Part 19

1K 78 2
                                    

*di restoran*

"Nadz, kamu yakin dengan semua pesanan mu?" james bertanya heran saat pelayan datang membawa pesanan nadine.

James bukan takut tidak bisa membayar. Ia hanya bingung, nasi goreng, sushi, ramen, jus alpukat, dan jus mangga. Itu semua pesanan nadine, sedangkan james hanya memesan ramen dengan jus jeruk saja.

"Kenapa? Tenang nanti aku yang akan membayar" jawab nadine yang mengira james tidak akan membayar.

"Tidak bukan begitu. Apa kamu yakin bisa menghabiskan semua nya?"

"Semenjak kita lost contact aku tidak bisa merasakan enaknya makanan james. Aku jarang makan. Kamu membuatku mogok makan. Bahkan mama tidak bisa merayu ku untuk makan. Kamu jahat saat itu"

James diam. Dalam fikirannya bukankah nadine yang memutuskan untuk tidak menghubungi james. Bahkan james yang akan menghubunginya terlebih dulu selalu tidak bisa. Ah, tapi ia tidak ingin mengingat kejadian itu lagi. Sekarang waktu untuk nya bahagia bersama gadisnya itu.

"Maaf. Baiklah sekarang makan. Kembalikan pipi mu yang tembam itu. Aku tidak suka melihat pipi tirus mu" nadine menatap james dan tidak menjawab perkataan james.

Nadine makan dengan lahap nya.

"Huy.. Pelan-pelan nadz, aku tidak akan merebut makanan itu dari mu"

"Uhhuukk... Uhhuukkk.."
Nadine tersedak makanan. Ia terbatuk-batuk saat sedang melahap makananya. Dan membuat james khawatir. Dengan cepat james memberi jus jeruk punya james kepada nadine. Lalu nadine meminumnya.

"Sudah ku bilang kan"

"Maaf"

Mereka berdua pun melanjutkan makannya sampai selesai.

"Aku tidak percaya kamu bisa menghabiskan ini love"

Nadine tertawa menunjukan gigi rapihnya.

"Kamu malu memiliki pacar yang mempunyai selera makan tinggi?" tanya nadine

James menggeleng. "Tidak. Bahkan aku suka"
Dapat dipastikan kini pipi nadine merona.

"Aku mau bayar dulu ya. Kamu ke mobil duluan aja"

"Iya"

*di mobil*
Tangan kiri james menggenggam tangan nadine, sedangkan tangan kanan james fokus mengemudi

"Nadz, aku seneng kita bisa kaya gini lagi"

"Aku juga james. Aku kangen saat saat kita kaya gini"

"Oh ya?? Aku juga nadz. I love you" ucap james lalu mencium tangan nadine.

"Love you too"

______________________________________

Nadine agak berlari kecil di lorong rumah sakit. James pun mengikuti langkah nadine agar tidak tertinggal.

"Tante, Albie gimana ? Dia udah sadar tante?" tanya nadine pada mama albie

"Udah sayang, dia lagi istirahat."

Mama albie yang sedari tadi melihat tangan james tidak melepaskan genggamanya dari tangan nadine seakan tau dengan keadaan.

"Tante ikut senang ya, kalian bisa bersama-sama lagi."

James dan nadine saling melepas genggaman mereka.

"Terima kasih tante" ucap james .

"Tante, apa nadine boleh masuk jenguk albie?" tanya nadine.

"Boleh nak"

Seketika nadine menoleh ke arah james meminta ijin. James mengangguk tanda sebagai ia mengijinkan nadine untuk masuk. Nadine tersenyum, lalu masuk ke ruangan albie.

Nadine membuka pintu kamar albie.
Lalu menutup nya kembali. Sekarang albie telah dipindahkan ke ruang rawat inap karena kondisi yang semakin membaik.

"Albie" lirih nadine.

Albie yang mendengar suara orang masuk pun membuka matanya.

"Nadine"

Nadine meneteskan air mata nya. Ia senang albie telah sadar. Karena nadine sangat takut kehilangan orang yang ia sayang.

Nadine berlari kecil ke arah albie lalu memeluknya.

"Bie, maafin gue" ucap nadine di tengah isakan tangisnya.

Albie mengangkat wajah nadine dan mengusap air mata yang ada di pipi nadine.

"Engga nadz, lo ga salah. Harusnya gue yang minta maaf sama lo. Karena gue hubungan lo sama james jadi hancur. Gue nyesel. Gue udah rusak semua nadz, gue udah-"  belum albie menyelesaikan kata-katanya namun nadine telah memotongnya

"Ssstt... Gue udah tau semua nya. Ini udah selesai bie, semua nya udah terjadi, ga ada yang perlu disesali sekarang. Yang terpenting sekarang lo harus sembuh. Dan kita bisa kumpul-kumpul lagi kaya dulu."jelas nadine dan memberi senyum manisnya pada albie. Albie tersenyum bahagia.

"Gue sayang lo tau bie. Lo tega bikin gue khawatir gini" omel nadine sambil memanyunkan bibirnya.

"Hubungan lo sama james gimana? Gue nyerah nadz, gue akuin sekarang james yang udah menangin hati lo"

"Gue sama dia udah baik-baik aja kok. Lo tenang aja, ga usah banyak mikir dulu"

"Dimana dia sekarang? Gue pengen ketemu dia"

"Sebentar" nadine keluar kamar albie dan memanggil james.

Pintu kamar albie kembali terbuka, kali ini nadine masuk bersama james, tangan james menggenggam nadine.

Albie mengulurkan tangannya untuk bersalaman pada james. James pun dengan senang hati bersalaman pada albie.

"Congrats bro.. You the winner, gue nyerah. Jangan sakitin hati sahabat cewe kita ini. Kalo lo nyakitin dia. Gue bakal rebut lagi dia dari lo"

James tersenyum lebar.

"Thank you bro.. Never" senyum mereka bertiga pun mengembang..

James memeluk nadine di depan albie. Albie pun tidak marah karena ia akan senang juga jika kedua sahabatna merasa senang.





Sorry low update.. Kalian tau alasannya kenapa..

Dan maap banget dikit yak di part ini..

Sorry for typo

Still vote and commant

Miss na kita guysss.... Sobraaaa 😭😭😭😭😍😍😍😍😍😍😍

antara aku, kau dan dia (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang