Senior Year

132 3 0
                                    

"Aduh!" Clara tak sengaja menabrak seseorang di depan gerbang sekolah karena terlalu terburu-buru. Pelajaran pertama di kelasnya hari ini adalah Fisika, dan guru Fisikanya, Pak Sonny, dikenal sebagai salah satu guru killer di SMA Walta Claire.

"Clara?"

Ternyata orang yang ditabraknya adalah Sammy, siswa kelas XII IPA 2 yang perawakannya cukup jangkung, berambut ikal, dan berkacamata. Ya, penampilannya memang jauh berbeda dari siswa laki-laki lainnya. Ia terkesan pribadi yang rajin belajar dan tidak pernah melanggar aturan sekolah.

Sammy menatap Clara bingung, seolah-olah ingin tahu apa yang membuat Clara terburu-buru hingga menabraknya.

"Sorry, lo ga apa-apa kan? Gue buru-buru nih, sorry ya," Clara melesat menjauh setelah mengutarakan permintaan maafnya.

"Cie, akhirnya kesampean juga lo ngomong sama Clara," ujar John yang sedari tadi ada di samping Sammy.  

Sammy hanya tersenyum menanggapi sahabatnya itu. Ya, memang benar, ia tidak pernah sekalipun mengobrol dengan Clara. Sammy sudah tertarik pada Clara semenjak awal kelas XII, tepatnya saat kelas mereka berdua memiliki jadwal Penjaskes yang sama.

--

"CLARAAA! Tumben banget sih lo telat, pasti semalem begadang, lo, ya?" seru Karina saat melihat Clara berlari menghampiri kelas.

"You know me so well banget, deh, Rin! Fyuh, untung aja Pak Sonny belum dateng," ujar Clara lega.

"Hari ini Pak Sonny nggak ngajar kali, Ra. Beliau ada urusan mendadak." ujar Karina datar.

"Ya ampun! Udah bela-belain gak sarapan, terus sampai nabrak orang lagi tadi gue di gerbang," sesal Clara.

"Tapi tugasnya seabrek, Ra. Seperti biasa," tambah Karina "Eh, nabrak siapa lo?"

Clara memijat-mijat kepalanya. "Ada tuh, anak IPA 2, lupa gue namanya. Eh, boleh ke kantin bentar, kan? Laper banget gue, mana bisa mikir kalau laper begini,"

"Ya udah, ayo gue anterin. Habis itu kerjain tugas bareng ya?" Karina mengacungkan jempolnya.

Clara mengangguk mantap. Ia merasa sudah kehilangan energinya karena berlari cukup jauh dari gerbang sekolah hingga kelasnya yang berada di lantai 3. Sesampainya di kantin, ia mengerutkan dahi melihat sejumlah siswa yang duduk santai sembari melahap santapannya masing-masing.

"Rin, kok rame gini, sih? Ini kan belum jam istirahat?" tanya Clara bingung.

"Mereka kan habis olahraga, nyet," Karina mengangkat bahu.

Clara menepuk dahinya. "Oh, iya, ya. Oleng nih gue gara-gara belum makan,"

Clara segera membeli sebungkus roti rasa pisang keju dan sekotak susu stroberi favoritnya. Tak lama kemudian, ia terkesiap melihat siapa yang ada di depannya.

"Hai, Clara." sapa Kevin sambil memamerkan sederet giginya.

Hah? Kevin?
Clara mengangkat alisnya karena tidak percaya mantan kekasihnya itu tiba-tiba menyapanya.

"Em, hai." Clara hanya tersenyum getir dan segera melesat menghampiri Karina yang sedari tadi menahan tawanya sebisa mungkin.

"Cie, disapa mantan. Hahaha," tawa Karina tumpah melihat sahabatnya yang kini salah tingkah dibuatnya.

"Sialan lo, Rin. Bikin gagal move on, tahu gak. Males gue. Ah, pokoknya gue gak boleh gagal!" gerutu Clara kesal.

Clara termenung. Ia berkata pada diri sendiri bahwa Kevin bukanlah orang yang tepat untuknya. Lagipula, hubungannya dengan Kevin sudah kandas dalam waktu yang cukup lama. Hanya saja, pagi ini Kevin memang membuatnya sangat terkejut, karena selama ini mereka tak pernah saling menyapa satu sama lain.

"Heh, ngelamun aja. Udah, jangan baper deh lo. Rugi dong lo udah 99% move on seketika gagal cuma gara-gara satu "hai" doang," ujar Karina sembari menyenggol tangan Clara.

"Hahaha, apaan sih lo. Ya nggaklah! Ntar pulang sekolah, makan bareng yuk? Sama anak-anak yang lain juga,"

"YUK! Udah lama nih kita gak ngumpul. Bentar, gue chat di grup dulu ya," Karina langsung merogoh ponselnya.

CIRCLE OF LIGHT
14 members
Karina: Pulang sekolah ngumpul, yuk!
Vino: Cusss
Ray: Yuk!
Salsa: Mau kemana gengs?
Ayunda: Pengen es teler nih gue
Clara: Yuk, nanti ketemu di gazebo ya!
Farel: Okee

Clara tersenyum melihat respon dari teman-temannya. COL selalu ada kapanpun saat ia butuh. Curhat bersama, tertawa bersama, bahkan sedih pun bersama. Ia sudah sangat nyaman dengan ke-13 temannya itu. Awalnya mereka hanyalah teman sekelas selama setahun, seiring berjalannya waktu, mereka sering menghabiskan waktu bersama, walaupun sudah pisah kelas. Singkat cerita, terbentuklah grup tersebut, yang ajaibnya terdiri dari 7 perempuan dan 7 laki-laki, yaitu Clara, Karina, Salsa, Ayunda, Mika, Hana, Devina, Vino, Ray, Nico, Dika, Brian, Dimas, dan Farel.

Dimulai dari kaum hawa, ada Karina, sahabat Clara sejak masa putih biru. Karina merupakan seseorang yang selalu ceria, namun sering blak-blakan. Salsa, ia yang paling cantik di Circle of Light, dan juga biang gossip seperti Ayunda. Ayunda, si penyedia transport jalan-jalan, dan bercita-cita menjadi seorang make-up artist. Mika, yang paling sibuk diantara semuanya, merupakan ketua Jurnalistik yang memiliki gigi gingsul yang khas. Hana, calon perawat yang berjiwa keibuan, gudangnya aneka film. Devina, punya online shop yang menjual segalanya, namun tidak pernah datang on time.

Sementara itu, di kaum adam, ada Vino, yang sangat menyebalkan dan sering terbully, tapi paling bisa diandalkan. Ray, yang memiliki tubuh jangkung serta berjiwa humoris. Nico, memiliki jiwa seni tinggi, suka berolahraga, dan satu-satunya yang sudah punya pacar. Dika, tak banyak bicara, namun yang paling pintar diantara semuanya. Brian, tingkat keusilannya sudah melebihi batas, dan sangat ingin menjadi dokter. Dimas, calon polisi yang plin-plan dan sulit ditebak. Yang terakhir, Farel, atlet tenis meja yang paling cepat terbawa perasaan.

Clara sangat menyayangi teman-temannya, itu sudah pasti. Ia tiba-tiba teringat saat ia terpuruk menyesali keputusannya untuk mengakhiri hubungannya dengan Kevin, merekalah yang senantiasa menghibur Clara, menyadarkannya bahwa masih banyak yang menyayanginya, sepenuh hati.

**
Author's Note:
Hey! What do you think of this story so far? Please let me know;)
I'll publish the next part in any time soon ❤️

High School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang