12. Panas

2.1K 292 32
                                    

Kemeja berwarna abu Jaehyun basah pada bagian punggungnya. Hari itu terik matahari menusuk panas. Beberapa kali pemuda itu mengibas-kibas kan kerah baju yang hampir ikut basah karena keringatnya sendiri.

Jaehyun termenung dibelakang halaman rumahnya. Duduk santai menunggu angin semilir yang menyapu tubuhnya. Dan juga menunggu Taeyong.

Taeyong sedang memotong semangka. Buahnya besar dan kulit hijaunya sangat menarik. Bahkan ketika dibuka warna merah segar semangka terasa begitu menggiurkan. Taeyong memotongnya menjadi beberapa bagian. Menyusunnya dipiring putih besar untuk disajikan.

Setelah selesai Taeyong ikut duduk disamping Jaehyun yang masih sibuk mengibaskan kerah bajunya karena gerah dan panas. Piring berisi semangka Taeyong taruh diantara mereka.

"Woah," kata Jaehyun melihat Taeyong membawa piring berisi semangka. "Pas banget. Kapan belinya?"

Taeyong mengambil satu bilah irisan semangka sambil lalu menggigit besar. "Iya," mulutnya masih penuh. "Beli tadi waktu mau kesini. Bekos panas. Ena. Kan." Taeyong masih mengunyah, memperhatikan semangkanya dan berpikir bagian mana yang selanjutnya ia gigit terlebih dahulu.

"Telen dulu,"

Kilatan matanya masih biasa saja. Panas matahari memang benar-benar menyengat dan tidak bersahabat sama sekali. Untung Taeyong hanya memakai t-shirt hari ini, meskipun masih terasa gerah setidaknya ia tidak terlalu banyak berkeringat seperti seseorang disampingnya yang masih sibuk kipas-kipas pakai tangan sendiri.

Taeyong menghabiskan bilah semangka pertamanya. Mengusap bibir yang basah akibat semangka dengan lengannya sendiri. Terkesima melihat butiran keringat Jaehyun yang sudah seperti butiran jagung dibagian pelipis.

"Ya Gusti panas bangettttt!" Teriak Taeyong sambil membuka kacing baju.

Jaehyun terkejut melihat apa yang dilakukan Taeyong. Membuka kancing baju dari atas ke bawah.

Yang membuat lebih terkejutnya lagi, Taeyong kan pakai kaos. Satu-satunya baju yang memiliki kancing adalah milik Jaehyun.

"Iya panas banget, tapi kenapa kamu ngebuka kancing bajuku?" Ekspresi Jaehyun sebenarnya mudah ditebak. Apalagi dalam keadaan seperti ini. Jaehyun mencebikkan bibirnya kebawah padahal ia menahan untuk tidak tertawa.

Taeyong berhenti pada kancing ketiga. Dada Jaehyun sudah terlihat. Bahkan sudah basah karena keringat. Taeyong tanpa sengaja yang sebenarnya sengaja buat ngintip dada Jaehyun menelan liurnya. Memalingkan tatapannya ke wajah sang pemilik dada berkeringat itu.

"Anu," Taeyong menarik tangannya. "niatnya ngebantu, gak papa kan?"

"Hot ya?"

"Iya,"

"Cuacanya apa akunya,"

"Kamunya-"

Jaehyun memicingkan matanya sambil tersenyum. Merasakan afeksi yang lama-lama bikin eneg sendiri.

"Ah kamu mah ngejebak," Taeyong memukul Jaehyun pelan pada bagian lengannya.

"Aduh! Tapi bener kan?"

"I-iya,"

"Aku pacar siapa sih,"

"P-pa-pacar ku!"

Jaehyun terpingkal melihat reaksi Taeyong. Mengambil satu bilah semangka disampingnya. Jaehyun menggigit semangkanya sambil tertawa.

"Keselek amin!" ujar Taeyong.

Ada jeda sejenak ketika Jaehyun menghabiskan gigitan pertamanya. "Dosa kamu."

"Ya kan emang bener kita pacaran kenapa ketawa coba,"

"Iya aku tau. Aku masih nggak percaya aja kita pacaran."

"Kenapa?"

Jaehyun membenarkan kakinya. Masih memegang semangka yang sudah tergigit ditangan kanannya. Kemudian Jaehyun berdiri, matanya masih menatap Taeyong.

"Coba itu baju dikancingin lagi aja sini!" Ketus Taeyong. Tapi dia masih enggan untuk berdiri.

"Biarin gini, lagian kamu lebih suka aku ke ekspos gini kan."

"Aku nggak bilang."

Angin tiba-tiba datang. Menyapu wajah mereka berdua dan merasakan adem menyegarkan.

"Tetep hot ya?" Kata Jaehyun.

Taeyong hanya mengangguk.

"Ugh, coba aja pacarku hot kaya pacarmu."

"Apa?"

Jaehyun masih diam, menunggu Taeyong paham apa maksudnya.

"Tunggu dulu, kamu kan pacarku. Aku kan- Woy!!"

Jaehyun ngacir kedepan. Berlari kecil meninggalkan Taeyong yang masih duduk dihalaman belakang.

"Oy cakwe panjang, sini anjig!"

Padahal mereka sama-sama hot. Taeyong saja yang tidak sadar diri.

A/N: Maaf kalo ga dapet feel nya, pengennya bikin humor receh malah gak ada lucunya sama sekali. Terimakasih sudah mau read and voment~

RandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang