10

510 104 179
                                    

***Woohyun POV

"Aku tidak akan melepaskan gelang ini Hyun! Sampai kapanpun! AKU PERCAYA PADAMU!" 

Sunggyu berteriak dengan suaranya yang parau. Dia menangis. Semoga dia tak tahu kalau aku juga menitikkan air mataku saat ini. Berjalan menjauhinya, tak ingin melihatnya lagi kali ini.

Terlalu menyakitkan! Aku tak terima dengan rekayasa yang mereka lakukan padaku. Terutama yang berhubungan dengan Sunggyu. Aku menyadarinya kini, aku benar-benar menyukainya.

Kenapa saat aku benar-benar menyukai seseorang, justru aku dipermainkan seperti ini. Tidak! Tidak semudah itu aku bisa memaafkannya, tak peduli sesuka apapun aku padanya.

Sunggyu bilang dia mempercayaiku, dia percaya kalau aku menyukainya? Ini tidak membantu membuatku menghilangkan rasa kecewaku dan sakit hatiku padanya. Walaupun sungguh, aku benar-benar menyukainya. Entah, sampai kapan aku bisa bertahan seperti ini. 

Nam Woohyun kau bodoh! Harusnya kau jangan sampai jatuh hati pada yeoja manapun! Lupakan Sunggyu mulai detik ini juga!

***Woohyun POV End

Sunggyu melangkahkan kakinya pulang kerumah. Pandangannya benar-benar kosong setelah dia bertemu dengan Woohyun tadi. Pikirannya semakin kacau. Raut wajahnya benar-benar muram. Dia berjalan dengan sangat gontai seakan tak punya tulang belulang lagi.

Sunggyu masuk kedalam rumahnya. Wajahnya datar tanpa ekspresi saat melewati tiga manusia yang masih setia di depan TV, tanpa menyapa mereka sama sekali. Sunggyu melangkah tanpa mempedulikan keadaan sekitar. Ketiga orang itu menatap Sunggyu yang berjalan gontai secara kompak. Mata manik mereka bergerak serentak tertuju pada satu orang yang berjalan dengan gontai itu.

"Sudah pulang Gyu?" Ucap Myungsoo saat melihat kedatangan Sunggyu yang lunglai itu, mencoba menyapa adiknya yang terlihat sedang tidak baik-baik saja.

Sunggyu tak menjawab. Tetap melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

BLLAMMMMMMMM!!!!

"Empat kali!" Ucap Myungsoo sempari mengangkat keempat jarinya menghitung bantingan pintu yang Sunggyu lakukan dalam sehari ini.

"Biarkan saja, mungkin dia butuh sendiri saat ini. Jangan terlalu banyak mencecarnya. Biarkan dia begitu dulu. Biarkan dia tenang. Kurasa dia terlihat lebih kacau dari dia berangkat tadi." Ucap Hoya menasehati Myungsoo yang terlihat sangat mengkhawatirkan adiknya itu.

Semua hanya terdiam, tak sanggup berkata-kata melihat Sunggyu yang sedang tidak seperti biasanya. Bahkan wajahnya terlihat lebih buruk dibanding saat dia pergi tadi.

***

Tok! Tok! Tok!

Myungsoo mengetuk pintu kamar Sunggyu perlahan.

"Gyu~ Ini sudah siang. Kau ada kuliah hari ini bukan?" Ucap Myungsoo pelan membangunkan adiknya yang sedari pagi belum ada tanda-tanda kehidupan dari kamarnya.

"Arraseo!" Pekik Sunggyu dari dalam kamarnya dengan suara lantang, tak menandakan dia baru bangun dari tidurnya.

"Kau mau berangkat bersamaku ke kampus?" Ucap Myungsoo menawarkan untuk berangkat bersama.

"Nee~" Jawab Sunggyu masih dalam kamarnya,

"Aku tunggu kau di meja makan. Kau harus sarapan juga, ne?" Lagi Myungsoo berteriak dari balik pintu kamar Sunggyu, berharap adiknya segera keluar dari kamarnya.

"Neee~ Arraseo!" Lagi Sunggyu mengiyakan ucapan Myungsoo dengan lantang.

Myungsoo hanya menghela nafas panjang, berharap Sunggyu tidak sesensitif sebelumnya. Myungsoo pun beranjak ke meja makan dan memulai sarapannya.

Hey Playboy!! Love You!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang