Part 2

19 1 2
                                    

Setelah menuliskan part 1, aku memutuskan untuk tidak melanjutkan cerita ini. Aku berpikir bahwa tak ada lagi rasa sukaku padamu. Sayangnya semua itu salah, beberapa tahun berlalu namun mengetahui kau bersama lagi dengannya tetap membuat hatiku terasa hancur. Aku begitu serakah hingga tak rela melihatmu bahagia bersamanya.

Melihatmu bersamanya membuatku sadar, perasaan yang telah kukubur hannyalah sia-sia belaka. aku membohongi diriku sendiri selama bertahun-tahun. Aku masih mencintaimu.

Aku kembali mencoba untuk mengingat tentangmu, tentang apa yang membuatku tak dapat berpaling darimu.

----

Saatnya memasuki kelas 2, di mana kenakalan remaja semakin meningkat. Tak disangka kita memasuki kelas yang sama, begitu juga dengan kekasihmu. Hal ini semakin membuatku sakit, karena setiap hari aku harus melihat kalian bersama. Aku berusaha menyadarkan diriku untuk selalu menghilangkan perasaanku padamu.

Hingga akhirnya aku mulai menyukai pria lain, pria yang terlihat angkuh namun peduli pada orang lain. Pria yang dulunya kukenal dengan anak yang pendek kini beranjak remaja menjadi pria tampan yang tinggi.

Hubunganku dan dia hanya sebatas teman curhat dan belajar bersama. selain berbicara di sekolah kami sering chat-an, terkadang membahas omong kosong hingga pembicaraan serius.

----

Selang beberapa bulan setelah kenaikan kelas, kekasihmu memutuskan untuk melanjutkan studinya di kota lain. Kita membuat perpisahan kecil bersamanya, berfoto bersama, dan saling berpelukan sambil mengucapkan kata perpisahan. aku mengeluarkan air mata ketika ia datang untuk berpamitan di sekolah. kau tau, aku masih ingat bagaimana kau meneteskan air mata ketika ia hendak meninggalkanmu. saat itulah aku sadar betapa besar cintamu padanya, aku tidak seharusnya menaruh hatiku padamu yang tak akan pernah berpaling darinya.

Setelah kepindahannya, aku masih tak berani mengakrabkan diriku padamu, masih ada jarak antara kita. Namun, semenjak kau memintaku untuk mengisi kekosongan bangku yang ada di depanmu yang mana dulunya adalah tempat kekasihmu membuat hatiku terjatuh untuk kesekian kalinya padamu.

Sejak saat itu kita tertawa bersama, belajar bersama, kau selalu menjahiliku, bahkan hampir setiap saat aku membalikkan badan untuk duduk berhadapan denganmu.
Suatu hari aku, kamu dan beberpa teman lainnya mencoba beberapa trend foto yang beredar di media sosial. Kita mmbentuk sebuah salib dengan menggabungkan jari-jari kita. Hal ini yang tidak bisa aku lupakan, kau berdiri di belakangku dan mengulurkan tanganmu melalui sisi kanan dan kiriku, seakan-akan kau sedang memelukku bahkan aku bisa merasakan hembusan nafasmu di atas kepalaku. Saat itu hatiku berdebar begitu kencang,wajahmu mulai terasa panas, aku ingin melompat kegirangan saat itu juga namun aku menahannya, seakan-akan waktu berjalan begitu lambat.
sepulang sekolah aku selalu melihat foto itu sambil tersenyum bahagia. aku terus berpikir, apa ini yang dinamakan jatuh cinta?

setelah ujian kenaikan kelas, kita sepakat untuk mengadakan acara di rumah wali kelas. Aku dan beberapa perempuan lainnya menangani dapur, kau dan pria yang lainnya belanja dan membakar ayam di halaman belakang. Malampun tiba dan acara selesai. Aku tak membawa kendaraan dan kau bersedia untuk mengantarkanku pulang. Saat berada di lorong kau berhenti sejenak dan memintaku untuk membawa motor, aku menolak karena aku tak tau caranya membawa motor kopleng.
"Duduklah di depan. Biarkan aku mengajarimu," ucapmu sambil menertawakanku.

akupun mengikuti perintahmu.

Kau mengajarkanku dengan perlahan, kau memegang kedua tanganku dari belakang, dan sekali lagi seakan-akan kau memelukku dari belakang. Aku bisa mendengarkan suaramu dengan begitu jelas, kau membuatku begitu gugup.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stuck in the momentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang