8

531 96 247
                                    

*** Sunggyu POV

'Kau berhasil Kim Sunggyu!'

Kata-kata Woohyun kemarin terus saja berputar-putar di otakku. Ingin rasanya aku melupakan kata-kata itu, tapi kalimat itu enggan pergi dari benakku. Aku tidak ingin ingat kalimat itu!

Kejadian kemarin.. Entahlah, aku benar-benar tak ingin memikirkannya lagi. Aku sangat tidak enak pada Woohyun dan juga aku merasa bersalah pada Woohyun. Karena aku dan kakakku yang merencanakan semua ini.

ARGH! Menyebalkan! Kenapa Myungsoo oppa berkata sekasar itu pada Woohyun kemarin.

Sungguh aku tak tahu harus bagaimana lagi, pasti dia sangat marah padaku, atau malah membenciku.. Bagaimana ini? Benar-benar membuatku kacau.

"Ya! Kau suka acara senam manula seperti itu?" Myungsoo oppa tiba-tiba saja sudah berada disampingku.

Aku memang sedang berada didepan TV, tapi tak tahu acara apa yang sedang ku tonton. Tak fokus! Pikiranku kemana-mana, karena kata-kata Woohyun kemarin tepatnya.

"Tsk!" Aku hanya mendecis menanggapi pertanyaan kakakku lalu memalingkan badanku, memunggunginya. Bersandar pasrah pada sofa yang sedari tadi menemaniku dan memeluk boneka beruang berukuran besar. Aku sedang tak ingin bicara denagannya.

"Kau kenapa? Kau marah padaku karena kejadian kemarin?" Tanya kakakku dengan suara lembut.

Kami belum bicara sejak kejadian kemarin. Setelah kejadian itu, aku mengurung diri terus dikamarku. Bukan apa-apa, aku hanya menghindari percakapan yang bisa membuatku tambah kacau. Jujur, aku memang sangat kesal pada kakakku.

"...." Aku tak menjawab.

Karena aku memang tak marah padanya tapi hanya sangat kesal! Ingin rasanya aku mengacak-acak rambutnya sampai jadi keriting. Mengesalkan!

"Ya! Kim Sunggyu! Jawab!" Tungkas kakakku mulai sedikit membentak karena diam yang kuberikan padanya.

Tsk! Dia sudah mirip Dongwoo sekarang, suka marah-marah seperti nenek tua! Menjengkelkan!

Akupun membalikan tubuhku menghadap ke arah TV lagi. Mencoba bersikap biasa saja dan sabar menghadapi kakakku yang sedang jadi wartawanku hari ini.

"Kenapa belum menggantinya? Aku tidak suka acara senam manula." Ucapku dengan ekspresi dan nada datar.

Mencoba mengalihkan tema pembicaraan kami. Aku sedang tidak ingin membahas kejadian kemarin, kejadian dimana Woohyun pergi begitu saja membawa kesalah pahaman. Ini semua gara-gara kakakku. Kenapa dia berkata sekasar itu pada Woohyun. Tidak bisakah dia berkata dengan nada dan kata-kata yang lebih halus?

Kakakku menatapku dengan tatapan aneh, kenapa? Kenapa dia sekarang menatapku seakan-akan aku menyimpan rahasia besar dan menutup-nutupi darinya. Dia seperti paparazi-ku sekarang. Cih~ menyebalkan!

"Kau menyukai Woohyun?" Tanya Myungsoo oppa tiba-tiba dengan lirih dan mendekatkan mukanya padaku. Menatap mataku tajam. Aku menghindari tatapan matanya. Membuang pandangan ke sembarang arah. Menakutkan! Dia seperti seorang polisi yang sedang mengintrogasi teroris.

"Ti-ti tidak" Ucapku tersendat. Pertanyaan kakakku tidak ku prediksi sama sekali. Kenapa dia tanya hal semacam itu. Aku menyukai Woohyun? Darimana dia mendapatkan ide untuk menanyakan hal semacam itu padaku.

"Lalu kenapa kau kemarin menangis saat Woohyun pergi?" Lagi kakakku menanyakan hal yang tidak mudah untuk ku jawab. Aku lebih baik menjawab soal ujian matematika daripada menjawab pertanyaan-pertanyaannya hari ini.

"Siapa? Siapa yang menangis? Tidak! Aku tidak menangis!" Ucapku ragu sembari menghindari tatapan tajam dari kakakku.

Kenapa dia menanyakan hal semacam ini, membuat aku tidak hanya ingin mengacak-acak rambutnya sampai keriting tapi ingin mengacak-acak wajahnya juga sampai wajahnya abstrak!

Hey Playboy!! Love You!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang