Prolog

20 1 0
                                    

***

Masa remaja, masa dimana hati mulai mengerti arti cinta, tangis
dan tawa. Entahlah mengapa rasa itu berbeda, masa ini seakan lebih istimewa.
Sebuah persahabatan antar insan terjalin, semua hal terasa begitu indah bila di lalui bersama. Pelangi seolah mewarnai setiap hari meski badai menyelimuti.

Kebahagiaan itu berlangsung lama pada dua remaja bernama Linda dan Diana meski keduanya memiliki latar belakang keluarga yang berbeda hal itu tidak membuat tali persahabatan mereka putus Diana yang berasal dari keluarga berada tidak pernah malu berteman dengan Linda yang hanya seorang gadis dari panti asuhan semua baik-baik saja sebelum perpisahan itu terjadi.

Diana harus melanjutkan studinya ke Rusia untuk meraih gelar Dokter spesialis saraf seperti yang di cita-citakannya selama ini bahkan ia mendapatkan beasiswa disana karena kecerdasannya yang di atas rata-rata sedangkan Linda ia tetap diindonesia kuliah sembari bekerja untuk membiayai hidupnya karena Linda tak sepandai Diana ia hanya gadis biasa sungguh mereka dua insan yang jauh berbeda namun dapat saling melengkapi.

Seorang gadis mungil berlari ditengah keramaian bandara ia tak menghiraukan apapun bahkan kerudungnya yang diterpa angin. Fikirannya terlalu fokus mencari sosok yang selama ini menjadi sahabatnya, Diana.

"Itu dia" ucapnya lega saat menemukan sosok yang di carinya.
"Huh.. Di, maaf ya telat tadi macet banget"

"Iya gak papa kamu dateng aja aku udah bersyukur"

"Oiya nih buat kamu" tangan Linda mengulurkan sebuah bingkisan dengan bingung Diana mengambilnya.
"Nanti aja dibukanya kalau sudah sampai" Diana hanya menanggapi dengan sebuah anggukan dan senyuman.

"Hmm.. sebentar lagi pesawatnya take off jadi aku harus masuk sekarang"

"Hati-hati jaga diri kamu disana" kembali Diana hanya menanggapi dengan senyuman dengan berat hati ia melangkah maju mendekati sahabatnya itu dan memeluknya erat.

"Kamu juga, maaf kita gak bisa terus bareng-bareng. Tapi aku janji kita akan bareng-bareng lagi nanti dan satu lagi, kalau anak aku perempuan dan anak kamu laki-laki kita harus menjodohkan mereka. Bagimana?" Ditengah tangisannya Linda mengangguk mengiyakan. Setelah itu Diana pergi meninggalkan janji yang mereka buat tertinggal jauh oleh musim-musim yang berganti.



See You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang