Part 5

14.4K 54 3
                                    

Setelah selesai makan, dia memberekannya. Sebenarnya sudah kularang, tapi dia memaksa, jadi aku biarkan saja. Setelah itu kamu duduk di ruang keluarga. Setelah makan ini aku merasa sudah punya cukup tenaga, tak lemas seperti sebelumnya.

"Sar.."

"Iya, kenapa Rum?"

"Hmm, kamu tadi, kok bisa ada di rumah pak Jamal?"

Dia tak menjawab, tapi mengambil handphonenya, tak lama kemudian memberikannya kepadaku. Kulihat disitu ada chat dari pak Jamal kepadanya.

'Sar, kamu cepet ke rumahku sekarang. Si Arum udah nggak kuat lagi itu. Aku sama Bonar ini.'

Begitu isi pesannya.

"Sebenarnya dari kemarin aku udah nebak, pasti kamu bakal dibawa ke rumahnya. Tapi aku sama sekali nggak kepikiran kalau ternyata ada pak Bonar juga."

"Apa kamu, juga kayak gitu dulu Sar?"

"Iya Rum. Yang aku tau, pak Jamal sama pak Bonar itu suka tekuran wanita. Kalau dulu, aku dibawa pak Jamal ke rumahnya pak Bonar diluar kota. Disana aku juga dihajar habis-habisan sama mereka, kayak kamu tadi. Bedanya waktu itu, aku perginya 2 hari, tapi disana ada ceweknya pak Bonar juga."

"Pantesan, dia kayak nggak kaget waktu kamu dateng tadi."

"Iyalah, dia udah pernah ngentotin aku."

"Sarah, kok ngomongnya gitu sih."

"Hehe maaf Rum. Habis aku jengkel sama mereka berdua. Lagian, aku juga udah kebawa pak Jamal. Tiap gituan pasti ngomongnya gitu, lama-lama kan jadi ngikut-ngikut."

"Ya tapi jangan dibiasain lah Sar. Entar gimana kalau misalnya kamu keceplosan waktu lagi sama suami kamu?"

"Hmm, jujur aja sih, aku kalau lagi sama suami, emang suka ngomong jorok kalau lagi gituan Rum, jadi suamiku nggak bakal kaget kalau aku jadi vulgar."

"Ooh gitu, pantesan. Hmm, tapi, sampai kapan ya kira-kira kita bakal kayak gini Sar? Aku takutnya, mereka nanti bakal ngelakuin hal yang lebih gila dari ini."

"Entahlah Rum. Tapi aku juga berharap, yang kamu ceritain kemarin, soal suamimu yang mau balas dendam itu, beneran terwujud, jadi kita bisa bener-bener lepas dari mereka berdua."

"Iya Sar, semoga aja."

"Ya udah kalau gitu Rum. Kamu istirahat aja, kamu pasti capek banget. Aku mau pulang dulu. Oh iya, baju kotor kita tadi udah kurendam, aku nitip cuciin sekalian ya?"

"Iya, nanti aku cuciin. Makasih ya Sar."

Setelah Sarah berpamintan dan pulang, akupunmenuju ke kamarku. Masih jam 6 sore, dan sepertinya mas Krisna masih lamapulangnya. Tapi sepertinya aku ingin istirahat saja, aku benar-benar lelah hariini. Maafin aku mas Krisna, tidak menyambutmu pulang malam ini, maafin juganggak masakin makan malam buat kamu, semoga kamu udah makan di kantor. Danmaafin aku juga, karena hari ini aku kembali harus dipaksa melayani orang lain,dan sepertinya aku tidak akan menceritakan ini semua ke kamu. Maaf

Terjebak Hutang BudiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang