Terima Kasih, Aku Pergi..

182 4 0
                                    

Aku yang pernah mencintaimu dengan tulus dan ikhlas. Rasaku terhadapmu tak pernah terbatas. Tapi sayang, bagimu aku bukanlah sebuah prioritas. Ketika aku menginginkan kisah kita dapat terus berlanjut sampai tuntas, yang ku dapat hanyalah sebuah kenyataan bahwa kisah ini sudah kandas. Mungkin karena hati kita yang sudah tak lagi pas atau karena perasaanmu padaku yang sudah lama terhempas.

Dalam suatu hubungan dibutuhkan dua orang yang kuat, dua orang yang saling menguatkan untuk menutupi kelemahan pasangannya dengan kelebihan yang dia punya. Dibutuhkan dua orang yang saling mengerti, karena orang yang pengertian pasti tak akan memiliki alasan untuk berhenti. Sebab keduanya saling tahu bagaimana sulitnya mencari. Dibutuhkan pula dua orang yang percaya. Percaya bahwa kisahnya akan berakhir indah. Orang yang percaya pasti tak mudah ketakutan, sebab mereka berdua yakin akan bisa melalui semua jika terus bersama. Sama seperti aku sekarang yang tak memiliki ketakutan sedikitpun. Karena rasa takut terbesarku yaitu kehilangan dirimu sudah terjadi. Kini aku akan mencoba untuk tetap tegar. Bagai perahu di pantai yang ditinggal oleh nelayannya. Yang berusaha untuk tetap terapung meski gemuruh ombak mencoba untuk menggulingkannya. Ya, seperti itulah keadaanku saat ini.

Jika suatu saat nanti aku sudah pergi jauh, jangan kau ingat-ingat lagi waktu kita berdua masih utuh. Ingatlah bagaimana perasaanmu yang rapuh. Tak perlu lagi kau ingat bagaimana aku memberikan perhatian kepadamu, bagaimana ketika aku merayumu saat kau marah, bagaimana cara menghiburmu agar kau selalu tertawa. Tetapi ingatlah saat kau ludahi aku dengan egomu yang selalu ingin menang sendiri. Padahal dalam kisah cinta tak ada kata 'menang sendiri', karena keduanya sama-sama berjuang untuk memenangkan hubungannya. Jika kau ingin menang sendiri, ikut saja sana balapan lari.

Aku tak akan membencimu. Justru aku berterima kasih karena telah menjelaskan sendiri betapa kejamnya kamu pada hatiku. Hati yang pernah menganggapmu sebagai ratu, namun ternyata bukan ratu. Kau adalah sebuah pisau yang bisu. Kapanpun bisa menikam mangsanya dan mungkin sekarang adalah giliranku. Aku berterima kasih atas waktu yang kamu luangkan untuk kisah kita saat itu. Aku berterima kasih karena pernah mempercayakan hatimu padaku. Aku juga berterima kasih untuk semua perasaan cinta yang kau beri, walau semua itu palsu.

Kini aku akan pergi dengan membawa luka perihku sendiri. Seiring berjalannya waktu semoga luka ini cepat pulih. Walau aku tak tahu bagimana cara tuk mengobati. Mungkin bisa pulih jika suatu saat nanti sudah kutemukan tambatan hati. Seseorang yang kuharapkan tidak seperti kamu. Yang diberi ketulusan hati tetapi memilih untuk pergi. Aku pergi bukan karena ingin sama denganmu. Aku pergi karena ingin menyelamatkan hatiku dari sikapmu yang lama-lama bisa membunuhku. Sekali lagi ku ucapkan terimakasih, padamu yang telah mengukir indah luka dihati.


#30DWC #30DCWJilid7 #Squad6 #Day22

Dinamika RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang