Dongwoo mengeryitkan wajahnya saat melihat adegan horor yang diputar di televisi rumah Myungsoo malam itu. Tak berbeda juga dengan Hoya. Terlihat wajah yang tegang menyelimutinya.
Tetapi berbeda dengan dua orang yang sedari tadi juga berada bersama dengan mereka menonton televisi, wajah mereka tak menunjukan wajah yang takut sama sekali. Justru tersenyum-senyum kecil saat menatap layar kaca.
Tak lama Dongwoo dan Hoya-pun menyadarinya, kakak beradik itu justru tersenyum-senyum saat menonton film horor. Membuat mereka saling bertukar pandang, benar-benar tak mengerti dengan yang terjadi dengan dua manusai itu.
"Hoya, ada apa dengan mereka? Menyeramkan! Lebih menyeramkan dari film yang kita tonton." Ucap Dongwoo sembari memandang aneh kakak beradik itu, yang masih saja menyunggingkan senyum dibibir mereka.
"Mollaseo, apa mungkin ada hal yang baik terjadi?" Balas Hoya sambil masih memandang kakak beradik itu, yang duduk ditengahi oleh mereka.
"Yang aku tahu justru semalam mereka bertengkar hebat karena Sunggyu pulang terlalu larut, lalu kenapa mereka sekarang?" Dongwoo tak meneruskan kata-katanya menatap heran kakak beradik itu bergantian. Sangat bingung.
Sunggyu dan Myungsoo tak menyadari sedang jadi bahan pembicaraan antara dua manusia itu, mereka masih saja sesekali tersenyum, seperti sedang berbunga-bunga.
Tentu saja, Sunggyu dan Myungsoo hampir merasakan hal yang sama. Mendapatkan pengakuan dari orang yang mereka cintai, jelas saja ini hal yang baik untuk mereka.
Melupakan pertengkaran mereka semalam, sekarang mereka lebih larut pada perasaan mereka masing-masing. Membuat mereka menyungingkan tersenyum berkali-kali bahkan sesekali terkekeh, tak peduli film horor yang berda di hadapan mereka.
"Apa dia sakit?" Celetuk Dongwoo sembari bergegas meletakan punggung tangannya di dahi Myungsoo, mencoba memeriksa suhu tubuh Myungsoo yang menurutnya sangat aneh itu.
"Kurasa suhu tubuhnya baik-baik saja" Gumam Dongwoo sendiri sembari berfikir keras.
"Mwoyaaa!" Protes Myungsoo saat menyadari dahinya disentuh tanpa permisi, lalu menatap Dongwoo yang berwajah aneh itu, masih saja berfikir.
Pandangan Myungsoo kini tertuju pada Sunggyu yang juga sedang tersenyum-senyum sendiri. Matanya tajam menatap Sunggyu, tak lama Sunggyu pun menyadari dirinya sedang ditatap sinis oleh kakaknya.
Sunggyu hanya menatap Myungsoo sekilas lalu memalingkan wajahnya ke layar televisi dan memajukan bibirnya. Masih ada rasa kesal pada kakaknya. Mereka masih saja tidak akur setelah pertengkaran hebat semalam.
Walau Sunggyu tahu, kakaknya marah dan hampir menamparnya semalam karena dia sangat menyayanginya, tapi tetap saja dia masih kesal pada kakaknya itu. Seperti layaknya kakak adik, mereka banyak bertengkar namun sebenarnya mereka saling menyayangi satu sama lain. Terlebih Myungsoo pada adik perempuan satu-satunya, dia sangat menyayangi adiknya.
"Ya! Sekali lagi kau pulang larut, aku akan benar-benar mengirimmu ke Amerika bersama eomma dan appa. Biar saja kau tinggal disana agar eomma dan appa bisa mengawasimu. Arraseo!!" Ucap Myungsoo pada Sunggyu dengan nada sedikit mengancam.
"...." Sunggyu tak menjawab. Masih saja menatap layar televisi. Tatapannya datar ke layar televisi, seakan bosan mendengar omelan Myungsoo setiap hari yang selalu saja banyak bicara dan banyak nasehat, terlebih sejak Sunggyu dekat dengan Woohyun. Myungsoo selalu saja mengajak Sunggyu bertengkar, selalu berdebat.
"Ya! Kim Sunggyu!" Bentak Myungsoo yang mulai kesal pada Sunggyu yang selalu diam saat sedang tidak akur dengan kakaknya itu.
"Arra! Arraseo!" Balas Sunggyu pada kakaknya yang lagi-lagi mulai membuat Sunggyu merasa kesal kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Playboy!! Love You!!
RandomKim Sunggyu, seorang gadis tomboi yang mempunyai seorang kakak laki-laki yang sangat tampan. Dan demi sang kakak, kini dia harus berhadapan dengan seorang namja yang terkenal playboy seantero kampus. Mampukah Sunggyu bertahan demi sang kakak?