Pukul 06:00 pagi. Clara terbangun karena mendengar suara air dari kolam renang di depan kamar. Ia mendapati Karina, Salsa, dan Devina sudah bangun lebih dulu. Clara menyipitkan matanya saat melihat ada seseorang yang sedang berenang di sana.
"Siapa tuh yang renang pagi-pagi buta gini?" tanya Clara heran.
"Dimas," sahut Karina datar.
"Uh, calon polisi rajin banget ya olahraga pagi-pagi begini," puji Salsa.
"Calonnya Clara juga, tuh," timpal Devina sambil terkekeh.
"Apaan sih, kalian," Clara menggeleng dan bergegas keluar.
Ternyata memang Dimas. Dimas memang rajin berolahraga, ia harus banyak-banyak latihan fisik demi cita-citanya menjadi seorang polisi. Dimas sering bercerita kepada Clara bahwa ia jogging setiap sore dan berenang setiap pagi di hari libur. Clara terkagum dengan keseriusan Dimas.
"Dim, nggak dingin tuh?" tanya Clara setengah berteriak sambil mengusap-usap tangannya.
"Udah biasa gue, Ra," jawab Dimas bangga.
"Yang lain mana?" tanya Hana penasaran.
"Masih molor, pada begadang kemarin," sahut Dimas sambil mengangkat bahu.
Brian keluar dari kamar dan membawa kamera bersamanya. Ia baru saja hendak memotret kolam renang dari balkon saat melihat beberapa temannya sudah berada di sana. Ia mengernyitkan alis melihat Dimas yang sedang berenang pagi-pagi begini. Dasar tukang caper, gumamnya.
Brian memotret Clara dari kejauhan. Clara sedang tersenyum. Brian ikut tersenyum melihat hasil bidikannya. Clara tampak sangat cantik dengan rambutnya yang dikuncir kuda. Brian sangat suka itu.
"Nah ayo, ketahuan! Lo naksir Clara ya?" suara Vino membuyarkan lamunan Brian.
Brian mencari-cari alasan. "Eh, sialan lo, kaget gue. Tadi nggak sengaja aja gue ngefoto dia,"
"Gak usah bokis deh lo," ujar Vino penasaran.
Brian meninggalkan Vino untuk menghampiri sahabat-sahabatnya yang lain. Vino tersenyum. Ia yakin sahabatnya itu menyukai Clara. Wah, jangan-jangan gara-gara sering berantem, gumam Vino.
"Ngapain lo sendirian disana, Vin?" teriak Mika dari kejauhan.
Vino segera berlari ke arah mereka semua berkumpul, karena ternyata mereka hendak berfoto bersama sebelum meninggalkan villa Ayunda.
--
CIRCLE OF LIGHT
14 members
Clara: Brian, buruan kirim foto!
Salsa: Iya nih, gue mau ngepost di IG!
Brian: Sabar, masih loading
Album created: 14/12/14.
Karina: Wah, tanggalnya keren ya
Ray: Padahal gak sengaja ya?
Ayunda: Fotonya banyak bgt, sampe 400!
Vino: Aduh, HP gue macet!
Devina: Disuruh beli HP baru tuh!
Dimas: WkwkwkClara tersenyum melihat foto-fotonya bersama sahabat-sahabatnya. Ia tiba-tiba terhenti pada sebuah foto, yaitu foto dirinya yang dikuncir kuda, dan sedang tersenyum. Wah, oke juga jepretan si Brian, gumamnya dalam hati. Ia segera menjadikan foto tersebut sebagai display picture-nya. Saat memperhatikan sebuah foto bersama sahabat-sahabatnya, ada sesuatu yang menarik. Ia sedang tertawa, di sebelahnya terdapat Dimas yang sedang memandanginya, dan di sisi lain Brian sedang memandanginya juga. Ini aneh. Ah, cuma kebetulan, pikirnya.
Brian terkejut melihat Clara memakai display picture hasil bidikannya. Ia melihat foto itu sekali lagi dan mendapati dirinya tersenyum dibuatnya. Ia merasa saat inilah saat yang tepat untuk bergerak mendekati Clara. Maka tanpa berpikir dua kali, ia langsung membuka profil Clara dan menekan pilihan: Chat.
Brian Nathalana
Brian: Yang pake DP hasil jepretan gue harus bayar!
Clara: Bayar pake permen ya?
Brian: Bayarin makan siang ya? Besok?
Clara: Ih, makan siang sama situ? Males.
Brian: Ya udah, liat aja besok siang, gue bakal muncul di depan rumah lo.Clara tak mengerti, Brian selalu mengejutkannya. Diluar dugaannya, keesokan harinya Brian benar-benar ada di depan rumahnya. Clara menggeleng, sejak kapan Brian bersikap seperti ini? Sebelum jalan-jalan ke villanya Ayunda, Brian tidak seperti ini.
--"Yuk, berangkat," ujar Brian sembari memamerkan sederet giginya.
"Ih, ini mah namanya pemaksaan," gerutu Clara sebal.
Clara akhirnya menyerah dan mengiyakan ajakan Brian untuk makan siang dengannya. Clara segera masuk ke dalam sedan hitam Brian.
"Tutup pintu sendiri ya, ini bukan film-film dimana cowok bakal nutupin pintu buat ceweknya,"
"Yang ngarep situ nutupin pintu juga siapa, ih!!" Clara menutup pintu mobil Brian dengan raut wajah menggerutu.
Tunggu dulu, apa yang sedang ia lakukan? Tidak boleh. Ia tidak boleh sampai jatuh hati kepada Brian. Ini tidak akan terjadi. Lagipula, Brian tidak ada romantisnya sama sekali. Clara bergumam dalam hati.
--"Lah, kok lo yang bayar? Kemarin bukannya lo nyuruh gue yang traktir?" tanya Clara bingung.
"Kemarin gue cuma bercanda," sahut Brian datar sembari memberi lembaran uang kepada waitress.
Clara mencerna jawaban Brian sejenak. Ia semakin dilanda kebingungan berkat cowok yang berdiri disampingnya kini.
"Kenapa? Kenapa lo ngajak gue?" tanya Clara akhirnya.
"Jangan geer lo, ya. Anggap aja permintaan maaf gue karena selama ini udah ngejailin lo terus," Brian menjawab sambil mengangkat bahu.
Brian mengejutkannya sekali lagi. Sepanjang perjalanan pulang, mereka hanya terdiam. Mereka sama-sama sibuk dengan pikiran masing-masing. Clara terkagum dengan sikap gentle Brian. Dimas bahkan belum pernah mengajaknya makan bersama. Hanya sebatas chatting setiap hari, menanyakan kabar, sedang apa, sudah makan atau belum--tidak lebih dari itu. Pikiran Clara mulai mengada-ada. Clara menggelengkan kepala, kenapa malah membandingkan mereka berdua? pikirnya.
--
Dimas Anantara
Dimas: Hai Ra, lagi apa?
Clara: Hai, Dim! Lagi dengerin lagu aja, kenapa?
Dimas: Lagu apaan? Eh, gue lagi jalan-jalan nih.
Clara: Fix You-nya Coldplay, favorit gue banget. Hah? Ngapain? Malem-malem gini?
Dimas: Biasa, diajakin sama Papa gue nih.
Clara: Yaudah, hati-hati ya. Gue mau tidur dulu.
Dimas: Siap. Good night, Ra :)Clara tersenyum menatap layar ponselnya. Ia sudah lama tidak merasa seperti ini. Diperhatikan dengan manis, ya, ia rasa siapapun bisa luluh karena hal itu. Clara melirik jam dindingnya, pukul 22:00. Ia harus tidur segera, karena besok kelas pertamanya adalah Penjaskes, yang dimulai pukul 06:00.
**
Author's Note:
Hi! Let me know apakah kalian #TeamDimas atau #TeamBrian ? Ahahah, comment bellow! xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Love Story
Novela JuvenilMeet Clara, seorang gadis belia yang periang, seolah-olah hidupnya sangatlah sempurna. Ditambah lagi, ia mempunyai teman-teman yang senantiasa mewarnai hari-harinya. Namun, dibalik senyum manisnya yang seakan tak pernah sirna dari wajahnya, ada sesu...