"Perihal pertanyaan yang ku ajukan pada Tuhan akhir-akhir ini ;
tentang berlanjut kah berhenti mencintai mu,
telah aku genggam jawabannya ;
b e r h e n t i.Aku akan berhenti, sungguh.
-atau setidaknya belajar untuk berhenti.Untuk tidak lagi mencintaimu sepenuh hati,
Untuk tidak lagi berlebihan dalam mengagumi,
dan,
Untuk tidak lagi keterlaluan dalam hal menggilai.Tidak usah,
tidak perlu kamu menjauh.
Biar aku yang mundur berjinjit ;
memberikan kamu dengannya sedepah jarak,
agar kamu bisa bersama dia dalam satu ruang dengan damai.
Dia -gadis yang kamu elu-elukan.Biar.
Biar aku yang tau diri,
aku yang akan melupakanmu tanpa menancapkan duri,
agar kamu tidak perlu merasakan sakitnya mengikhlaskan,
agar kamu tidak perlu merasakan sesulit apa melupakan,
agar kamu tidak perlu merasakan seperti apa yang aku rasakan.Karena ;
telah berkian hari aku jalani
untuk menunjukan kecemburuan hati,
untuk menunjukan bahwa hatiku iri,
untuk menunjukan sebesar apa aku ingin memiliki,
n a m u n,
nampaknya kamu memang tidak pernah menaruh perduli,
terlebih soal
mencintai-aku.Ucapan mu menahan ku tuk beranjak pergi -dan seketika aku jatuh lebih dalam lagi.
Tapi pikir ku, kamu hanya sekedar menghargai -segala omong kosong mu yang berjanji ;
untuk tetap menjadi sahabat ku yang mengerti, dan berada pada sisi -tanpa mencintai.Tapi tak apa sayang,
aku memang akan belajar untuk berhenti mencintai.
Namun aku tak akan pernah pergi karna pun aku telah terlanjur berjanji untuk selalu menemani.
-aku hanya merasa bodoh
karena menganggap itu
sebagai sinyal untuk
mencintai.Namun, tidak perlu kamu risau.
Kamu akan tetap menjadi orang yang aku sebut dengan bangga saat bercerita -yang sempurna.Perihal lukaku, biar menjadi urusanku.
Perihal rasa bersalah mu, biar dihapus oleh waktu.
Perihal akan jadi apa kamu dan aku,
biar saja disimpan apik olehNya.Terimakasih,
aku,
berhenti."-hma x paradoks manis,
maaf, aku undur diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepotong Kata
Poetry[Highest rank #32 in Poetry] ••• Ketika bibir tak mampu mengucap kalimat. Maka sepotong kata bisa mewakili semuanya.