Aye muncul lagi! ehehehehehe.... ini Bonus Chapter di minggu ini. sepesial buat meredakan penasaran. soal Diva a.k.a precious lady ada beberapa hal yang mau eke konfirmasi.
1. Precious Lady ditarik bukan karena mau terbit. Sungguh olmaipren, sampe saat ini belum ada penerbit yang khilap mau nerbitin cerita eke. Apalagi mau eke terbitin self publish. Eke blom kepikiran ke sono buat semua cerita eke sementara ini. Wakakakakakakakakak…
2.Precious Lady akan muncul lagi, tapi nanti. Saat ini PL ditarik karena eke mau revisi alur dan jaln ceritanya habis-habisan. Ada sesuatu yang hilang di PL, dan eke masih mau nyari. Jadi pliss Olmaipreeennn…. Bersabarlah dan nantikanlah PL.
Jadi OLMAIPREEENNN pliiisss VOTE dan KOMENNYA… Cuma vote dan komen kalian yang bikin eke semangat nulis. Kalau belum vote bab sebelumnya, vote lagi yaaawww… eke mungkin jarang balesin komen (selain sinyal, juga keadaan yang gak memadai), tapi eke selalu baca dan tahu siapa aja yang nge vote. Jadi jangan malu, jangan takut dan jangan bosen-bosen untuk nge vote sama komen di CMV ya!!!
LOPH YU OLLLMAAAIIIIIPREEENNNNN….
BAB 2
Ega
“Aku baik-baik aja, Bu! Bahkan Olive enggak sekhawatir itu. semua pasti akan ada saatnya, Bu!”
Anggukan pertama.
Anggukan kedua.
“iya, Ega tahu. Iyaa….Ega janji deh. Astaga Ibu, kita cuma terpisah 8 kilo, dan baru aja kemarin kita bahas masalah ini di rumah Ega. Iya..iya Ega minta maaf! Sudah ya ibuku sayang, anakmu yang tampan dan single ini mau kembali praktek. Salam sayang juga dari Olivia. Belajar terima dia, Bu. Oke bye, Love you, Mom”
Selesai.
Aku menghela nafas panjang dan merasa beban di punggungku seakan menguap setelah ponselku mati. Seperti biasa, Nyonya Lita Hanopia – ibuku yang cantik – menelponku hanya untuk menanyakan apa aku masih hidup, dan bagaimana progress-ku mendapatkan calon menantu untuknya. Tunggu dulu, ini bukan karena aku jelek. Maaf mengecewakan kalian para pria tidak menarik dan kurang laku, tapi aku adalah pria yang sangat tampan. Dan jangan tanyakan soal gadis-gadis. Hanya perlu mengedipkan mataku, maka dengan sekejap gadis-gadis akan menggelayutiku.
Tapi tidak dengan seks!
Seks, itu berbahaya. Aku belum siap menjadi Ayah, aku belum siap menerima ancaman dari para wanita yang mengatakan hamil setelah tidur denganku, dan aku belum siap menghadapi rasa posesif wanita yang selalu meminta lebih jika kami selesai melakukan seks. Yap, tertawakan aku, tapi penisku ini masih perjaka! Ha-ha, Ibuku akan sangat bahagia mengerti hal ini. Aku menerima ciuman yang panas, aku menerima blowjob, aku menerima oral seks, tapi jangan pernah harap aku memelorotkan celanaku dan memasukkan si Junior ke sembarang liang. Dan aku hanya melakukan itu dengan wanita. Demi Tuhan, jangan harap aku melakukannya dengan pria juga! itu juga berarti bokongku juga masih perjaka. Jangan harapkan aku menjadi Gay hanya karena aku tidak mau berhubungan seks dengan wanita manapun. Bokongku yang seksi, akan selamanya perjaka! Jadi menangislah kalian para Gay karena kehilangan kans terhadap diriku.
Satu-satunya wanita yang pernah tidur di kamarku hanyalah Olivia tersayang. Olivia yang putih, Olivia yang manis dan juga Olivia yang penurut. Sayangnya, Ibu tidak pernah puas dengan semua kelakuan baik Olivia dan terus memaksaku mencari calon istri. Kenapa aku harus menikah di saat aku belum merasakan debaran pada wanita manapun? Aku masih suka bersenang-senang dengan wanita yang memohon kepadaku, dan kenapa aku harus menyerahkan jari manisku untuk di kerangkeng dengan sebuah cincin pernikahan? Itu bodoh! Olivia tersayang tidak akan pernah melakukan hal itu. Dia hanya akan merajuk saat aku sedikit melupakannya dengan pekerjaanku atau wanita-wanita yang mengharapkanku. Tapi di luar itu, aku akan menjadi prianya yang sangat bisa diandalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cat Meet Vet
RomanceDi dunia ini ada dua hal yang paling di sukai Meta, merajut dan juga Pria tampan. Dan ada dua hal yang paling dibencinya, playboy dan perusak rajutannya. Sayangnya, Meta harus bertemu dengan hal-hal semacam itu. Pertama, dia harus merawat kucing mil...