Ini bahasanya gak baku guys, terus juga pakai nama asli mereka, gak pakai nama tambahan/samaran/?.
He he he♥♥♥
"Ayah bisa gak sih, gausah nebar pesona sama mereka?" begitu sampai dirumah, Halla langsung marah pada Taeyong.
Taeyong hanya memasang wajah santainya, tak takut atas omelan Halla barusan. "Kamu begitu terus setiap hari, emang gak capek ngomelin Ayah terus?" Taeyong sedikit tertawa, karena sifat temperamen Putri kesayangannya itu.
Halla mendengus sebal pada Taeyong.
"Gimana gak bosen! Ayah kayak gitu terus setiap nganter ataupun jemput aku pulang. Aku ga mau punya bunda baru ya."
Mendengar ucapan putrinya itu, Taeyong jadi teringat Almh. istri tercintanya itu.
Dia adalah, Lee Jennie.Semenjak kematian Jennie, Taeyong lebih over pada putrinya itu. Bahkan Halla masih diantar jemput olehnya sendiri, karena saking takutnya jika Halla kenapa-napa diluaran sana.
"Ayah ga akan cari bunda baru, tapi kalau kamu ketemu pengganti bunda, kamu boleh bilang Ayah." Taeyong mengelus pelan kepala Halla.
Halla tersenyum tipis menanggapinya. "Belum ada yang sreg sama aku yah, mereka suka sama Ayah cuman karena fisik Ayah doang. Aku ga suka."
"Iya-iya, Ayah paham kok. Pasti ada, seorang perempuan pengganti bunda kamu, yang mencintai Ayah bukan karena fisik, melainkan dari hatinya, dan ketulusannya sama Ayah."
Mendengar hal itu, mata Halla berkaca-kaca karena teringat dengan Bundanya.
"Kenapa yah? Kenapa harus bunda yang duluan ninggalin kita? Aku cuman punya Ayah, Xiao, Sinb, Yeeun sama Yein doang sekarang." Taeyong langsung memeluk Halla, diapun tak tega mendengar Halla bicara seperti itu, sangat sakit bagi Taeyong.
"Dengerin ayah ya nak. Setiap yang bernyawa, pasti akan meninggal nak, memang sakit rasanya. Tapi itu adalah kehendak tuhan, kita gak bisa membantahnya nak. Ayah yakin, bunda udah bahagia disana nak, dia ngeliat kita walau kita ga bisa ngeliat bunda disana." Halla semakin mempererat pelukannya itu kepada Taeyong dan meneteslah air mata Halla.
"Iya ayah aku tau, tapi kenapa yah hiks.. Hiks.. Rasanya sakit yah. Aku bener-bener kangen Bunda." lirih Halla.
"Hush, kamu inget aja kata ayah tadi ya. Kalau kamu sedih, bunda juga bakalan sangat sedih pas liat kamu nangis kayak gini."
Halla segera menghapus air matanya, dan perlahan melepaskan pelukannya itu pada Taeyong. "Iya Ayah, aku harus kuat. Ada ayah, yang selalu ada di sisi aku."
Taeyong tersenyum, dan mengelus pelan kepala Halla. "Yaudah, kamu ganti baju terus nanti makan ya bareng Ayah. Inget, jangan sedih lagi ya."
♥♥♥
"Ibu? Ada dimana? Kok gak pulang?."
"Iya sayang, Ibu abis rapat. Nanti ibu pulang ya, kamu tunggu aja. Nanti Ibu beliin tteoboki buat kamu."
"Iya deh bu, jangan lupa ya. Aku tunggu dirumah."
"Yaudah, kamu tunggu aja. Ibu tutup ya."
Mark langsung menaruh ponselnya, dan menatap kosong TV yang menyala.
Dia sebenarnya sedikit kesal pada Ibunya itu, ya Ibunya Kim Jisoo adalah seorang wanita karir. Pekerjaan Jisoo adalah seorang desaigner ternama baik di Korea, maupun diluar Korea (luar negeri) dan pekerjaan sampingannya adalah guru Matematika di Hanlim Art Highschool, setiap hari senin dan sabtu Jisoo mengajar di Hanlim pada pagi hari setelah selesai mengajar Jisoo langsung menuju butiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gue ft Ayah | Lty • Kjs
Fanfiction"Punya ayah ganteng? Ya ayah gue emang ganteng. Mau sama ayah gue? Seleksi dulu sini bu." -Halla. "Punya ibu cantik? B ae ah, ibu gue emang cantik bak bidadari. Gausah genit lo sama ibu gue." -Mark. . . . . . . . . . . . Taesoo shipper ? With Daddy...