Pagi yang cerah, membuat langkah-langkah ringan Hanbin jadi cepat memburu sosok yang sangat dikagumi dan ingin dimilikinya.
Dari tempat parkir motor, menuju lorong ke ruangan dosen, terlihat Hayi berjalan tergesa-gesa. Tanpa menunggu waktu lama, Hanbin memburunya dengan cepat
“Good Morning”
Hayi kaget, tersenyum melihat Hanbin telah berada di samping kirinya.
“Good Morning too”
“Apa kabar?”
“Tumben nanyain kabar gua?” Hayi menatap heran dan masih terus berjalan
“Calon pacar gak boleh nanyain kabar pacar sendiri ya?”
“Apa sih” Ucap Hayi malu
Ini adalah hari ketiga setelah mereka bertemu dicafe, Hari ketiga juga Rose dan Mino menyandang status berpacaran.
“Nanti pulang bareng ya, gua jemput lo disini”
Hayi mengangguk
Setelah beberapa jam kuliah, Hayi pun keluar kelas Hanbin sudah menunggunya di depan kelas, tapi tiba tiba langit menjadi warna kelabu, lalu turun rintik hujan yang semaki deras dan keras menerpa bumi.
Seluruh mahasiswa yang tadinya jalan santai di halaman kampus segera berlarian, dan berteduh dilorong maupun teras kelas, Tidak dengan Hanbin dan Hayi, Hanbin berlari meninggalakan Hayi yang langsung mengejarnya, mereka keluar pintu gerbang kampus sambil bercanda, Hanbin terlihat lega, wajahnya nampak cerah terkena percikan air hujan yang di percikan Hayi.
Diseberang sana Jisu dan Rose nampak bahagia melihat Sahabatnya itu. Tak sia-sia selama ini mereka menyemangati Hayi yang begitu keras kepala dan kaku hatinya. Meski Hayi sendiri belum pernah jatuh cinta, tapi banyak teori cinta yang dia kuasai dari berbagai buku koleksi perpustakaan kecilnya.
Hanbin tersenyum senang lalu mereka berjalan kearah cafe kampus yang masih ramai karena kondisi hujan, membuat para mahasiswa malas untuk pulang memilih asyik bercanda dulu, bertukar fikiran , menghangatkan badan dengan secangkir kopi,susu atau teh.
Sampai dicafe mereka basah kuyup, tapi mereka cuek dengan pandangan semua orang, dan Hayi tetap santai saja mengikuti Hanbin dan mengambil kursi di meja sudut belakang, mereka lalu duduk memesan dua cangkir kopi yang dinimati berdua
“Hay?"
“Iya?”
“lo tau apa yang gua suka dari lo?”
“Apa?”
“Mata lo”
“Kenapa? Tanya Hayi penasaran?
“Bersama kamu, tentu tidak mungkin sempurna.Namun kita bisa membuat warna-warni, barangkali tak secantik pelangi selepas hujan, atau seindah langit senja yang dilepaskan ingatan. Namun kita saling mengusir sepi. Menjadikan asmara ber api-api. Denganmu, hujan dan senja bahkan tidak lagi menjadi hal yang perlu. Sebab, dimatamu aku sudah menemukan apa saja yang aku rasa perlu, itu kenapa aku menyukai matamu"
Hayi tertunduk dan Hanya terdiam menatap sosok Hanbin, pria yang selama ini menjadi penyemangatnya dan Hanbin lah pria pertama yang datang dalam kehidupanya.
Untuk kesian kalinya aku jatuh cinta lagi,kamu adalah seseorang yang ku ulang-ulang didalam kepala, mengendap di dalam dada, berkali-kali, lalu aku menyadari kamu saja yang kucintai.
Sungguh, bersamamu segala kesepian yang pernah ada kini utuh membara bahagia. Kamu adalah seseorang yang memenuhi ruang mataku, membuka hari. Teteplah menjadi yang terbaik diantara cinta-cinta baik yang pernah ada. Tetaplah bersedia menemaniku menghitung hari-hari menuju tua.
hariku pun selalu kulewati dengan nya, senang susah bersama dan dia pun selalu ada buat aku dan gak terasa juga cinta mulai memasuki kehidupan kami seperti sebuah ungkapan pepatah berbunyi “Witing tresno jalaran soko kulino” yang artinya cinta tumbuh karena terbiasa”. Salsabila Hayi Maurenia itu lah perempuan yang sudah memikat hati ku akhir-akhir ini. Yang sudah membuatku moveon dari masa lalu.
Sampai di suatu hari di tempat yang menjadi moment berharga untuk aku. Hanbin laki laki yang aku idam-idamkan yang sudah lama aku harapkan untuk menyatakan cintanya mencoba mengatur napas dengan menarik napas secara perlahan, membusungkan dada ke depan sebagai mana seorang lelaki macho dan mencoba mengendalikan diri agar tetap tenang.
Akhirnya, Hanbin memberanikan diri untuk mengungkapkannya. Tidak dengan rangkaian mawar, tidak dengan alunan musik cafe dan suasananya yang elegan. Tapi melainkan suara gemuruh kendaraan berlalu lalang, Hanbin memang bukanlah cowok romantis yang harus menyediakan itu semua, Hanbin mengatakannya tepat di simpang jalan tempat biasa aku menunggu supir yang setia mengantarkan dan menjemputku..
“Lo tau kan Hay gua udah beberapa kali nembak lo, dan hari ini lo mau jawab pertanyaa gua, tapi sebelum lo jawab, gua mau nembak lo buat yang kesekian kalinya”
“Cinta itu bisa buat gila ya, dan gua udah tergila-gila berkali-kali lebih hebat daripada sekedar jatuh cinta biasa”
Hanbin menatap Hayi dan memegang mesra tangan Hayi
“YOU WILL GET MY GIRL FRIEND?” yang artinya maukah kamu jadi pacarku?”
Setelah melakukan tahap tahap yang matang untuk mengeluarkannya persis kayak kentut ya “Di keluarkan malu tapi lega ,gak di keluarkan nyiksa banget”.
“Kepada kamu perempuan yang saat ini bersamaku, betahkanlah hidup berhadapan dengan ku.Dampingilah segala impian-impian yang ku tuju, Sebab, aku ingin menjadi sesuatu yang tak hanya kamu kenang suatu hari nanti, tapi seseorang yang selalu kamu tunggu pulang saat aku pergi”
”Gua emang belum pernah pacaran sebelumnya, gua cuma pengen hubungan yang kita jalani adalah hubungan dua orang anak manusia dewasa, hubungan serius. Bukan tempat persinggahan dan lo bisa memilih pergi kapan pun lo mau”
“Gua janji, gua bakal bertahan sama lo bertahun-tahun tanpa perlu meragukan rasa rindu”
Hayi lalu mengisyaratkan dengan anggukkan kepala yang berarti iya.
“Artinya kita?”
“Ya gitu?”
“Gitu gimana? Kita jadian kan?"
Yes!!! Hanbin senengnya bukan main apa lagi dia mendengar langsung pernyataan Iya dari mulutnya itu rasanya seperti lompat dan jatuh dari pohon toge yang gak mati mati,dan rasanya seperti di bawa ke tangga menuju bintang bintang paling terang karena saking senengnya.
◆◆◆◆
CERITA FIKTIF INI DIBUAT DARI 3 APRIL SAMPAI 19 AGUSTUS AKU SENENG BANGET CERITA INI DAPAT RESPON BAIK SAMA READERS! TERIMAKASIH BANGET YA SEMUA ♥♥♥ HOREEEE!! NANTIKAN CERITA AKU YANG LAIN YA 👀
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Hanbin (COMPLETED ✔)
Fanfiction" Hay, bisa gak kita keluar dari zona ini, tanpa gua harus kehilangan lo? " Cast: Kim Hanbin as Hanbin Bima Yudistira Lee Hi as Salsabila Hayi Maurenia Kim Jisoo as Adriana Jisu Park Chayeong as Roseane Nabila Kim Jiwon as Bobby Ahmad Ramadan Song...