Cat Meet Vet ; 8. Ega

53.8K 2.7K 190
                                    

Eke emang orang paling baik di seluruh dunia (dikeplak)
gimana enggak, syarat kedua baru ada dua bidadari cantik yang ngelakuin, tapi eke dengan baik hati aplot lagi bab bru. wakakakakakakakakaakak (sombong akut)
makasiiiihhhh buat OLMAIPREN yang sudah voooteeee juga 2 bidadari @JuliaKusumastuti sama si cewewet @ZetaClarkson0289 yang sudah bersedia sebar cerita kalian di FB. wakakakakakk...

jadiiii Games selanjutnyaaaaahhhh, vote minimal 450 dari bab 1 sampai bab 8 iniiiiihhhh.... dan kalian bakalan nemuin bab 9 sebelum senin tiba. wakakakakakakakakakakkakakakakakakakakk

tengkiyuuuuu OLMAIPREEEENNNNN... Jangan lupa Vote sama komennya!!! mulai bab 8 ini insya Allah, eke bakalan rajin bales komen kalian semua yang unyuuu munyuuuhhh. AI YOP YUUUUU OLMAIPREEEEENNN...

BAB 8

Ega

Matanya menyiratkan keengganan pada awalnya, tapi aku terus memaksa. Dan di sinilah kami, di dalam mobilku. Sore tadi aku bermaksud bertemu Ibu di Rumah Sakit, tapi ternyata Ibu harus melakukan operasi. Itu membuatku harus terdampar di café di depan Rumah sakit. Rasa malas berada di rumah yang menggelayutiku membuatku berbuat seperti ini.

Café dengan nuansa minimalis dan menyediakan kopi yang cukup enak membuatku cukup betah berlama-lama di sana. Hingga aku melihat sosok Meta yang ditarik seorang pria masuk ke dalam. Seharusnya aku menghajar pria yang sudah berlaku kasar pada wanita, tapi kemudian aku mengurungkan niat. Aku lebih tertarik dengan apa yang mereka bicarakan dan bersumpah bahwa pria itu benar-benar harus dihajar. Untungnya dia segera pergi sebelum darahku semakin mendidih.

Dan setelah semua basa-basi di café tadi, di sinilah kami sekarang. Duduk berdua di dalam mobil dengan kesunyian yang menggelayut. Meta sama sekali tidak membahas sama sekali tentang kejadian di café tadi. Aku juga tidak ingin membahasnya sama sekali. Wajah Meta berkerut-kerut seakan berpikir keras. Membuatku teringat kembali kata-kata pria itu tadi.

“Kamu memang menyebalkan!”

Dia terperanjat mendengar kata-kataku barusan dan membuat wajahnya terlihat sangat lucu. “Ap…apa?”

“Kamu memang wanita yang menyebalkan bagiku,” aku melirik sejenak ke Meta, kemudian kembali menatap jalan di depan. “Tapi menurutku perbuatanmu ke pria itu nggak salah kok!”

Meta kembali menatapku kebingungan. Seakan-akan aku sudah mengobrak-abrik semua pikiran dia.

“Mukamu sudah menjelaskan semua yang kamu pikirkan!” sekali lagi Meta melihatku heran. Aku menoleh dan tersenyum kepadanya. “Ibu cerita banyak soal kamu!”

“Bu Lita?”

Teringat lagi cerita Ibu tentang Meta dan kisah cintanya yang kandas di tengah jalan. Gadis itu berpacaran dengan seorang dokter yang bekerja di Rumah Sakit yang sama dengannya. Kemudian pria itu bertunangan dengan gadis lain dan meninggalkan Meta tanpa ada status yang jelas. Ibu mengatakan kalau Meta sempat terlihat sangat kacau beberapa saat itu (dan itu yang membuatnya selamat dari perjodohan ibu) kemudian akhirnya bersikap tidak mau tahu. Bahkan ketika pertunangan si pria kandas, Meta sama sekali tidak peduli dengan pria itu. Sayangnya yang kulihat hari ini berbeda. Gadis ini masih mencintai pria itu. Itu sedikit membuat pikiranku gusar.

“Dia cerita soal kelakuan seorang pria kepadamu dan perbuatanmu kepada pria itu. Hanya saja…” aku meringis menatap Meta. Takut membuat dia kembali sebal. “Aku sama sekali tidak mendengar tentang menendang selangkangan pria itu.”

Meta menggeram keras sementara aku terbahak. Tak lama kami berdua saling berpandangan sesaat dan dia ikut tertawa keras. Selanjutnya kami terus bercanda hingga sampai di depan rumah Meta. Aku membukakanku pintu mobil dan mempersilahkan dia turun, persis seperti perlakuan terhadap putri. Bahkan aku mengantarkannya hingga ke depan pintu.

Cat Meet VetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang