5

493 95 68
                                    

Pagi yang cerah. Secerah wajah Nam Woohyun pagi ini yang sedang melajukan mobil hitamnya menuju kampus. Dia berdandan sangat rapi, lengkap dengan kaca mata hitam yang bertengger dihidung indahnya. Ya, memang dia selalu berdandan rapi untuk menunjang predikatnya sebagai playboy kampus.

Woohyun memiringkan sedikit kaca spion mobil yang ada dihadapannya, hanya untuk bisa melihat pantulan dirinya dari kaca spion, 'Aku memang sangat tampan' gumam manusia narsis ini sembari membenahi tatanan rambutnya dan mengelus-elus dagunya sendiri. Suasana hatinya sangat bagus pagi ini, tak lupa dia menyetel musik didalam mobilnya. Kepalanya secara alami mengangguk-angguk mengikuti alunan musik yang terdengar diruang mobilnya itu, dan sesekali Woohyun ikut bernyanyi.

Tak lama berselang, Woohyun merogoh saku jas-nya dengan tangan kanannya sembari tetap memegang stir mobilnya dengan tangan kirinya. Dia mengambil sebuah kotak kecil, kotak perhiasan tepatnya. Dia memandangi kotak itu, lalu senyum Woohyun mengembang sesaat setelah matanya fokus pada kotak berwarna hitam itu dan memasukan kembali ke saku jas yang ia kenakan.

Tak lebih dari 15 menit Woohyun melajukan mobilnya, dia telah sampai di kampusnya yang masih sangat sepi, belum banyak mahasiswa yang datang.

"Huah.. sepertinya aku datang terlalu pagi." Ucap Woohyun sembari keluar dari mobilnya dan melepas kacamata hitam yang dia kenakan.

"Jam tujuh? Benar saja belum banyak mahasiswa yang datang. Aissh.. Kenapa aku bisa datang sepagi ini?" Celoteh Woohyun sendiri sembari menatap dan mengetuk-ketuk jam tangannya.

Suasana hatinya sangat baik mengingat dia yang hari ini akan mempunyai budak gratisan. Ya, Kim Sunggyu. Hari ini Sunggyu menjadi budak seharian untuk Woohyun. Mungkin inilah alasanya dia punya semangat pagi yang berlebih ke kampus.

Woohyun bersender dimobilnya, seperti orang hilang tepatnya. Tak lama berselang dia merogoh lagi jas warna hitamnya itu, kali ini menggambil ponselnya.

"Yoboseyo! Ya! Kibumie..." Ucap Woohyun saat seseorang mengangkat panggilan teleponnya.

"Hmmmm~ " Suara namja terdengar diujung ponsel Woohyun dengan suara malasnya. Suara bangun tidur.

"Kau belum bangun ya?" Selidik Woohyun setelah mendengar suara bangun tidur yang dihasilkan oleh namja diujung telepon itu.

"Aku sudah bangun, dan sedang mengangkat telponmu, bodoh! Ada apa kau telepon sepagi ini? Kau mau memberi morning call padaku? Kenapa tak morning kiss sekalian?" Ucap namja diujung telpon lagi masih dengan suara serak-serak bangun tidurnya.

"Aish~ bicara apa kau ini! Cepat bangun dan berangkat ke kampus! Temani aku, aku dikampus sendirian!"

"Mwo? Kau sudah dikampus? Apa yang kau lakukan sepagi ini dikampus? Kau ada kuliah pagi?"

"Anii~ aku hanya ingin berangkat pagi saja. Cepatlah datang kekampus, aku bingung mau apa sekarang!"

"Shireo! Kenapa aku harus ke kampus sepagi ini! Kau berangkat pagi ke kampus karena ingin tebar pesona pada yeoja-yeoja kan? Shireo! Aku tidak mau mengikuti jejakmu. Aku ini namja baik-baik!" Ucap namja diseberang telepon itu lagi, menebak-nebak kedatangan Woohyun yang datang terlalu pagi kekampus.

"Ya~ Kibumie~ Siapa bilang aku mau tebar pesona, aku hanya berangkat terlalu pagi, itu saja!" Sangkal Woohyun tak mau dianggap tebar pesona oleh sahabatnya itu.

"Gotjimal! Kau itu playboy, tebar pesona itu sudah menjadi aktivitas wajibmu!"

"Aniya.. Aku benar-benar sedang libur jadi playboy" Jawab Woohyun asal karena lelah dengan tuduhan Key.

"Libur? Memang jadi playboy ada hari liburnya juga?"

"Tentu saja! Memang hanya anak sekolah saja yang bisa libur! YA! Sebenarnya kau mau tidak ke kampus?!" ucap Woohyun dengan nada meninggi karena terlanjur kesal dengan cecaran Key, memastikan kesanggupan Key untuk datang ke kampus menemani kesendiriannya di kampus.

Hey Playboy!! Love You!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang