***Sunggyu POV
Aku melangkahkan kakiku kasar menulusuri trotoar jalan yang cukup sepi hari ini. Cih~ Hari ini benar-benar neraka! Tak ada yang bisa membuatku senang sedikit saja hari ini. Semuanya menyebalkan!
'Aku tak pernah bermaksud membuatnya suka padaku. Dia adikmu Myung, aku menganggapnya seperti adikku juga. Aku juga sangat ingin punya adik perempuan sepertimu. Aku tak menyangka sikap dan perhatianku pada Sunggyu justru disalah artikan olehya! Aku hanya menganggapnya seperti adikku saja, tidak lebih.'
Kata-kata Hoya oppa terus saja berputar-putar di otakku. Belum selesai otakku terkontaminasi dengan kata-kata Woohyun yang terus berputar-putar dari kemarin. Sekarang ucapan Hoya oppa.
Ternyata dia, Hoya oppa hanya menganggapku sebagai adiknya saja. Entahlah apa yang kurasakan.
Memang banyak kekecewaan yang muncul dihatiku atas ucapan Hoya oppa tadi, tapi aku tak merasa ingin menangis mendengar ucapan Hoya oppa tadi. Berbeda dengan kata-kata yang keluar dari mulut Woohyun
'Kau berhasil Kim Sunggyu!'
Aish! Aku jadi mengingatnya lagi! Sial! Kata-kata itu sukses membuatku menangis kemarin.
Cih~ Benar-benar aneh bukan? Aku lupa kapan aku terakhir menangis. Bahkan aku lupa caranya menangis, tapi kata-kata itu dengan mudahnya sukses membuat aku mengeluarkan cairan bening dari mataku.
Sakit. Sangat sakit mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Woohyun. Ingin rasanya aku berteriak pada Woohyun 'INI SALAH PAHAM!' tapi apa mungkin dia percaya?
Tak kusangkal, memang awalnya aku hanya berniat menjalankan tugasku untuk mendekati Woohyun. Tapi, itu tidak berlaku lagi setelah aku benar-benar dekat dengan Woohyun. Aku tak pernah menganggapnya sebagai targetku. Aku tak pernah merasa sedang menjalankan tugas. Aku bisa semakin dekat dengan Woohyun karena aku nyaman berada didekatnya.
Kali ini aku baru menyadarinya, aku sangat kehilangan Woohyun. Hariku terasa hampa dan lambat tanpa Woohyun, berlebihan? Mungkin! Aish~ entahlah, aku merasa sangat kacau.
Nam Woohyun. Dia yang selalu membuatku tertawa dengan polahnya. Dia yang membuatku sedikit punya semangat untuk pergi ke kampus. Dia yang bisa membuatku berdandan setiap hari, yah walaupun itu atas dasar perintah dari kakakku, tapi tetap saja aku berdandan untuk bertemu Woohyun bukan? Kenanganku dengannya selalu berputar dengan di otakku kini, bersamaan dengan langkah kakiku yang tanpa arah.
Bukan kenangan yang romantis atau hal semacam itu yang ku ingat, hanya hari-hariku yang penuh dengan tawa dan canda saat bersamanya. Banyak kejadian konyol yang kita lewati, itu yang membuatku merasa kosong tanpa Woohyun. Sepi. Hampa.
Aku melewati sebuah taman bermain anak-anak dalam perjalananku yang tanpa tujuan ini. Aku menatap sayu taman bermain itu.
Aku mempunyai kenangan konyol dengan Woohyun disini. Aku ingat kurang lebih tiga minggu yang lalu.
***Flashback
"YA! Kalian sedang pacaran ya? Ini Area bermainku. Jangan berpacaran disekitar sini!" Ucap anak kecil berumur kira-kira lima tahun mencoba mengusir aku dan Woohyun yang sedang santai bermain ayunan sambil menikmati es krim strawberry ukuran jumbo.
Woohyun menatap anak itu dengan tatapan aneh. Mulutnya menganga mendengar ucapan anak itu. Seperti terheran-heran, ada anak kecil yang berlagak seperti preman mencoba mengusirnya.
"Beraninya anak ini!" Woohyun mengerutu mendengar ucapan anak itu.
"YA! kecil-kecil sudah jadi preman! Sana! Pergi sekolah saja biar kau pintar!" Tak ada aura dewasa sedikitpun yang muncul pada diri Woohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Playboy!! Love You!!
RandomKim Sunggyu, seorang gadis tomboi yang mempunyai seorang kakak laki-laki yang sangat tampan. Dan demi sang kakak, kini dia harus berhadapan dengan seorang namja yang terkenal playboy seantero kampus. Mampukah Sunggyu bertahan demi sang kakak?