Alone

12 1 0
                                    

"Clara," secara tiba-tiba nama itu muncul dalam pikiranku.

"Clara? Siapa itu Clara?" aku bertanya pada diriku sendiri. "Apakah Clara adalah perempuan tadi?"

Seketika aku mencari perempuan yang tadi menuntunku keluar, aku memanggil-manggil nama itu. Menuruni bukit, menyusuri rerumputan, dia tidak ada di mana-mana, perempuan itu tak dapat ku temukan. Aku berpikir untuk kembali ke goa dimana aku dan dia bertemu, namun aku tak ingat jalan untuk kembali ke sana, yang terlihat hanyalah hamparan rerumputan. Kepalaku semakin terasa berat ketika berusaha mengingat.

"CLARA!!!" teriakku, sambil memegang kepalaku yang semakin terasa sakit. "KAMU DI MANA?!"

Kepalaku bertambah sakit dan berat, sambil tetap memegang kepalaku, aku memanggil nama Clara.

Aku mencoba berjalan mendekati pohon yang ada di depanku. Tangan kananku berusaha menggapai pohon yang terlihat tidak begitu besar, dengan tertatih akhirnya aku dapat bersandar pada pohon itu, kakiku terasa lemas dan tak kuat untuk menopang badanku, punggungku merosot ke bawah dan kemudian aku pun duduk. Tak sanggup kepalaku menahan rasa sakit yang menyiksaku. Ku panggil nama Clara untuk trakhir kalinya dengan suara lirih.

Hening, tak ada jawaban, tak ada suara lain selain hembusan angin yang perlahan menerpa rerumputan dan wajahku. Sayup-sayup terdengar kicauan burung, memecah keheningan. Angin sepoi-sepoi yang sejak tadi menerpa wajahku terasa seperti tengah mengusap peluhku, membelai ku perlahan, hingga aku terlelap dalam belaiannya.

[R3D] MemoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang