Part 4

2.1K 97 6
                                    

Sungguh beruntung seorang nadine lustre mempunyai banyak orang yang menyayanginya, termasuk james dan albie. Nadine pun sangat menyayangi mereka dan tidak mau kehilangan salah satu dari mereka.

James menjemput nadine untuk berangkat ke kampus bersama, tapi tidak dengan albie. Belakangan ini Albie jarang kerumah nadine.

"Udah siap?" tanya james yang melihat nadine mendekati james. "Udah, yuk berangkat" "ma" nadine memanggil mamanya, mama nadine yang saat itu sedang memasak didapur pergi keruang tamu."ma, nadine sama james berangkat dulu ya" ucap nadine sambil mencium tangan mama nya itu, setelah nadine mencium tangan mamanya sekarang gantian james yang mencium tangan mertua nya(eh, calon maksudnya)
"James berangkat dulu ya tante"
"Iya james, kalian hati-hati ya dijalan. James, tante titip nadine ya kalau nadine bandel dan ga bisa dibilangin tarik aja kupingnya, ehehhe" suruh mama nadine sambil tertawa. "Ih mama apaan sih" ambek nadine. "Iya tante, tanpa tante suruh pun saya akan jaga nadine" ucap james sambil tersenyum manis pada nadine. Wajah nadine pun berubah menjadi merah padam karena malu.

______________________________________

James dan nadine berpisah di depan kelas nadine,
"Aku ke kelas dulu ya" "iya, kamu hati hati ya" sebelum james pergi ia terlebih dahulu mengecup kening nadine. "Ih james kamu apaan sih, ini dikampus" ujar nadine "so?". Argggg laki-laki itu memang sangat menjengkelkan.

Baru james beranjak dari kelas nadine, albie memanggil nadine dengan sedikit keras sehingga james menghentikan langkahnya dan menengok kembali ke arah nadine.

Tiba tiba

Albie mencium pipi nadine dengan cepat. Mata Nadine melotot kaget begitu pun james yang sangat kaget.

"Nadz, i love you" ucap albie
"Hah? Lo apaan sih bie" balas nadine kaget
"Nadz, gue sayang sama lo, gue ga mau kehilangan lo, lo tau selama ini gue menghindar dari lo sama james kenapa? Karena gue cemburu sama kalian berdua, gue sayang sama lo nadz, gue ga bisa mendam perasaan ini lagi. Nadz please lo mau kan jadi pacar gue, tinggalin james"

Buggggggg

Tonjokan yang lumayan keras mendarat dipipi albie. James memang sudah menunjukan wajah marah pada albie, gimana bisa persahabatan yang sudah terjadi lama hancur seperti ini. Disekitar mereka pun ramai yang menonton mereka bertengkar.

"Lo apa-apaan bie, nadine itu cewe gue, gue sayang dia, dia juga sayang gue. Gue gapercaya lo bisa kaya gini" ucap james dengan nada tinggi. Ketika james yang akan menonjok albie, dengan cepat nadine mencegah itu, nadine tidak mau sahabatnya bertengkar.
"James cukup james" larang nadine. Albie yang masih terjaruh dilantai akibat tonjokan james pun diam saja.
"Cukup james, albie itu temen kita". Sebenarnya james juga tidak mau menonjok albie, tapi dirinya telah dikuasai oleh amarah yang besar akibat perbuatan albie yang harusnya tidak albie lakukan.

Albie berdiri dengan sisa tenaga nya.
"James gue tau lo sayang sama nadine, gue juga, gue juga sayang sama dia, gue mau milikin dia lebih dari seorang sahabat, james kalo emang lo nganggep gue sahabat lo, please lepasin nadine buat gue." jlebbbb... Nadine lemas, air mata nya sudah jatuh kelantai sejak tadi.

"Dengar ya albie casino, gue ga akan pernah lepasin  nadine ke siapapun termasuk sama cowo pecundang kaya lo" ucap james, james pun menarik tangan nadine untuk meninggalkan tempat itu,

nadine masih menangis dia tidak berkata apa-apa sejak tadi. Dia bingung harus bagaimana. Persahabatan yang selama ini dia jaga baik-baik hancur sudah.
Lama mereka berdua terdiam di mobil james yang sedang melaju ke sebuah cafe, mereka tidak jadi masuk kelas karena kejadian tadi.

antara aku, kau dan dia (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang