[Perihal Melupa]
Perihal merasa bahagia, apa kuncinya? Apa resepnya? Bahagia tak perlu mahal, bahagia tak perlu mempunyai banyak hal. Duduk berdua saling meledakkan tawa sambil menikmati hangatnya terpaan kilauan jingga dibalik kemudi motor tua misalnya. Atau menikmati semilir angin petang yang membuat hati tenang? Ah.
Perihal merasa rindu. Ini mungkin hal terunyam yang membuat aku susah tidur saat malam, memikirkan senyummu yang tak pernah padam. Merasakan tiap dekapan yang membuat aman ketika semesta berusaha membinasakan.
Perihal merasa dicintai. Ini mungkin hal terbaik yang pernah kudapati. Menikmati setiap degup kencang dalam dada yang berdendang ketika kau datang. Meluruhkan emosi dengan kecupan pelan yang membuat gejolak menjadi bertolak.
Perihal merasa terluka. Saat kau memilih pergi bersama orang yang kau anggap pujaan hati idaman dan meninggalkanku dengan hati yang serabutan. Memilih menghapus semua imajinasi untuk memutihkan rambut bersama, nyatanya sekarang aku sendiri saja. Mengecap sisa-sisa perdebatan yang berujung perpisahan.
Perihal merasa melupa. Ini mungkin hal terberat ketika aku harus melepasmu begitu saja tanpa tanda tanya. Melenyapkan kata bersama untuk bahagia. Memusnahkan setiap inci rindu yang hadir bersama sesak ketika pekatnya malam menyeruak.
Dan melupakan adalah bagian terberat dengan pilihan:
antara aku mampu tapi tak mau atau barang kali aku mau tapi aku tak mampu?
-Francesco Satria
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepotong Kata
Poetry[Highest rank #32 in Poetry] ••• Ketika bibir tak mampu mengucap kalimat. Maka sepotong kata bisa mewakili semuanya.