak pernah sekalipun membawa wanita lain manapun ke Mansionnya.
Hanya Momi dan granny-nya saja.
Tapi tidak dengan gadis itu. Gadis yang dijual oleh ayah kandungnya sendiri akibat kekalahannya dalam perjudian yang diikutinya. Sampai disinilah akhirnya gadis itu berada. Di Mansion besarnya.
Aluna.
Nama yang indah menurut seorang, Ethan. Wajahnya begitu polos dan bersih saat air mata tidak menghiasinya tanpa polesan make up juga. Bahkan ekspresinya saat takut begitu menggemaskan baginya.
'Menggemaskan?' batin Ethan tersadar gila akan penilaiannya terhadap gadis itu.
Sial! Kenapa dia jadi seperti ini. Memperhatikan orang lain—apalagi seorang wanita. Menatap orang lain selama 5 detik pun sudah membuatnya muak. Namun, Ethan menyadari bahwa gadis itu berbeda. Gadis itu mempunyai cara tersendiri hingga dirinya bisa memikirkannya setiap saat setelah pertemuan mereka 2 jam yang lalu.
Bahkan baru 2 jam, bagaimana dengan 1 hari, 1 bulan, bahkan selamnya. Ethan kembali meminum vodka-nya, berusaha mengeyanhkan wajah gadis itu dari pikirannya. Lalu menyandarkan tubuhnya pada kursi santainya, sambil menutup matanya, menikmati sisa-sisa minuman yang masih terasa dalam bibirnya.
Ethan tersentak, seakan teringat akan suatu hal. Ia berdiri dan berjalan kesamping ranjangnya. Terdapat sebuah nakas, yang jika lacinya ditarik akan terdapat sebuah tombol intercome yang dapat menghubungkan langsung suaranya ke para pelayannya.
"Stacy ke kamarku sekarang juga!" Perintah Ethan dingin. Memang begitulah ia dikenal dengan orang-orang. Ethan yang dingin namun sangat tampan bagaikan Dewi Yunani, yang bisa membuat para kaum hawa meneteskan air liurnya dan berlutut pada pesonanya.
20 menit berlalu, Stacy yang dipanggilnya belum juga tiba. Tidak biasaya wanita itu membuatnya menunggu. Saat ia akan memanggil lagi melalui intercome, ketukan pintu terdengar.
Pintu terbuka dan nampaklah Stacy dating dan menunduk.
"Anda memanggilku, Tuan Muda?" Stacy menunduk hormat.
"Kemana saja kau huh? kau tau aku tidak suka menunggu!" Ethan meluapkan kemarahannya, karena Stacy membuatnya menunggu.
"Maafkan saya Tuan, saya dari kamar Nona Aluna." Stacy menjawab jujur. Soalah nama Aluna adalah sebuah mantra, seketika itu luapan amarah Ethan perlahan-lahan menyurut.
"Kali ini kau aku maafkan, namun tidak untuk lain kali."Ethan berujar dengan suara dinginnya kembali.
"Terima kasih, Tuan Muda."
"Apa kau sudah mengurusnya, Apa dia sudah makan malam?" Tanya Ethan kemudian.
"Nona Aluna berada dikamarnya, sedang membersihkan diri. Saya sudah menyampaikan jika ia sudah selesai, ia bisa turun untuk makan malam." Stacy berujar dengan hati-hati.
"Baiklah kau bisa pergi. Kau harus menuruti dan memenuhi segala keperluannya, Stacy." tegas Ethan.
"Akan saya lakukan Tuan, saya permisi." Stacy pergi dari kamar Ethan dan kembali menuju kamar Aluna. Meninggalkan Ethan yang kebingungan saat ini.
Ethan memutuskan untuk mandi, berjalan kearah Jacuzzi-nya. Ia pikir berendam adalah ide yang baik untuk menjernihkan pikirannya.
Mendengar suara handphonenya yang berdering, Ethan-pun mengangkatnya—dari Ibunya.
"Halo, Mom"
"....''
"Dari mana Mom tahu?"
"....."
"Tidak sekarang Mom."
"....."
"Baiklah. I Love You, Mom."
Ethan melihat jam berapa dari ponselnya, ternyata sudah 45 menit lamanya dia berendam. Ethan bangkit dan membersihkan sisa-sisa busa di tubuhnya dibawah guyuran shower. Kemudian ia melilitkan handuk ke pinggangnya, lalu berjalan ke walk in closet miliknya. Mengambil sebuah celana hitam yang panjangnya selutut serta baju kaos abu-abunya. Kemudian berjalan menuju ranjang king sizenya, berniat untu tidur.
1 jam
2 jam
3 jam
Jam sudah menunjukan pukul 11 malam. Ethan terlihat gelisah saat tertidur. Entah apa yang ia mimpikan. Titik-titik keringat terlihat begitu kentara di kening indahya.
"Alunaa arghh." Ethan terbangun dari mimpinya, terduduk lalu menyandarkan tubuhnya pada sandaran ranjangnya. Nafasnya naik turun, jantungnya lebih cepat memompa dari biasanya.
"Apa itu tadi?" Lirih ethan terlebih pada dirinya sendiri.
Setelah 28 tahun dia menjadi seorang pria. Baru kali ini ia merasakan mimpi se-liar itu. Baru kali ini juga seorang gadis bisa mempengaruhinya sejauh itu. Dan gadis itu adalah Aluna. Aluna Ivanosky, gadis yang baru ia temui kurang dalam waktu satu hari. Bahkan ia belum menyentuh gadis itu sama sekali namun gadis itu bisa menembus pikirannya sampai sejauh ini.
Dan saat itu Ethan tersadar, sangat sadar bahwa gadis itu sangat berbeda dari gadis-gadis lainnya.
"Aku harus memilikinya, dan tidak akan aku lepaskan untuk siapapun." Gumamnya.
"Dia hanya akan menjadi milikku, milikku seorang." ujar Ethan dengan tekad keras tak terbantahkan. Akan mengklaim gadis itu sebagai miliknya.
TBC.
Gimana guys sama cerita aku ini? Semoga kalian suka yaa....
Jangan lupa VOTE dan KOMENTAR yaa semuanyyaa!!!
B_Fortune88's Story
KAMU SEDANG MEMBACA
A L U N A (Sudah Terbit)
RomanceCERITA SUDAH TERBIT!!! Sebagian Part telah di hapus! Highest Rank #4 in ROMANCE - 21/06/2019 Highest Rank #5 in ROMANCE - 20/06/2019 Highest Rank #6 in ROMANCE - 10/06/2019 Highest Rank #7 in ROMANCE - 21/05/2019 _____________________ Aluna, begitu...