Part 21

1.1K 49 8
                                    

Malam ini kami masih berada didalam kapal.

Udara dingin menyelinap melalui celah pintu kayu tua kapal ini.

Hujan pun turun seakan turut mencemaskan kami.

Kami masih diombang ambing oleh ombak laut berharap agar segera sampai pada pelabuhan tanjung mas.

***

"Jo.  . Iwake seng neng kotak ditutupi ben banyune ra kebek !!! = ikanya yang dikotak ditutupin biar airnya ga penuh"

"Yo mas "

Kala itu Mas Paijo tengah keluar guna menutup kotak ikan dengan plastik agar air tidak terisi full dan ikan bisa melompat lompat keluar.

"Nah nek ngene kan pantes = nah kalo gini kan pantas"

Brakkk!!!

Seseorang nemukulnya dari belakang dengan sebuah kayu.

***

"Kayak ada suara diluar kalian denger?"

"Iya suara ombak Zak" Saut Riswa

"Engga beneran ada suara ,aku coba cek dulu ya keluar".

"Zak jangan aku mohon tetep disini aja sama kita".

Dia tak mengindahkanku sama sekali dan hanya membalas dengan senyuman pertanda semua akan baik baik saja.

Tepat setelah Zaky keluar ada seseorang dengan jaket hitam yang menutup kepalanya masuk dan mengunci pintu .
Sontak kami tertegun mendapati itu ,dia adalah sang psikopat itu.
Entah bagaimana dia bisa berada dikapal ini tapi ini benar benar menakutkan.
Bagai mimpi buruk tapi ini nyata.

***

"Ga Ada apa .  .eh tunggu astaghfirullah . . Pak bangun . . Bangun pak"

"adahh  . . Sirahku ngeluuu = kepalaku pusing "

"Wonten nopo pak kok jenengan ngoten niki = ada apa pak kok anda seperti ini".

"Niku mas wau enten tiyang menthung kula ngagem setelan ireng ireng mas = itu mas tadi ada orang memukulku pakai pakaian serba hitam".

"Apa . ."

Zaky pun terkejut atas pernyataan dari bapak nelayan tersebut usai membantu nelayan itu bangun.
Ia bergegas kembali ke tempat kami tadi.

Namun sayang pintu kayu telah tersegel dari dalam.

Brakkk brakkk

"Sial psikopat itu . . Zi kamu dengar aku Ziaaaaa !!!"

***

Aku mendengar teriakan Zaky dari luar sedang berusaha masuk.

Tidak memungkinkan Satria untuk melawan psikopat itu karna keadaanya yang memburuk.

"Zi aku takut . ."

Satria berusaha bangkit untuk membantu kita yang dalam keadaan terjepit ini.

Ini buruk dia membawa pisau lipat ditanganya.

Satria berkelahi dengan psikopat itu.
Sedangkan Zaky masih disibukkan dengan mendobrak pintu kayu ini.

Aku mencoba membantu Satria dengan memukul psikopat itu dengan sebuah kursi yang ada diruangan kapal ini.

"Aishh . ."

Psikopat itu kemudian menusuk Satria dengan sebilah pisau ditanganya dan kini ia beralih mengincarku.

Aku berjalan mundur dengan memengang sebuah kursi yang ku acungkan kearahnya.

"Berhenti disitu !!!" Pekikku.

"Aku tak akan berhenti sampai kalian semuaaa mati !!!"

Riswa mencoba menolongku dengan memukul psikopat itu dengan kayu dan mengenai kepalanya.
Diapun jatuh teraungkur.

Alhamdulillah kami selamat.

Zakky berhasil mendobrak pintu dan menyambangi kami.

"Kalian gapapa?"

"Zak tolong satria ketusuk "

"Apa Zia segera lakukan pertolongan sebisamu"

"Baik"

Zaky segera mengikat psikopat itu bersama tiang.
Dan aku segera melakukan pertolongan pada Satria.

"Wak !!! Tolong segera ambilkan kotak p3k ".

"Baik . ."

"Zi aku mohon selamatkan Satriaa 😭"

"Insha Alloh ya Ken . . Tolong kepalanya diberi sandaran ken"

" i - ya . ."

Aku terus membekap lukanya dengan kain seadanya agar darah tak keluar banyak.

"Zi ini . ."

"Makasih "

Aku segera menyumbat pendarahanya namun sayang darah tetap keluar banyak dan lukanya harus segera dijahit sedangkan dikapal ini tak ada alat medis apapun.

"Sat tolong tahan ya kita hampir sampai ke Tanjung Mas tolong tahan"

"Aku akan berusaha menyumbat pendarahanya Sat kuat ya . . Tahan sedikit lagi kami mohon . . "

Niken berusaha menguatkan Satria.
Wajah Satria terlihat sangat pucat karna darah yang ia keluarkan begitu banyak.
Niken memegangi tangan Satria dengan erat.

"K - kenn . ."

"I - i - ya . . Hiks hiks"

"Jangan nangis . . Ka - kamu jelek ta-tahu".

"Iya aku akan senyum buat kamu tapi kamu harus tahan ".

"Nah . . Be -gitu . . Cantik " lirihnya.

"Eh kamu jangan gerak dulu sat . ."

"Gapapa aku ma-u peluk ka-mu boleh?".

"Hiks . . Boleh sat".

Satria pun memeluk Niken namun darahnya kembali keluar dari perban yang aku buat.

"Sat . ."

"Tetaplah seperti ini kumohon"

"Baik hiks . ."

"Ken . . Aku cinta kamu karna Alloh . .
Ma- maafin a-ku yah"

"Aku juga cinta sama kamu karna Alloh . . Kamu ga ada salah apapun Sat aku mohon bertahanlah demi aku".

"Kita pasti akan bertemu lagi ken . .ta-pi bu-kan disi-ni 😊"

"Kamu ngomong apa sih 😭 kamu ga boleh pergi "

"Jangan nangis aku mohon "

"Iya aku ga nangis ini senyuman aku buat kamu ".

"Nah gitu . .
لا اله إلا الله  "

Pelukan Satria seketika melemah.
Air matapun seketika membanjiri pipi Niken.

"Sat . . Sat bangun . . Hiks hiks hiks . . Sat bangun ".

"Innalillahi wa inna ilaihi roojiuun"

Mungkin inilah yang terbaik buat Satria.

Alloh begitu sayang sat sama kamu sampai kamu pergi lebih dulu ninggalin kita.

Tak lama kemudian kapal kami pun sampai di Pelabuhan Tanjung Mas.

Dan para timsar sudah berada disana menolong kami dan membawa kami untuk pemeriksaan lebih lanjut nantinya.

Minal aidzin wal faidzin 😊
Taqobalallohu minna wa minkum..
Maaf ya readers Alda telat banget up nya karna lagi sibuk ngurus kuliah nantinya😂
Makasih banyak buat para readers yang udah setia nunggu upnya
Pokoknya Alda sayang sama kaliaaann. 😍😍😍

HEARTBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang