Bukan Sahabat Biasa

60 2 0
                                    

Bagai amplop dan perangko, persahabatan begitu erat merekat. Yang menjadi lem perekatnya adalah kepedulian dan rasa saling percaya.Karena mereka yang bersahabat pasti peduli dengan keadaan sahabatnya, baik dalam kedaan susah maupun senang. Karena mereka yang bersahabat pasti percaya kalau sahabatnya tidak akan pernah berkhianat dalam segala hal apapun.

Sahabat adalah orang yang paling dekat dengan kita, orang yang hafal dengan segala tingkah laku kita, orang yang paling tahu tentang sifat kita dan orang yang paling tahu kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan setiap hari. Seorang sahabat tidak akan mau melihat orang-orang terdekatnya bersedih, apalagi melihat ada yang mau berbuat jahat atau menyakiti, sungguh pasti mereka tak akan rela. Karena seorang sahabat pasti ingin melihat orang-orang terdekatnya merasa senang. Untuk itu lah terkadang seorang sahabat rela melakukan hal apapun asalkan dapat melihat sahabat mereka bahagia. Pada hakikatnya, atas nama kebahagiaanlah persahabatan itu dibentuk.

Lantas bolehkah ada rasa cinta dalam sebuah persahabatan?

Bukankah persahabatan itu harus terjalin untuk selamanya?

Dua pertanyaan itu yang masih aku pikirkan hingga kini. Karena mungkin saja aku sedang berada di fase itu. Dia yang menganggap ku sebagai seorang sahabat dan aku yang ingin menaikkan taraf hubungan kita berdua lebih dari seorang sahabat. Karena setelah kita berdua bersahabat, aku merasa ada yang memberikan suntikan semangat untuk menjalani kehidupan. Seseorang yang aku yakini bahwa bersamanya semua akan terasa lebih indah. Tentu dengan segala cara yang dia lakukan untuk selalu membuat ku merasa senang dan bahagia.

Oh Tuhan mengapa ini menjadi rumit sekali. Mengapa harus ada rasa cinta yang aku rasakan kepada sahabatku sendiri. Memang aku suka dengan caranya berbicara dan membuatku tertawa. Namun disisi lain aku tak mau dia menjauh setelah aku mengungkapkan perasaanku padanya.

Harus bertanya kepada siapakah aku kini? Karena hati kecil ku sedang enggan memilih.

Harus menyalahkan siapakah aku kini? Karena rasa cinta datang bukan untuk disalahkan.

Mungkin sebaiknya aku mengikuti alur saja. Sambil berharap dengan berjalannya waktu, Tuhan akan memberikan jawaban atas tanyaku. Saat ini aku masih belum punya nyali, walau hanya sekedar untuk mengetuk pintu hati. Jika sudah saatnya nanti, semua akan ku ungkap dengan pasti. Karena resah hati ini butuh jawaban untuk segera bisa terobati.


#30DWC #30DWCJilid7 #Squad6 #Day7

Dinamika RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang