#15 Happy Wedding

289 35 22
                                    

Pagi yang penuh pengharapan akan keyakinan sebuah cinta, kuliah pagi yang membahagiakan karena tatapan Mino yang terus menghujamnya saat perjalanan menuju kelas, kejutan indah tanpa sangka, membuat hati Rose berubunga-bunga tiada terkira.

“Gua masuk kelas dulu ya” Sambil memegang tangan Rose

“Iya hati hati ya” Dia terus memegangn tangan Mino, dan tidak mau melepaskannya

Lalu datang dua wanita berjalan dibelakangnya

“Ciye bentar lagi ada yang mau jadian nih” Goda jisu sembari mencupit lengan Rose

“Apa sih jis”

Hayi terus saja berjalan tanpa memperdulikan dua sahabatnya itu

“Hay lo marah ya sama gua karena kemarin gua gak jadi anterin lo, maaf ya kemarin itu..”

“Iye gua tau, lo jalan sama Mino, gua gapapa kok gua udah biasa sendiri “

“La terus kenapa lo cuek gini?”

“Gua bingung banget, Kak Dara minggu depan married”

“Serius lo? Sama abang Jidi?”

“Yaiyalah masa sama Tukang bakso”

“Terus apa yang lo kwatirin?”

“Salah satu kalian ada yang mau nemenin gua ke Bali gak?Gua bayarin semua tiket pesawat, hotel, makan dll Sante aja”

“Sorry Hay bukannya gak mau minggu depan gua gak bisa gua ada bimbingan” jawab Jisu dengan muka yang sedikit menyesal

“Kalau gua, lo tau sendiri lah nyokap gua gimana, kalau belum waktunya liburan pasti gak boleh keluar kota apalagi ke Bali”

“ Terus nasib gua gimana? Masa nanti  gua menjomblo diantara muda mudi memadu kasih, gua butuh pasangan”

“Hey ada Hanbin lo lupa” balas Jisu

“Ah masa sama dia, gua musti bikin 1000 alasan, nanti gua jawab apa sama tante gua, sama om gua belum bokap gua yang pulang dari Singapura, Nenek gua yang super

“Hay.. hay.. itu lo”

“Apa sih ? nenek gua super duper cerewet, gua musti bilang apa sama mereka? Hanbin siapa? gua siapa? Capek deh"

Rose dan Jisu terdiam dan hanya menatap Hayi

"Kenapa? Kok diem?"

“Hay itu dibelakang lo..”

Hayi membalikan badannya dan merasa kaget kalau hanbin sudah dibelakangnya, dan pasti sudah mendengarkan keluhan kepada sahabatnya.

“Hay kita duluan ya” Jisu dan Rose lari meninggalkan mereka berdua

“Lo butuh Groomsmen ? Gua siap kok”

“Lo udah denger semua?”

“Udah, lo butuh pasangan kan buat ke pernikahan Kakak lo? iya gua siap”

“Ah..”

“Kenapa lo malu ya pergi sama gua?”

“Bukannya gitu, emangnya minggu depan lo gak ada ujian atau semacamnya gitu?”

Hanbin membuka tasnya, mengambil sebuah kertas putih yang berisi jadwal kuliah

“Gua minggu depan, gak ada kuliah sama sekali”

“Ya…yaudah nanti gua kabari lagi” Hayi lalu pergi meninggalkan Hanbin

Siang ini mulai meragukan sebuah keputusan hati, namun akhirnya tetap menjalani apa yang telah dipilih.

Dear Hanbin (COMPLETED ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang