who?

3.3K 215 19
                                    


Seni adalah sesuatu yang tak semua orang menyukainya, namun seni dapat menggambarkan segala sesuatu yang manusia inginkan dalam lubuk hatinya. Melalui seni pula seseorang dapat menyampaikan perasaannya, itulah mengapa beberapa orang lebih memilih berkarya dari pada berkutat dengan berkas di atas meja.

Jeon Jungkook pemuda yang baru saja mendapat gelar menjadi mahasiswa di kampus yang sangat ia minati. Pemuda yang baru menginjak 20 tahun itu selalu bersemangat mengikuti segala perkuliahan. Dia menyukai segala hal yang berhubungan dengan warna, bentuk dan keunikan. Mengambil jurusan design interior adalah pilihannya, sang kakak juga berkuliah di sini namun sudah menginjak semester akhir.

Kampusnya dilengkapi fasilitas asrama bagi mahasiswa dari luar negeri maupun daerah, dan Jungkook pun tinggal di sana bersama dua sahabat karibnya Park Jimin dan Jungwoo. Banyak cerita yang ia dapatkan selama tinggal di asrama ini, dan membuat pemuda itu semakin dewasa.

Jungkook tersenyum ketika Sehun— abangnya— duduk bersanding ketika sarapan pagi saat ini. "Selamat pagi. " ujar Sehun.

"Kau ada jam pagi? " Jungkook menggeleng.

"Aku sedang libur hari ini Hyung. Dosenku sedang pergi. "

Sehun membulatkan matanya tak percaya. "Satu hari penuh? " Jungkook menggangguk kemudian. "Nikmatilah harimu. "

Suasana malam ini sedang sibuk, pasalnya besok asrama akan melaksanakan acara rutinan. Seperti acara musik, setiap seminggu sekali. Tiap lorong akan mendapat gilirannya tak terkecuali, minggu lalu lorong milik Jungkook sudah menampilkan acara musiknya, dan dipegang oleh kakaknya sendiri sebagai pembimbing.

Langit sangat cerah, setidaknya menghilangkan sedikit kebosanan yang mendera. Jungkook hanya bersantai dengan di depan beranda asrama bersama Jungwoo yang mengerjakan tugasnya. Sesekali ia melirik pada setiap orang yang lewat, sampai alisnya menggernyit ketika seseorang yang tak di kenal menyapa.

Ia hanya mengangguk singkat sebagai balasan, menurutnya orang yang baru saja lewat itu terlihat aneh. Bagaimana tidak, orang itu membawa setumpuk buku di tangan dan kaca mata minus bulat yang bertengger di hidungnya hampir jatuh.

"Siapa dia? " Jungwoo mengalihkan atensinya mengikuti telunjuk Jungkook.

"Eoh, dia juga tinggal disini. Kalau tidak salah namanya.. Kim- Kim Taehyung. " Jungkook hanya membalas dengan tatapan iya.

Tak berselang lama, Jungwoo menyudahi kegiatannya dengan menutup laptop yang sedari tadi menyala. Jungkook pun mengekori pemuda itu, tujuan mereka sama yaitu menuju kamar. Mengingat kantuk sudah mendera.

"Aissh... Kau tidak mengerti juga. Aku bisa menanganinya besok Taehyung, kau tak bisa melihat orang bersantai sedikit?! Huh! "

Dua pemuda beranjak dewasa itu menghentikan langkahnya, mendengar keributan yang ditimbulkan oleh dua sosok yang sedang berdiri di lorong kamar. Jungkook tampak serius karena salah satu diantara dua orang itu adalah Sehun. Sampai dia tersadar sebab Jungwoo menariknya untuk mengajak segera masuk kamar.

"Hyung kenapa? " Sehun mengambil nafas dalam setelah sosok bernama Taehyung musnah dari hadapannya.

"Sedikit masalah Kookie. "

"Kau kenal dengan dia Hyung? " Sehun meng-iyakan seseorang yang adiknya tanyakan.

"Dia teman sekelasku, sudah jangan di pikirkan. Tidurlah. " Jungkook tersenyum setelah Sehun memberinya usakan ringan di kepala.

"Boleh aku duduk di sini? " Jungkook medongak, ketika seseorang yang berdiri di hadapannya menatap aneh. Dia mengangguk kemudian, ia tak asing dengan orang yang sekarang duduk di hadapannya. Menyeruput teh melati yang menurut Jungkook sangat aneh.

Jungkook menoleh, merasa seseorang menarik lengannya mengajak untuk pergi dari tempat duduk. "Wae? " pemuda bernama Jimin itu menengok lagi pada sosok yang duduk di depan Jungkook tadi.

"Kau mengenal orang itu? "

Jungkook mengangguk. "Dia Kim Taehyung 'kan maksudku Kim Taehyung Sunbae-nim? " Jimin mendengus setelahnya.

"Bukan itu maksudku. " Jungkook menggernyit tak mengerti. "Dia orang gila."

Spontan Jungkook memukul tengkuk teman sekamarnya itu. "Apa maksudmu? tak sopan sekali. Dia itu senior. "

"Aku berkata benar, bahkan bukan hanya aku saja yang berbicara seperti ini. Coba kau tanya pada Sehun hyung, pasti dia juga mengatakan hal yang sama. " Jimin masih mengusap tengkuknya yang terasa ngilu.

Jungkook terdiam sesaat, atensinya menelisik penampilan Taehyung. Menemukan variabel terdekat untuk membuktikan pernyataan sahabatnya ini.

_________[=_=]__________

Aku hadir kembali dengan orang yang sama dan genre yang berbeda. Emang ga jelas dan ga menarik, jadi yang ga berminat juga gpp kok.

Yang berminat jangan lupa, coment dan vomentnya...

See you.

😃

GlassesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang