Part 14

1K 76 3
                                    

"Albieeeeee" teriak james..

James berlari menghampiri albie yang tergeletak di tengah jalan dan banyak darah mengalir di sekitar kepala dan tubuhnya. Albie kecelakaan ia ditabrak oleh orang yang mengendarai mobil, dan tanpa rasa tanggung jawab si penabrak pun dengan cepat meninggalkan tempat tersebut karena takut diamuk masa. James yang tengah khawatir pada keadaan albie saat ini sampai tidak peduli lagi dengan si penabrak tersebut.

"Bieee.. Bangun bie..bie.." ucap james khawatir sambil menepuk-nepuk pipi albie pelan. James memangku kepala albie yang tidak sadarkan diri. Tanpa disengaja air mata james jatuh.

"Pak tolong bantu bawa teman saya ke mobil saya pak"pinta james dengan nada khawatir. Mereka pun membawa albie ke mobil james yang tengah parkir di caffe tersebut.

James mengemudi dengan cepat menuju rumah sakit terdekat. Air mata nya tak kunjung berhenti.
James sudah menghubungi orang tua albie. James berniat untuk menghubungi nadine dan memberi tahunya. Tapi sejak terakhir nadine menghubungi james dengan keadaan salah paham tersebut sampai saat ini james menghubungi nadine tapi tidak pernah diangkat olehnya. Saat ini pun juga sama james mencoba menghubungi nadine tapi tetap tidak diangkat oleh nadine.

James berhenti menghubungi nadine yang tak kunjung menerima jawaban.  Ia kembali fokus pada jalan di depan.

"Susterr..susterr.. "James teriak-teriak saat sampai di depan pintu rumah sakit. James mengangkat albie dengan sekuat tenaga. Jame tidak peduli baju yang ia kenakan telah banyak darah. Suster datang dengan membawa tempat tidur dorong yang di sediakan rumah sakit tersebut. James meletakkan albie di kasur tersebut dengan hati-hati.

James mengikuti beberapa suster yang menggiring kasur albie menuju ruangan icu.
James dilarang masuk oleh suster karena memang sudah peraturan rumah sakit. James menunggu albie di luar ruangan dengan cemas. Tak lupa james berdoa pada tuhan agar albie selamat. Walaupun saat ini james sedang ada masalah dengan albie james tidak ingin menghapus albie sebagai teman. Albie tetap teman james. Saat james sedang duduk dengan gelisah orang tua albie datang langsung menghampiri james. James mencium tangan papa dan mama albie.

"Albie dimana james?"

"Albie didalam om, sedang ditangani oleh dokter"

"Kenapa bisa jadi gini? "

"Tadi saya sama albie ketemuan om. Tapi pas albie keluar caffe saya mendengar ada suara keras. Saya langsung keluar caffe dan menemukan albie sudah tergeletak om. Albie terkena kasus tabrak lari" jelas james

Papa albie mencoba tabah dan sabar dengan kondisi albie. Tapi tidak dengan mama albie, entah sejak kapan sudah menangis.

"Trus gimana kondisi nya sekarang?"

"Saya belum tau om. Dokter belum ada yang keluar ruang icu"
Mereka bertiga diam dan menunggu dokter yang keluar dari ruang icu.

Pintu ruang icu terbuka. Dokter yang menangani albie keluar dari ruang tersebut. Papa, mama, dan juga james terburu-buru menghampiri dokter tersebut untuk mengetahui kondisi albie.

"Apa kalian keluarga korban?"tanya dokter itu.

"Iya dok. Kami orang tua nya, gimana keadaan anak saya dok?"

"Anak bapak terlalu banyak mengeluarkan darah. Ia kekurangan darah. Golongan darah pasien AB resus negatif , golongan tersebut sedang kosong dirumah sakit kami. Apabila ada keluarga yang memiliki darah tersebut harap mendonorkan darahnya. Karena keadaan pasien sekarang kritis" jelas dokter yang menangani albie.

Mama albie semakin histeris saat mendengar penjelasan dokter mengenai keadaan anaknya.

"Golongan saya AB resus negatif dok. Dokter bisa ambil darah saya" ujar papa albie

"Tapi pa, papa ada penyakit anemia" ucap mama albie lirih.

"Maaf pak, untuk seseorang yang mempunyai penyakit anemia tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darahnya"

"Tapi bagaimana dengan anak saya dok?"

"Bapak bisa menghubungi kerabat atau teman bapak, kalau begitu saya ke ruang saya. Kalau ada apa-apa anda bisa menemui saya di ruangan saya"

"Apa kami bisa menjenguk albie dok?"tanya mama albie

"Boleh, tapi satu persatu dan diharapkan jangan sampai mengganggu albie"

"Baik dok, terima kasih"

"Maaf om saya tidak bisa mendonorkan darah saya, karena berbeda dengan golongan darah albie"ucap james.

"Tidak apa james, kamu sudah sangat membantu kami, terima kasih ya"ucap papa albie

"Sama-sama om. Saya sudah anggap albie seperti saudara saya sendiri"

"Pa, mama masuk duluan ya"

"Iya ma"
Mama albie masuk keruangan albie.

Papa james duduk di kursi tunggu yang terdapat di depan ruangan albie. James mengikuti papa albie dan duduk di sebelahnya.

"Om sabar ya, saya tau albie orang yang kuat"

"Terima kasih james, kamu sudah mau membantu albie, disaat kalian berdua ada masalah"

James bingung, didalam fikiran nya apakah papa albie sudah mengetahui semua nya.
Melihat kebingungan james papa albie pun berbicara

"Om, tau james masalah kamu albie dan nadine. Albie cerita ke tante, lalu tante cerita ke om. Tolong maafkan albie, saya tau albie salah. Tapi saya tau kamu orang yang baik james. Saya akan terus menasihati albie agar berhenti melakukan ini"

"Engga papa om. Saya mengerti perasaan albie. Mungkin saya akan melakukan hal yang sama kalau itu terjadi pada saya." ucap james dengan nada bercanda untuk mencairkan suasana

"Terima kasih"

"Sama-sama om"







Lohaaaaaa..... Aku lagi fokus baca karya orang ini.. Jadi nya mager buat nulis😂😂😂maap keun yak..

Di next part kayaknya akan ada kejutan deh.. Kayaknya yahhhhh....

Please vote and commant😍😍😍

Love you all.. Maap lagi kalo banyak typo yess..

antara aku, kau dan dia (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang