힘내세옹!!

4.2K 532 30
                                    

Hari ini,sebenarnya Seongwoo demam. Muka nya memerah dan hidungnya sakit. Suara nya parau dan badan nya semua juga lemas. Seongwoo tidak tahu apakah dia harus berangkat ke sekolah atau ke cafe atau bahkan diam saja di rumah bergelung dengan selimutnya.

Seongwoo menghela napas dan napas nya terasa sangat panas. Dia tak sanggup untuk mengambil roti di nakas meja,bahkan bangun rasanya dia merasa seperti akan jatuh.

Tapi,bagaimana bisa sembuh kalau dia hanya bermalas-malasan? Akhirnya dia bangkitㅡdengan kepala yang berat dan berusaha untuk memakai seragam.

Rasanya berat sekali yaampun.

Seongwoo mengambil tas nya dan berjalan ke arah luar rumahnya. Halte yang hanya beda beberapa blok dari rumahnya terasa sangaaaaaaat jauh di benaknya. Langkahnya sudah berusaha besar-besar tetapi realitanya dia hanya berjalan dengan jarak kecil-kecil.

"Oh? Seongwoo-ssi?" Seongwoo hampir mengabaikan nya karena telinga nya seperti berdengung saat dia demam. Tapi,orang itu menepuk pundaknya dan tersenyumㅡitu Chungha.

"Kau sakit? Lemas begitu." Chungha menatap Seongwoo khawatir. Wajah Seongwoo memang terlihat sangat merah. Seongwoo hanya menggeleng perlahan sambil mengatakan,"Tidak. Aku baik-baik saja."

Chungha mengangguk,"Kalau ada apa-apa bilang saja okey? Kau sudah berjasa untukku dua hari ini."

Lagi-lagi telinga Seongwoo berdengung. Suara Chungha terdengar kecil untuknya.

Seongwoo duduk di halte ditemani oleh Chungha yang sepertinya juga akan pergi ke sekolah. Chungha bukan pergi ke sekolah yang sama dengan nya,tetapi sama dengan Daniel.

Omong-omong Daniel,saat beberapa menit Seongwoo menyenderkan badannya di tiang halte,Daniel datang. Kali ini dia tidak membawa sepedanya,mungkin dia akan naik bus juga.

"Oh Daniel-gun!" Chungha tersenyum,dibalas baik dengan Daniel.

"Selamat pagi Chungha-ssi. Hari keduamu sekolah? Hahaha sayang sekali kita beda kelas." Chungha mengangguk antusias.

Daniel melihat ke arah Seongwoo yang duduk lemas bersender dengan tiang di sebelahnya. Daniel mendekati Seongwoo lalu duduk disampingnya.

"Ong? Kau mau bolos? Bolos saja tidak apa."

Seongwoo hanya diam dan memejamkan matanya. Matanya terasa panas,berair dan perih. Ketika membuka matanya,mata Seongwoo terlihat memerah.

Telinganya berdengung.

Seongwoo tak membalas apapun yang dikatakan Daniel. Ugh,dia flu berat.

"Kau mau pulang? Ayo aku antarkan." Daniel ingin memegang lengan Seongwoo. Buru-buru Seongwoo menepis tangan Daniel.

"Tidakㅡaku baik-baik saja." Seongwoo bergumam. Dia pasti akan sembuh kalau banyak bergerakㅡsialnya tubuhnya tidak berniat bergerak sedikit pun.

Ketika bus datang,Chungha dan Daniel masuk duluan. Disusul Seongwoo yang melangkah berat. Dia duduk di dekat pintu supaya bisa turun lebih cepat.

Ugh,ini perlahan-lahan seperti membunuhnya.

Biasanya kalau demam ia akan tidur seharianㅡitu di hari libur dan dia jarang sekali sakit. Entah kenapa,tidak ada apa-apa dia malah sakit begini.

Daniel duduk lebih depan kedua. Seongwoo tidak peduli sebenarnya,aduh tapi dia sangat butuh seseorang untuk bersandar. Kepala nya sakit bersandar pada kaca bus.

Get [ ONGNIEL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang