Dewi Ametarasu

8.3K 692 67
                                    

Dalam sejarah Jepang dan kepercayaan Shinto, Amaterasu adalah dewi matahari yang memiliki peran sangat penting terhadap kehidupan. Dia juga dikenal dengan nama Amaterasu-Omikami atau Ohirume-no-Muchi-no-Kami.

Kisah mengenai Amaterasu tercatat dalam sejarah kuno Jepang yaitu Kojiki dan Nihon Shoki. Dia terlahir dari Izanagi ketika sedang mencuci mata kirinya setelah pulang dari Yomi (Dunia bawah). Amaterasu merupakan saudari dari Tsukuyomi dan Susano'o. Ia juga dewi Matahari yang sangat dipuja di Jepang.

Amaterasu ditugaskan untuk menguasai bumi oleh ayahnya, Izanagi. Dia menjadi penguasa matahari dan Takamagahara (surga) bersama dengan saudaranya, Tsukuyomi yang menguasai bulan dan malam hari.

Sebenarnya, dulu Amaterasu berbagi langit dengan Tsukuyomi. Namun ketika sebuah tragedi yang melibatkan Tsukuyomi terjadi kepada Uke Mochi (Dewi Makanan), Amaterasu menganggap Tsukuyomi jahat sehingga memisahkan malam dengan siang.

Hubungan antara Amaterasu dan Susano'o tidak selalu baik. Suatu ketika, karena kesal dengan tingkah Susano'o, Izanagi membuang Susanoo ke Yomi. Namun, karena dia masih memiliki beberapa urusan, dia pergi ke Takamagahara (Surga) untuk menemui Amaterasu.

Amaterasu yang merasa curiga mengira bahwa Susanoo akan mengambil Takamagahara, ia menyambut Susano'o dengan busur dan anak panah, namun Susanoo berkata bahwa dia hanya ingin mengucapkan salam perpisahan.

Amaterasu tidak percaya dan meminta sebuah tantangan untuk menunjukkan ketulusan Susanoo.

Masing-masing dari mereka mengambil sebuah benda yang dimiliki dan berusaha menciptakan dewa atau dewi dari benda itu. Amaterasu menciptakan 3 wanita dari pedang Susanoo sedangkan 5 pria tercipta dari kalung Amaterasu. Keduanya merasa sebagai pemenang karena Susanoo menyatakan mampu menciptakan lebih banyak dari Amaterasu. Akan tetapi Amaterasu mengatakan bahwa barang tersebut miliknya, kemudian Susanoo merasa kesal dan mengamuk. Dia mengancurkan persawahan Amaterasu dan melemparkan kuda poni (binatang yang dianggap sakral oleh Amaterasu) ke aula dan menewaskan pengawal Amaterasu.

Amaterasu menjadi marah dan sedih. Dia bersembunyi di sebuah goa Ama-no-Iwato yang mengakibatkan matahari menghilang selama beberapa lama, Susanoo kemudian dibuang dari Surga.

Walaupun demikian, Amaterasu dibujuk untuk keluar dari goa oleh semua dewa, namun ia ditolak. Akhirnya, Dewi Keceriaan yang bernama Ame-no-Uzume membuat sebuah rencana. Dia meletakkan sebuah cermin perunggu besar dan meletakannya di sebuah pohon yang menghadap ke arah mulut goa. Kemudian Uzume berpakaian bunga dan dedaunan, membalikan sebuah ember cucian, menari di atasnya dan menabuh ember tersebut dengan kakinya. Akhirnya, Uzume melepaskan pakaiannya dan menari sambil telanjang.

Semua dewa tertawa dengan keras dan membuat Amaterasu penasaran.

Amaterasu akhirnya mengintip dari dalam dan sebuah cahaya (yang akhirnya dinamakan fajar) terpancar. Amaterasu melihat seorang dewi yang begitu cantik yang sebenarnya adalah pantulan dirinya di cermin. Dengan cepat, Dewa Ameno-Tajikarawo menarik Amaterasu dari dalam goa. Karena diliputi dengan keceriaan, Amaterasu berjanji untuk mengembalikan terang agar kegelapan hilang dari dunia. Uzume kemudian dikenal juga sebagai Dewi Fajar.

My Kami-samaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang