Kau boleh datang dan pergi sesukamu. Tetapi kenanganmu dalam ingatanku, sudah bukan hakmu lagi. Pergilah, silakan temukan orang-orang yang kau anggap bisa lebih mencintaimu, lebih dari apa pun yang bisa kuberikan. Untukmu, telah kusediakan ruang tamu. Kelak jika nanti kau lelah, kembalilah, aku bersedia mendengarkan keluh kesahmu.
Benar katamu, bahwa aku adalah sebuah rumah. Kala itu, sempat ada ruang istimewa bersinggasana megah. Kunamakan ia hati. Tempatmu bertahta, tanpa perlu kata seleksi. Di sana kau menjadi ratu, dengan segala kewenangan merawat setiap detailnya. Menjelma cinta menjadi ornamen di setiap sudutnya. Siapa kira, ternyata kau jua yang mampu membuatnya hancur, serupa remah berserakan tanpa teratur.
Nyatanya segala apa yang istimewa nan megah tak lantas mengamini kau untuk menjadi penghuni tetap, masih ada rasa tak puas; itu yang kucoba simpulkan akan lakumu selama ini. Haruskah aku menuntut? Akan apa yang tak kau balas dengan semestinya? Kau membuat benakku dipenuhi dengan tanda tanya yang menyesakkan.
Aku mulai muak sekarang. Pergilah, bawa semua kenangan kita tanpa tersisa, bagiku mengenangmu sungguh menyakitkan serta mengundang kepedihan, biarkan aku terpuruk tanpamu. Namun tak usah khawatir, perihal mencintaimu ada yang sudah kusiapkan sedari dulu. Sebuah ruangan tak terjamah masa dimana hanya ada kau disana. Jadi tak masalah jika ingin menetap atau sekedar singgah. Aku baik-baik saja, bahkan ketika kau pergi tanpa aba-aba.
#30DWC #30DWCJilid7 #Squad6 Day29
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinamika Rasa
القصة القصيرةBerisi tentang kumpulan-kumpulan cerita dan perasaan saat aku mulai mengenalmu, saat kita memutuskan bersama sebagai sepasang kekasih, hingga saat kau mulai mengenalnya dan meninggalkanku.