13 - Misunderstanding

23.7K 1.2K 13
                                    

YANG MAU VERSI LENGKAP 

Bisa di cari di ebook atau bisa beli versi cetak ya langsung ya 

.

.

.

Dua minggu telah berlalu semenjak Aluna berlalu menjauhinya. Setiap harinya, gadis itu akan menghindari kontak dengannya—baik itu kontak mata ataupun kontak fisik, membuat Ethan sangat frustasi.

Aluna akan bangun di pagi hari setelah Ethan pergi ke kantor dan tidur sebelum Ethan pulang. Gadis itu akan makan dengan cepat jika berada di meja makan. Gadis itu akan menghindari tatapan Ethan dan selalu saja menatap kearah lain saat Ethan berbicara. Bahkan gadis itu tak pernah bicara berlebihan, hanya seperlunya saja.

Ethan meneguk vodka yang menemaninya akhir-akhir ini untuk menghilangkan stress-nya. Diambilnya sebuah sticky note dan ditulisnya sesuatu didalam kertas tersebut. Lalu ia berlalu ke kamar Aluna, mengetuk pintu kamarnya kemudian menyelipkan note yang kali ini berwarna biru tersebut di bawah celah pintu kamar Aluna. Hal yang belakangan ini ia lakukan untuk Aluna, karena gadis itu tidak membuka suara sedikitpun padanya. Konyol memang, tapi untuk gadis itu tidak ada yang tidak mungkin.

Kemudian Ethan kembali ke ruang kerjanya. Menunggu apakah kali ini Aluna mau menemuinya. Sudah cukup sabar sekali dirinya dalam dua minggu itu. Ethan tidak akan mau menunggu lebih lama lagi kediaman Aluna. Dia sudah tidak bisa menahan untuk memeluk gadis itu. Ethan sudah terlalu jatuh ke dalama gadis itu.

Setelah satu jam berlalu Ethan menunggu, kesana-kemari berjalan di ruang kerja menunggu kedatangan gadisnya. Sampai terdengar suara pintu terbuka. Ethan yang awalnya bersemangat menjadi lesu kembali. Yang dilihatnya bukan Aluna, melainkan Lea. Adiknya sendiri.

'Bagaimana dia bisa datan kesini? Bahkan aku belum memintanya datang?' Batin Ethan bingung.

"Lea?" Nada tidak suka terdengar jelas dari bibirnya.

"Hai Kakak, aku rindu padamu." Dia langsung memeluk Ethan. Namun tidak cukup lama Ethan mengurai pelukan tersebut.

"Kenapa kau ada disini?" Ethan berkata dingin.

"Memangnya salah ya jika aku disini?" Lea duduk di kursi kebesaran Ethan dan berputar-putar di kursi tersebut. Tidak menunjukan kesopanannya sedikitpun.

"Kau tahu bukan ini tempat pribadiku?" Tanya Ethan masih dengan nada dingin.

Lea menghela nafasnya, "Gadis itu saja kau biarkan masuk, bahkan tidur di kamarmu. Jadi kenapa aku tidak boleh?" kesal Lea dengan wajah cemberutnya yang berlebihan.

Ethan mengeriyitkan dahinya lalu berkata, "Gadis? Gadis siapa yang kau maksud tidur di kamarku Lea?" Tuntut Ethan pada adiknya.

Lea terpaku. Dia telah salah bicara. Saat itu dia kan datang tanpa sepengetahuan Ethan.

Ethan menggeram dan mengahampiri adiknya itu. Menariknya paksa hingga Lea berdiri dari duduknya.

"Aww, pelan-pelan kak, sakit." Cicit Lea takut dengan sikap tak terduga yang dilakukan Ethan.

"Katakan gadis siapa Lea?!" suara Ethan meninggi, membentak adiknya.

"Ah... itu mungkin kau salah dengar saja kak," kilah Lea.

"Pendengaranku masih sangat bagus untuk mendengar ucapanmu Lea!" Bentak Ethan pada akhirnya yang membuat Lea terkejut sekaligus ketakutan.

Baru kali ini Ethan membentaknya sekeras ini.

A L U N A (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang