7. Senyum

2.8K 385 33
                                    

"Jaehyun, kamu sehari aja nggak senyum waktu ngeliatin aku kenapa sih?"

Taeyong merasa risih, bukan risih sebenarnya. Salah tingkah.

"Nggak bisa,"

"Kenapa?"

"Aku nunggu kamu senyumin aku balik soalnya."

Jaehyun masih tersenyum seperti orang gila.

"Ngaco kamu,"

Senyum Jaehyun pudar, berganti muka linglung dengan kedua alis terangkat keatas. "Katanya teh kamu sayang sama aku?" Katanya lirih.

"Iya! Tapi teh nggak usah gitu juga,"

"Berarti kamu nggak seneng aku senyum?"

"Bukan nggak seneng, ih gimana ngomongnya ini,"

"Ya udah g p p,"

Taeyong salah.

Yha salah lagi mampos.

"Ya udah ulang-ulang, lupain aku pernah ngomong gitu. Nih aku senyum,"

Taeyong tersenyum kepada Jaehyun. Masih agak kaku tetapi mulai ia biasakan.

Senyumannya keras tetapi Jaehyun tau sebenarnya Taeyong hanya ingin membenahi kesalahannya. Acap kali dia melakukan hal itu, dan lagi-lagi Jaehyun selalu menggodanya dengan pura-pura ngambek.

"Apa nggak ikhlas gitu," Jaehyun menunduk, mengerucutkan bibirnya.

Taeyong meletakkan kedua telapak tangannya di pipi Jaehyun, agar Jaehyun mau memandangnya.

Taeyong kembali tersenyum sambil berkata, "Masa kalo udah kaya gini dibilang nggak ikhlas?"

Jaehyun tersenyum kembali. Menampakkan kedua lesungnya beberapa sekian detik.

Tangan Taeyong tetap di pipi Jaehyun. Masih tersenyum.

Yha benar.

Dua orang goblok.

Tapi manis.

"Senyum mu mengatakan kalau engkau ingin kencan," kata Jaehyun.

"Senyum mu mengajak berumah tangga," timpal Taeyong yang seketika membuat Jaehyun mundur. Kaget.

"Mana ada kata-kata kaya gitu?"

"Ada lah, barusan aku bilang."

"Kamu gombalin aku?"

Senyum Taeyong menghilang lagi. Mukanya datar tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Sumpah aku terharu." Jaehyun masih tak percaya.

Taeyong masih terdiam, mencari titik fokus lain untuk dilihat. Dan akhirnya menunduk.

"Makna sebuah senyuman aja, itu banyak banget," kata Jaehyun. "Apalagi didapat dari orang terkasih."

Taeyong melihat Jaehyun tepat dimata, masih terdiam dalam kekosongan.

"Apalagi dapet nya dari kamu, simbol kebahagiaan dalam permulaan,"

Taeyong memeluk Jaehyun.

"Jangan ngambek-ngambek ya," lanjut Jaehyun. Membalas pelukan Taeyong.

Taeyong mengangguk. Masih diam seribu bahasa, entah apa yang ada dalam pikirannya.

"Ayok berumah tangga," ujar Jaehyun.

A/N : oke sip ini ngelantur. Terimakasih manteman terima cinta q! Muach! /senyum/

RandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang