CHAPTER ONE

3.5K 111 4
                                    

"Zimo, kamu yakin nanti mau kuliah di Yogya?"

"Gak juga sih ma, tapi liat dulu aja. Lagian masih lama juga, 2 tahun lagi ma." jawabku lalu mengambil beberapa centong nasi.

"Duh, tapi kamu cepet banget ya gedenya. Perasaan kemarin masih sd aja." aku mengernyitkan dahi. Yang bener aja? Sd?

"Yaelah, perasaan mama aja tuh. Masa Zimo masih sd, sih?"

-----

*tiin tiiiinnn*

Suara klakson motor membuat gue setengah sadar. Gue pikir Minggu ini gue bakal bangun siang. Nyatanya tidak. Omg. God please. Help me.

"Zimo, ada Gita tuh. Dia lagi di ruang tamu." mama menunjuk-nunjuk ruang tamu.

"Aduh ma.. Zimo mau tidur. Bilangin ke Gita kesini aja."

Kayaknya Gita udah mulai menghentakkan kakinya ke tangga. Terdengar jelas pijakan kakinya.

Gita membuka pintu kamarku.

"WOI KEBO LO! BANGUN BANGUN!! HADEH ZIMO ZIMO!! GAINGAT APA HARI INI MAU KE MALL?!" gue yakin bakal dengerin omelan Gita. Makanya gue udah siapin bantal buat nyumpel kepala gue.

"Lo gaktau ini jam berapa? Pagi banget lo kerumah gue." jawab gue dengan suara khas bangun tidur.

"Iya ya, duh. Pagi banget ya jam 11"

Eerr ... sekebo itukah gue?

Dengan malasnya gue bangun dari tempat tidur, dan gue kalah. Gue tidur lagi.

"WOI BANGKEK LO! WOI TAIK LO!! AWAS LO YA GUE BEJEK BEJEK LO SINI LO! EH JANGAN LARI GITA!!", Gita tau segalanya tentang gue. Termasuk kelemahan gue, yaitu menekan pinggang yang membuat gue geli setengah hidup.

"Sipdah, lo udah bangun. Gue tunggu, 20 menit"

-----

Gue jalan ke mall bareng Gita, biasanya gue cuma pake sweater dan jeans, rambut gue enggak digerai, kemana-mana gue selalu ikat satu.

Wait.

Apakah itu Titan?

Tanpa menunggu lama, gue langsung berlarian tak tentu arah menuju Titan dan ber-high five ria

"Oh gitu ya, ketemu sohibnya lo langsung ninggalin gue. Oke fix, gue kabur."

Gue cuma diem, gak yakin kalo Gita bakal kabur. Benar saja, baru beberapa langkah menjauh, dia berbalik badan dan bermanja di depanku.

"Hai, maaf telat ya." seorang cewek datang ke arah Titan sambil merapikan roknya.

"Iya enggak apa, oh ya kenalin. Ini sahabat gue namanya Zimora."

"Oh, hai.. Gue Kayla"

"Zimora" dalam hati gue bertanya-tanya siapa cewek ini.

OPERA LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang