2 둘

4.5K 561 23
                                    

Dan sekarang disini lah Seongwoo. Duduk berhadapan dengan seorang anak menyebalkan yang tengah menyesap strawberry milkshake nya.

"Ada apa sih? Tumben." Seongwoo menatapnya jengah. Anak lelaki di depannya datang bersama seorang anak perempuan yang ia tidak kenal sama sekali.

"Hanya rindu padamu." Seongwoo mendengar itu pun tertawa kencang. Kenapa sih dengan anak menyebalkan satu ini?

Namanya Kim Donghyun. Dia ini sahabat lama nya Seongwoo yang pergi ke Jeju untuk sekolah lalu pulang kembali ke Busan.

Setelah Donghyun kembali ke Busan dan mengiriminya pesan,menanyakan kabar dan bertanya dimana ia tinggal,Seongwoo jadi memberitahu letak kerja nya juga.

Setidaknya untuk sahabatnya.

"Kenapa tertawa? Aku tau aku masih lucu Ong." Donghyun masih terus menyesap milkshake nya. Perempuan disebelahnya terlihat canggung.

"Oh iya. Kenalkan ini sepupuku Kim Chungha. Sebenarnya aku mau balik ke Seoul bertemu ibu dan ayah ku. Jadi,bisakah kau memberi tahu sedikit tentang wilayah sini? Dia anak baru." Perempuan disebelahnya tersenyum.

"Aㅡaku Chungha." Chungha tersenyum dan tangan nya disambut Seongwoo baik.

"Seongwoo." Seongwoo tersenyum. Lalu menatap risih ke Donghyun.

"Jadi kau mau aku menjadi tour guide begitu? Tidak ah." Donghyun memasang wajah dengan tatapan please seongwoo.

"Dia gampang beradaptasi,jadi kumohon! Kasihan dia. Disini sendirian dan kau dengar? Dia tidak pandai dialek busan." Donghyun menggenggam tangan Seongwoo. Mencoba merayu nya dan,

"Baiklah. Tapi seminggu cukup kan? Aku sibuk dan tidak bisa mengasuh sepupumu begitu saja." Donghyun mengangguk antusias. Mengusak rambut Seongwoo pelan dan mengucapkan terimakasih.

Donghyun ini sebenarnya sahabat nya yang paling baik. Semenjak pertama kali dia datang ke Busan,yang mengajak bicara hanyalah Donghyun waktu itu.

Semuanya berubah saat Seongwoo mulai mengaguminya. Donghyun itu tampanㅡsiapa yang bisa menolak nya? Pintar bernyanyi,pintar dalam akademik dan juga pintar bergitar. Seongwoo jadi iri.

Donghyun pernah menghianatinya sebagai sahabat. Memfitnahnya hingga Seongwoo yang hyper menjadi seorang yang pasif. Donghyun berpura-pura tidak peduli.

Aduh,mengingatnya membuatnya sakit hati.

Sayangnya,saking kagumnya Seongwoo memaafkan semudah membalikkan telapak tangan. Berfikir bahwa Donghyun hanya bercanda waktu itu.

Menguburnya dalam-dalam dan mencoba menjadi sahabat kembali dengan ceria. Baru saja merasa lebih dekat dengan Donghyun,ia pergi.

Kesal.

Donghyun tidak bilang apapun juga. Tiba-tiba setelah beberapa bulan kemudian Donghyun menelfon nya dan berkata bahwa ada di Jeju. Sialan.

"Seongwoo? Kau mendengarkanku tidak sih?" Donghyun melambaikan tangan nya di depan wajah Seongwoo.

"Ah iya. Dengar kok. Jadi keputusanmu sudah bulat kalau kau akan pergi ke Jepang?" Donghyun mengangguk. "Kau akan mendukungku penuh kan?" Seongwoo mengatakan iya dengan senyum merekah.

Tiba-tiba saja Daniel datang dengan senyum senang. "Seongwoo!! Aku sudah izin kalauㅡ oh maaf,kau ada tamu ya? Yaㅡya sudah aku balik ya?" Seongwoo memegang tangan Daniel dan menggeleng.

"Duduk sini. Kenalkan ini sahabatku Donghyun dan iniㅡChungha sepupunya." Duh hampir saja Seongwoo lupa nama perempuan disebelah Donghyun ini.

Daniel tersenyum dan mulai mengulurkan tangan nya,"Kang Daniel. Bisa kau panggil Daniel."

Donghyun dan Chungha meraih tangan Daniel bergantian.

"Wah,kau sudah mendapat sahabat baru lagi? Aku iri." Donghyun tertawa. Sedangkan Chungha tersenyum canggung.

"Aku ini calonㅡ" Seongwoo menyela nya dengan,"Iya. Dia bekerja di depan cafe ini." Seongwoo menatap Daniel dengan tatapan marah plus heran. Apa-apaan sih?

"Aku senang kalau kau dapat sahabat baru. Artinya kau tidak akan galau tentang aku lagi." Donghyun tertawa kecil dan Seongwoo mendengus.

Daniel menatap Seongwoo dan Donghyun bersamaan,"Kalian pacaran ya?"

Donghyun tertawa. Pacaran katanya? Duh,Seongwoo terlalu lucu untuknya.

"Pacaran? Dengan orang seperti Ong Seongwoo??" Donghyun malah balik bertanya dengan menekankan kata Ong Seongwoo.

Memang segitu buruknya apa,pacaran dengankuㅡdalam hati Seongwoo misuh-misuh.

"Tidak lah~ dia ini terlalu baik. Iyakan ong?" Donghyun mengacak rambut Seongwoo kasar.

"Hey! Jangan!" Seongwoo merengut,tatanan rambutnya kan jadi berantakan.

Daniel mengangguk. UntunglahㅡDaniel takut saja ternyata calon nya ini sudah punya pacar kan gawat.

"Ternyata orang seperti Seongwoo-ssi ini punya sahabat tampan juga." Chungha tertawa kecil. Agak canggung sebenarnya bicara begitu,tapi Chungha berusaha lebih dekat sebagai teman.

"Memangnya kau tau aku bagaimana?" Seongwoo mengumpat dalam hati,pasti Donghyun yang memberitahunya.

"Donghyun yang bilang padaku tentang mu. Dia bicara banyak tentang mu omong-omong." Chungha tersenyum. Seongwoo hanya mengangguk lalu menatap Daniel yang seperti pikirannya entah hilang kemana.

"Mentang-mentang ada perempuan cantik kau terpesona?" Sial,kok jadi bicara to the point begini? Seongwoo mengutuk mulutnya yang dengan mudahnya bilang begitu.

Daniel menggaruk tengkuknya awkward. "Tidak kok~"

.

Seongwoo akhirnya hanya bisa melambaikan tangan nya kepada Donghyun dan mengantarkan Chungha ke kos-kosan. Donghyun yang meminta nya untuk mengantarkan ke kos-kosan yang dekat dan murah.

Dasar,Donghyun memang terlalu hemat bahkan untuk sepupunya.

Yah,mereka tidak berdua karena Daniel memaksa ikut. Seongwoo jadi berpikiran negatifㅡDaniel suka sama Chungha ya?

Seongwoo menggelengkan kepalanya reflek. Apa-apaan sih? Kok jadi begini? Batinnya.

"Ehmㅡapa Daniel-gun juga asli Busan?" Chungha memecahkan keheningan yang sangat awkward begini.

"Ah? Iya aku asli sini."

"Pantas saja dialekmu bagus sekali." Chungha tertawa. Karena Chungha tertawa dengan lucu,Daniel jadi ikut tertawa. Seongwoo hanya menghela napas. Tolonglah,masih ada dia disini.

"Nah. Chungha-ssi. Kau bisa kos disini. Tidak jauh dari rumahku,aku juga kenal yang punya kos ini. Saat di cafe tadi aku sudah mengirimkan pesan ke bibi Jang. Dan katanya ada kamar kosong." Seongwoo berhenti tepat di depan kos-kosan yang terlihat bagus tampak depan.

Memang sih,kos-kosan punya bibi Jang terbilang bagus walaupun harganya harga mahasiswa. Bersih juga. Apalagi Bibi Jang baik sekali pada semua orang.

"Terimakasih ya. Aku jadi sangat-amat-sangat merepotkan. Terimakasih banyak!" Chungha membungkukkan badannya dan hendak membawa kopernya sendiri masuk.

Setelah masuk,Seongwoo menatap ke arah Daniel yang sepertinyaㅡdi penglihatan Seongwoo seperti melamun begitu.

"Kenapa? Kau juga mau bilang kalau kau akan menyukainya?"

Daniel terkikik kecil dalam hati,kok Seongwoo-nya seperti cemburu begitu sih?

.

Note: kayaknya aku mau jadwalin ini terbit hari apa deh 😂 kalau sabtu minggu kayaknya update.

Ini aja update lagi pft.
( makasih banyak yang udah mau luangin waktu baca tulisan gajelas ini. 😆 )

Voments nya jangan lupa ya 💕

Get [ ONGNIEL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang