part 25

1.3K 51 7
                                    

Brakkk !!!

"Mbah sini tak bantu nyebrang " kata seorang ibu ibu dijalan.

"Rak usah nduk aku iso dewe"
(Intinya ga usah)

"Oh ya sudah mari mbah"

Kala itu lampu tengah memercah warna merah.
Seorang nenek tua renta sedang berusaha untuk menyebrang.
Beberapa orang mencoba untuk membantunya namun dengan halusnya nenek itu menolak karna dia bisa melakukanya sendiri.

"Hallo assalamu'alaikum zi"

"Iya wa'alaikumsalam dok"

"Zi kamu dimana ? Ini ada kasus mendadak ada 5 pasien kecelakaan dan satu diantaranya mengalami kejang juga kebocoran jantung kamu segera kesini kamu dideket rumah sakit kan cepet"

"Iya dok ini aku lari"

Ini hari pertama aku mulai bekerja tapi sebenarnya aku belum mendapat hak mengoperasi karna aku kan baru pindah tapi kali ini beda nyawa pasien tidak boleh dibiarkan.

Aku sedang berada di sebrang rumah sakit aku pun segera berlari menuju zebra cross karna kala itu lampu berwarna merah.

Aku terburu . .

Zaky pov

Aku hendak menuju rumah sakit karna aku mendapat kabar bahwa vela dan keluarganya mengalami kecelakaan.

Lampu merah . .

Aku melihat seorang nenek tengah menyeberang jalanan dan menolak bantuan dari siapapun.

Dan aku melihat seseorang yang aku kenal juga hendak menyebrang jalan dengan tergesa gesa.

Lampu berubah hijau tapi nenek itu belum juga sampai ke sebrang jalan.
Aku melihat zia yang terburu buru kini berjalan santai menyamai langakah nenek renta itu.

Padahal semua pengendara tengah membunyikan klakson mereka.
Darisitu aku tahu bahwa Dia adalah malaikat tak bersayap yang berhijab.

Dia tau bagaimana cara menolong orang tanpa menyinggungnya.

Off

Back to zia

"Makasih nok kamu orang baik semoga berkah monggo"

Aku pun membalasnya dengan senyuman.

"Astaghfirullah pasien 😫"

Aku kembali berlari menuju ruang operasi.

Para staff bedah tengah menungguku disana.

Tapa pikir oanjang aku langsung mencuci tanganku dan suster nina segera merapikan sarung tangan dan mengikat seragamku.
Ya aku tahu aku telat 7,5 menit dan itu sangat fatal tapi aku akan berusaha dengan baik.

Syukur Alhamdulillah aku melakukanya dengan cepat dibantu para staff bedah yang ahli.

Pasien kemudian harus dipindahkan menuju ruang icu dan harus dipantau 24 jam perkembanganya.

Aku melihat seseorang anak kecil yang tengah memegang sebuah boneka teddybear krem tengah berusaha mengintip dari balik jendela seseorang yang berada diruang icu.
Aku pun berjalan menemuinya.

"Adek .  . Lagi liatin siapa?"

"Doktel adel lagi liatin papa bobok ditana tapi engga tampek dok "

"Oh papa . . Sini dokter bantuin biar keliatan papanya ya".

Aku pun menggendongnya.

"Iya matatih doktel"

"Itu papah kamu lagi istirahat del"

"Doktelll papa adel kapan bangunnaa ?"

"Sebentar lagi papa bangun kok "

"Katiaaan mama papa bangun yaaa adel kangeen ".

"Deeellll . . Oh kamu disitu nak"

Panggil seorang wanita paruh baya yang terlihat masih memakai baju pabrik.

"Wahh mamahnya ya del ?"

"Maaf dok adel jadi ngerepotin ya tadi tak suruh tunggu disini sebentar "

"Engga bu adelnya pinter ya bu"

"Wah alhamdulillah dok semoga nanti adel bisa jadi dokter ya del"

"Iya kayak kakak doktel ini ma".

"Bu saya pamit permisi dulu ya masih mantau pasien disana soalnya assalamu'alaikum"

"Iya dok wa'alaikumsalam"

***

Aku kembali menuju ruangan pasien yang baru saja menjalani operasi tadi untuk memantau perkembangannya.

Kreeeettt

Mataku terbelalak melihat seseorang pemuda memakai pakaian serba hitam juga topi hitam dan masker medis warna abu.

Diapun begitu seperti terkejut dengan kedatanganku.

Dia tengah selesai menyuntikkan sebuah cairan pada infuss dan kemudian berjalan kearahku.

Aku segera menekan tombol panik didekat pintu namun sayang orang itu menyuntikkan sebuah obat bius pada lenganku hingga tubuhku lemas dan semua gelap.

-----------------------------------------------------------

Ya readers maaf ya super duper telaaattt 😭 soalnya alda lagi sibuk ospek beneran maaf yaaa
Semoga kedepanya bisa lebih baik lagi syukron katsir 🙏

HEARTBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang