8. Komitmen

2.5K 334 42
                                    

Taeyong tak pernah membagi ceritanya tentang Jaehyun kepada orang lain. Dia lebih suka bercerita langsung dengan orangnya. Menghabiskan waktu bersama tanpa memikirkan keberadaan orang lain yang melihatnya ataupun mempertanyakan hubungan mereka. Cerita itu ia timbun semua untuk Jaehyun, pun sebaliknya. Karena ketika mereka berdua, mereka tak pernah merasa tertutup. Terbuka jamblang bak elsha projen mendorong pintu besar Arandelle.

Tapi kali ini Taeyong ingin membagi secuil kisahnya pada seseorang. Menceritakan hal membahagiakan kepada orang lain, itung-itung mereka dapat merasakan kebahagiaan itu, meskipun hanya secuil. Dan untuk Jaehyun sendiri, bukan kasar, bukan jahat, tapi Taeyong sebenarnya hanya salah tingkah.

Dikurang-kurangin nyakitin orang lah, umur nggak ada yang tau.

Mau tobat jadi tsundere dulu ah. Semangat.

"Mark?" Tanya Taeyong memastikan apakah dia mendengarkannya atau tidak.

"Naon?" Jawab Mark. Masih fokus pada ponselnya.

"Kamu dengerin kan dari tadi?"

"Iya denger,"

"Terus?"

Mark terhenti, menoleh kepada Taeyong dengan ekspresi tanya balik. "Terus gimana? Kan dari tadi cerita komitmen, antara kamu sama aa' Jaehyun. Aku teh kudu respon apa?"

"Ya.. apa aja lah, komen kek, menurut kamu gimana gitu,"

Mark mengerutkan alisnya, menarik bibirnya memutar sambil menarik napas seperti kebiasaannya. What a cute habit. "Ya kan semuanya bener, ketika kita menjalin sebuah hubungan, sudah selayaknya kita menjaga komitmen. Intinya jujur, terbuka kaya akang sama aa' Jaehyun. Kalo punya masalah cepet diselesaikan, bukan berteriak untuk saling menuduh salah, tapi saling marah, lalu kemudian saling mengaku salah."

"Terus kamu teh sama...siapa itu pacar kamu?"

"Beb Hae,"

"Nah iya Haechan. Gimana?"

"Nggak tau," Pandangan Mark berpendar. "Tadi pagi aku tanya udah sarapan apa belum cuman di read,"

"Apasih penyebab masalah kamu?"

Mark bergeser, mencari posisi yang tepat agar mudah berkontak mata dengan Taeyong. "Gini, awalnya aku cuman tanya apa yang buat dia suka sama aku, terus dia bilang ga ada alasannya." Mark menghembuskan napas. "Kan nggak mungkin menyukai seseorang tanpa punya alasan, kan bisa bilang aku ganteng kek, aku jago ngerape- uhk sori ngerapp kek, aku pinter kek cakep kek apa kek gitu, tapi waktu aku tegasin kalo rasa suka punya alasan dia bilang, 'kamu teh kenapa, udah nggak percaya sama aku? cinta enggak butuh alasan, suka itu relatif, aku merasakan keduanya. Kalo kamu bilang gitu kemungkinan ada dua, kamu meremehkan cinta ku atau kamu ngasi kode minta putus'. Beb Hae bilang gitu masa, sedih akutu,"

Taeyong mengusap punggung Mark, tanda memberi sinyal sabar. Mark masih termenung. Dan Taeyong akhirnya angkat bicara.

"Kamu sih, Hae kan bener. Nanya gak penting begitu ya jelas lah dia marah,"

"Akang pernah nggak dalam posisi kayak aku gini?"

Taeyong berpikir, mengunjungi kembali kenangan-kenangannya. "Waktu Jaehyun marah, uhh..." Taeyong menelisik kembali memorinya. "Jaehyun jarang banget marah, kalopun marah reda nya cepet, padahal cuman aku kasih senyuman,"

"Wah salah curhat kayaknya, kudu nya aku curhat ke aa' Jae,"

"Eh akutu gak pernah marahan ya,"

Dan tiba-tiba suara khas pemilik hati Taeyong terdengar. "Masa?"

Mark dan Taeyong menoleh pada sumber suara. Mark tersenyum, "Eh aa' Jae,"

"Iya, Taeyong sayang ga pernah marah kok," Jaehyun duduk didepan mereka berdua.

"Tuh kan aku bilang apa," Taeyong tersenyum puas bergantian pada Jaehyun kemudian Mark.

"Tapi ngambeknya, bikin elus dada terus," sambung Jaehyun.

"Eh!?-"

"Tapi cinta,"

Mark eneg. Ingin segera keluar dari percakapan ini. "Yah bodo lah, intinya gimana dong ini, aa' Jae denger ceritaku tadi?"

Taeyong memandang ke bawah, kayaknya sih sekarang lagi malu-malu.

"Denger," ujar Jaehyun. "Pertanyaan dan penggunaan bahasa kamu yang bikin salah persepsi ke Haechan. Haechan bener, tapi kamu juga bener, salahnya dimana? Salahnya cara penyampaiannya." Jaehyun menghembuskan napas sebentar. "Kemudian setelah kejadian ini kalian berdua akan merasa kecewa, kecewa karena mengatakan hal bodoh yang membuat semua serba salah. Kayak yang kamu bilang tadi, mengakulah salah. Yang pertama minta maaf toh nggak dapet rugi, sana minta maaf."

"Tapi a' aku udah nggak mau bahas itu lagi sebenernya sama dia, aku takut,"

"Halah," Taeyong menyahut. "Gosah takut, ngapain takut coba,"

Jaehyun dan Mark terdiam. Taeyong memberi sinyal ke Jaehyun untuk mengatakan sesuatu lagi, tapi Jaehyun hanya mengendikan bahu.

"Rumah kamu enak ya Mark, adem," seru Jaehyun merentangkan kedua tangannya.

"Hush, seriusan." Taeyong menancapkan tatapan matanya ke Jaehyun.

"Lagi ngomongin saya ya," Haechan gedor-gedor kaca jendela rumah Mark.

Mereka bertiga menoleh. Dan hati Mark mencelos. Dia berdiri menghampiri Haechan. "Sumpah aku teh bingung, aku nggak ada maksud apa-apa nanya kaya gitu ke kamu, aku minta maaf,"

"Aku kesini buat bilang..."

"Jangan minta putus atuh,"

"Iya aku cuman mau bilang-"

"Seriusan ih jangan ngomongin putus putus,"

Haechan menghela napas. "Yang dari tadi bilang putus putus putus teh kamu sendiri! Aku kesini mau minta maaf juga!"

Mata Mark membesar, senyuman tersungging kecil di bibirnya. Seketika itu ia memeluk Haechan.

Haechan kaget, tetapi lama kelamaan dapat memahami keadaan, lalu memeluk Mark balik.

"Aku minta maaf," bisik Mark.

"Iya, aku juga,"

Dan ngomong-ngomong kapel yang masih duduk di kursi, senyam-senyum melihat Mark dan Haechan berpelukan. Dan Taeyong kembali menoleh kepada Jaehyun.

"Mau peluk juga?" Tanya Jaehyun menggoda.

A/N : ya Gusti pangeran nun agung, suami saya legal! Sudah legal! Saya beneran gak siap dan gak pernah siapa ini! Mark legal bangsad!! Semoga makin ganteng, makin jago ngerapp nya makin berkembang makin manjha makin apa apa semua lah pokoknya yang baik-baik sayang. Ceritanya ini bikin spesial Mark bekos dia ultah asdfghjkl but totally fail, im okay im failing. You can fall off a building, you can fall out of a tree.
But baby, the best way to fall is in love with me. #sayangMark
Terimakasih manteman. Kalian luar biasa. Muach!

RandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang