Cottage

3 1 0
                                    

Aku berjalan menyusuri rerumputan mengikuti Clara. Kanan dan kiriku hanya ada rerumputan, tak banyak pepohonan, hanya sesekali aku melihat pohon.

Hari semakin gelap, matahari sudah hampir tenggelam di ufuk barat, kami berjalan tanpa berbicara sepatah katapun. Sampai akhirnya kami tiba di sebuah pondok kecil, dengan sebuah pintu dan jendela di sebelah kanannya.

"Ayo masuk," ajak Clara seraya membuka pintu.

Aku pun masuk mengikuti Clara, aku semakin bingung, aku tak ingat atau mungkin bahkan tidak tahu sedang berada di mana. Sebuah ruangan berisikan empat kursi-kursi kayu yang mengelilingi meja kayu bundar.
Sebelah kiri ruangan terdapat sebuah pintu, aku berjalan mendekati pintu yang memiliki gantungan dari kayu dan bertuliskan "Kamar Clara". Setelah membaca tulisan itu kepalaku kembali terasa sakit. Aku berjalan sempoyongan berusaha menggapai kursi. Aku duduk sambil memegang kepalaku.
"Kamu, kenapa?" tanya Clara yang muncul dari sebelah kiriku. "Tunggu ya, Dit. Aku buatkan minum dulu"

Aku melihat Clara di bawah remang-remang cahaya lilin yang menempel pada dinding ruangan. Aku mengangguk perlahan. Kepala ku semakin terasa sakit. Aku sempat menduga bahwa sakit kepalaku muncul bisa saja ingatan-ingatanku akan kembali. Meski masih dugaanku, hal itu mungkin saja terjadi, dan sekarang waktunya untuk membuktikan dugaan itu. Aku mencoba menahan rasa sakit di kepalaku.
Terdengar suara langkah kaki dari tempat Clara berdiri tadi. Aku menoleh sambil memegang kepalaku. Clara datang membawa sebuah nampan yang di atasnya berisi gelas kayu.
"Coba minum ini," Clara menawarkan minuman yang dibawanya.
Aku menatap Clara, berusaha bertanya tanpa berkata apapun.
"Tenang saja, ini aman," kata Clara. "Ini hanya teh biasa."
Clara seperti mengerti akan maksud tatapanku, dan menjawab pertanyaan ku. Tidak menunggu diminta lagi, aku mengambil minuman hangat yang diberikan Clara. Tiga tegakan minuman itu langsung habis.
Tak terasa berangsur-angsur sakit kepalaku hilang, namun mataku terasa berat. Aku melihat Clara tersenyum sebelum akhirnya aku tertidur.

-*-
Terlihat dua orang dari kejauhan, tidak begitu jelas, aku berusaha berlari untuk mendekati mereka, entah mengapa kedua orang itu tak pernah bisa ku gapai.
-*-

[R3D] MemoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang