Cat Meet Vet : 9. Meta

50.4K 2.7K 173
                                    

Holaaa olmaipreenn... mohon maap buat semua yang menunggu pasangan koplak mentega ini muncul. sakit gigi yang menyerang eke, bikin eke harus minum obat. obat itu bikin eke berasa teler. wakakakakakakakakakak

jadiiiiii... seperti biasa akan ada game, buat aplot CMV sebelum senin depan. gamenya gampang, cukup vote sampe 500 mulai bab 1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9 ini. woakakakakakakakakakakakakakaak....

sebenernya eke mau banyak curhat, tapi berhubung pengaruh obat masi kerasa banget, kali ini eke pass dulu buat curhat geje. wakakakakakak

janganlupa OLMAIPREEENNNN vote sama komennya yaaaa.... AIYOPYUUUU OLMAIPREEEENNNN

BAB 9

Meta

“Kamu lama banget?” Ega datang dengan mukanya yang terlihat masam.

Itu sedikit aneh karena aku dia begitu lama berada di kamar mandi dan sebelumnya aku melihat seorang wanita yang sangat cantik dan dandanannya yang menor, merayunya. Tak lama Ega ikut masuk ke dalam kamar mandi. Dasar menjijikkan.

“Kamu kangen ya?” aku mencibir mendengar ucapannya. Apa otaknya baru saja menghilang di toilet? Kalau saja bukan demi jatah makan selama sehari, aku tidak akan bersedia berlama-lama dengan pria mesum ini.

Aku terjebak dengan Ega setelah dipaksa dokter Lita menemaninya makan. Dan ternyata yang terjadi bukan Kami bertiga yang makan malam di resto ini, tapi hanya kami berdua. Itu sangat menyebalkan. Terutama setelah kejadian kemarin saat aku menendang ‘miliknya’ yang seenaknya menonjol di balik celananya. Bahkan dia tidak mampu menahan penisnya barang sejenak. Ini menjijikkan. Apa sih yang dilihat para wanita dari pria brengsek ini?

Apa matanya yang berwarna kelabu dan selalu menatap tajam setiap bicara? Atau rambutnya yang berwarna coklat gelap dengan potongan pendek dan tertata tidak beraturan tapi sangat keren? Apa wajah tegasnya dengan bulu-bulu halus yang tumbuh di sekitarnya? Atau pakaiannya yang terlihat sangat pas di tubuhnya yang tegap dan jangkung? Atau mungkin kakinya yang panjang? Sial, dia terlalu sempurna untuk dilihat setiap wanita.

“Kamu mulai terpesona ya?” tiba-tiba saja Ega menatapku dengan memberikan senyuman nakalnya. Dia menangkap basah aku yang memperhatikannya!

“Ada lipstik di sudut bibirmu!”

“Apa? Itu nggak mungkin…aku…,” Ega mengambil sebuah sendok dan memperhatikan pantulan wajahnya di sendok itu. “Nggak ada apa-apa di sudut bibirku!”

“Menjijikkan!”

“Hei, aku nggak ngapa-ngapain!”

“Oya? Sama cewek di kamar mandi tadi kalian nggak ngapa-ngapain?”

“Aku sama dia sama sekali…ooww…hei…hei..hei…!” sekali lagi nada suara Ega terasa menyebalkan. Telunjuknya di naik turunkan menunjuk ke arahku dan ku balas dengan pelototan sebal. “…kamu cemburu ya, Met!”

“Apa? Halo…mas Ega Hanopia, sadar diri! Obatnya habis?”

“Wo..ow bahkan kamu sudah tau nama panjangku!”

Sarap! Pria ini benar-benar sarap! Tentu saja aku tahu seandainya ibunya terus menerus memberitahukanku nama panjangnya, berapa umurnya, lulusan IPB tahun berapa, dan juga kebiasaannya memeluk ketika tidur. Dia menaikkan salah satu alisnya yang tebal kemudian menatapku dengan kedua matanya yang indah. “Siapa nama panjangmu Met?”

“Nggak penting buat kamu!”

“Jadi kamu mau dipanggil Meta Hanopia? Ibu bakalan seneng banget kalau tahu itu!”

Cat Meet VetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang