10. Makan

1.7K 282 28
                                    

Jemari Jaehyun memainkan penutup botol kecap dengan sengaja. Menutup membuka dengan cepat berkali-kali. Gabut aseli. Sedangkan pemuda unyu didepan nya fokus dengan ponsel yang sedari tadi menerangi wajahnya.

"Main apa sayang?" Tanya Jaehyun memecah keheningan mereka berdua. Mata Taeyong beranjak beralih dari ponsel miliknya. Melirik sebentar lalu mendengus.

"Padahal aku tanya baik-baik," ujar Jaehyun lemah. Sembari melakukan kegabutannya lagi.

Taeyong masih fokus dengan ponsel nya, tidak ada perhatian atau antusiasme sama sekali terhadap yang lain.

"Sayang!" Jaehyun memekik sedikit. Membuat Taeyong menoleh ke kanan kiri untuk memastikan apakah semua orang sedang memperhatikannya atau tidak.

"Hush!" Taeyong menaruh ponselnya kasar. "Rame, aing teh lieur,"

"Pusing kenapa?"

"Ya kamu gabut mulu dari tadi, pesen makan kek. Daripada mainan botol kecap daritadi duduk-duduk doang, kalo gak pesen ayo pulang,"

"Tapi aku gak pengen bakso," jawab Jaehyun dengan bibir manyun.

Taeyong menghela napasnya. Lalu berdiri. "Ya terus tadi kenapa mau diajak makan bakso kalo kamu gak mau makan bakso, terus juga kenapa tadi pake tanya 'terserah kamu aja sayang~~' sok imut padahal imutan aku,"

Jaehyun terdiam melihat Taeyong yang sedang nyerocos. Memperlihatkan muka memelas. "Ya udah atuh gak jadi aja,"

Sebelum menyelesaikan kalimatnya itu Taeyong menyambar ponsel miliknya, beranjak dan meninggalkan Jaehyun dibelakang yang masih berdiri didepan meja sambil memanggil seseorang yang sedang sibuk dengan mangkuk-mangkuk bergambar ayam jantan merah.

"Mang! Mang! Ga jadi!" Kata Jaehyun sambil lalu melambai-lambaikan tangannya dan menyusul Taeyong.

"Ya bodo atuh a' pesen aja belum, pegi sana," saut si mamang bakso.

"Kasar sia! Hu!!"

Sempat-sempat nya Jaehyun beradu mulut dengan mamang tukang bakso yang membuat Taeyong semakin malu dengan perilaku orang yang dicintainya itu.

"Terus ini kita mau kemana? Jadi makan dimana?" Tanya Jaehyun tak luput dari senyuman yang mulai menyungging.

Taeyong memutar bola matanya. "Pulang aja, masak dirumah ku aja ya,"

"Oh oke say,"

Belum lebih dari 100 meter jauhnya dari mamang tukang bakso, Jaehyun tidak sengaja melihat sesosok perempuan sedang tersandung dan jatuh dengan lututnya mendarat duluan. "Aduh!" Kata si perempuan tersebut.

"Eh...nggak papa mbak?" Sontak Jaehyun menolong berdiri perempuan yang sedang kesakitan itu. Membuat Taeyong tidak enak hati sama sekali. Hatinya dongkol.

Si perempuan tersebut tersenyum kepada Jaehyun. "Aduh, makasih banyak ya mas.."

Taeyong seketika nyeplos. "Biasa aja mbak senyumnya, dia udah punya pacar."

"Eh?!" Senyuman perempuan itu hilang seketika mendengar suara Taeyong dan beralih mencari tatapan Taeyong kemudian tersenyum kepada Taeyong.

Sontak membuat Jaehyun ikut nyeplos. "Biasa aja mbak senyumnya, dia juga udah punya pacar." Lalu Jaehyun melepas pegangannya dari lengan si perempuan itu. Dan menarik Taeyong untuk berjalan cepat meninggalkan perempuan itu sendiri.

"Cie cemburu," kata Taeyong yang masih mengaitkan tangannya disela-sela jari Jaehyun.

"Cie kamu juga cemburu tadi,"

"Tapi kamu tadi cemburu ya cie,"

"Kamu cemburu,"

"Kamu yang pertama cemburu,"

"Tapi kamu balik cemburu cie,"

"Cie.."

Sambil lalu kapel sengklek itu tersenyum cie-cie an ditengah jalan.

A/N : Yee..gak jelas. Saya nggak berhenti2 mengucapkan terimakasih kepada yang baca yang ngevote yang ngomen karena kalian vitamin saya buat nulis huhu, dan juga terimakasih sudah dimasukin ke reading list dahal tulisannya gada bobotnya :" kecup sini mumumumuaaaaahhhh!

RandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang