wakakakakakakakakka. ayeeemmm beeekkk. setelah berkutat dengan sakit gigi, kemudian nyerah dengan cabut gigi, ayem beekkkk....
betapa yeee... cabut gigi itu sesuatu.... sesuatuuuuu....SESUAAAATUUUUUUU....
intinya eke harus rela melepaskan gigi eke hilang beserta teman-teman lainnya di dokter gigi. (lirik bu dokgi TiKam, mom pir). jadiii... demi menghibur eke, pliiiisss.... plisss potenya teman-temaaannnn.... tetep rulenya kayak kemarin. tiap bab harus 500 vote. sementara ini bab yang belum menuhi kuota itu bab 1, bab 2, bab 4, sama bab 10 yang baru ini. jadiiii pliiisss hibur eke olmaipreeennn dengan semua komen dan vote kalian. kalo vote mencukupi, hadiahnya, eke bakal apdet sebelum senin (dan tentu aja senin bakal apdet lagi).
wakakakakakakakak jadi olmaipreennn pliiissss VOTEE +KOMEEEENNNN PLIIIIIIISSSS.....PLIIISSSS...
AIYOPYUUU OLMAIPREEEENNN
BAB 10
Ega
“Hari ini kita ke butik, baru ke salon!”
“Nggak mau!”
“Ini perintah, bukan permintaan!”
“Aku nggak mau!”
“Dasar keras kepala!”
Kalau saja tidak mengingat aku sedang menyetir mobil, sudah aku layani permintaan debat gadis rewel ini. Selama setengah bulan bersama dia, mengajarkan trik-trik menggaet pria demi menolak perjodohan kami, dan juga mengenalkan teman-teman pria-ku, sedikit banyak aku sudah tahu karakter Meta. Keras kepala, angkuh, menjunjung harga diri, dan juga irit.
“Jangan berani-berani maksa aku, Ga! Aku nggak akan pernah menghambur-hamburkan uang untuk sekedar membeli baju atau make up! Nggak akan!” sekali lagi Meta mengancamku. “Lagipula, biar cowok-cowok melihat aku apa adanya!”
Bukan irit, tapi pelit!
“Penampilan pertama itu penting, Dodol! Aku yang bayar semua, jadi kamu jangan cerewet!”
Aku bisa mendengar suara menggerutu, tapi selama tidak ada penolakan langsung, itu berarti setuju. Ketika para wanita begitu bahagia ketika berbelanja baju dan kosmetik, dia malah menggerutu.
Menggerutu!
Satu lagi tentang Meta yang kutahu. Selama hampir setengah bulan mengantar dan menjemput gadis ini demi mengajarinya segala sesuatu tentang cinta dan rayuan, membuatku bisa semakin mengontrol si Junior. Bahkan saat ini, biarpun kami berdekatan, si Junior akan tetap tenang di dalam celana. Hahay, selamat datang dunia yang indah!
“Astaga, jangan ke sini!” pekik Meta saat aku membelokkan mobilku ke sebuah butik yang jadi satu dengan salon.
“Kenapa?”
Meta menatapku dengan pandangan mengejek. “Ma-hal!”
Tuhan, bisa dia berhenti memikirkan soal uang? Apa tidak cukup aku mengatakan akan membayar semuanya? Saat aku turun dari mobil, cewek dodol itu malah sama sekali tidak beranjak dari tempat duduknya. Membuatku harus membuka pintunya dan melihat dia menggenggam erat kursinya. “Turun!”
Sebuah gelengan keras menjawab perintahku. Genggamannya semakin erat di kursinya. Aku menarik tangannya, tapi Meta malah menepis tanganku berkali-kali. Membuatku kehabisan kesabaran kemudian menarik pinggulnya dan memangulnya di bahuku keluar dari mobil. Meta terus berteriak-teriak dan membuat semua mata melihat ke arah kami, tapi persetan! Biarpun seluruh dunia menatap heran ke arahku, aku tidak akan peduli. Kecuali kalau ada polisi yang datang kemudian. Untungnya saja jarak antara parkiran dan pintu masuk butik tidak terlalu jauh, sehingga aku bisa segera terbebas dari rasa malu ini. Sial!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cat Meet Vet
RomansaDi dunia ini ada dua hal yang paling di sukai Meta, merajut dan juga Pria tampan. Dan ada dua hal yang paling dibencinya, playboy dan perusak rajutannya. Sayangnya, Meta harus bertemu dengan hal-hal semacam itu. Pertama, dia harus merawat kucing mil...