12

596 102 176
                                    

***Sunggyu POV

Aku melangkahkan kakiku gontai, tak peduli kejadian semalam. Aku tetap harus ke kampus hari ini, tak mau hanya dirumah saja, karena ada kakakku. Pasti dia akan memarahiku sampai aku bisa tuli!

Semalam saja dia sudah membuatku seperti penjahat, memarahiku sampai aku lupa apa saja yang dia katakan. Bahkan dia hampir menamparku semalam, tapi dia berhasil menahan emosinya.

Aku tahu, kakakku pasti sangat marah padaku. Marah karena sangat khawatir. Aku tak sepenuhnya menyalahkannya, sangat wajar dia marah padaku seperti semalam.

Aku berjalan menuju sebuah meja yang terdapat dibawah pohon besar, di taman kampusku. Aku mendudukkan diriku disalah satu kursi. Sungguh aku ingin beristirahat. Mataku mengantuk dan bengkak karena clubbing dan juga menangis semalam. Kepalaku juga sedikit pusing.

Untunglah, saat ini tak ada seorang pun disini! Sangat cocok! Aku meletakan kepalaku di meja, mulai memejamkan mataku, mencoba mencari ketenangan setelah kekacauan yang terjadi semalam.

Aku tak akan bisa mendapatkan ketenangan seperti ini jika dirumah.

***Sunggyu POV End

***Woohyun POV

Aku berjalan menyusuri lorong kampus, aku tidak ingin belajar hari ini. Aku mencari sosok Key, berharap dia bisa menemani dan menghiburku hari ini setelah kejadian semalam yang semakin membuatku kacau. Namun, secara spontan langkahku terhenti saat melihat pemandangan yang cukup membuat mataku terpaku cukup lama.

Sepertinya otakku kembali rusak, aku melihat sosok Sunggyu yang sedang duduk tertidur meletakkan kepalanya di meja taman.

Entah apa yang mendorongku, aku mendekatinya. Memandangnya lekat, cukup menyayat hatiku. Aku merindukannya. Sangat merindukannya.

Mataku tertuju pada pergelangan tangan kirinya yang tergeletak lemas di meja. Gelang itu! Gelang pemberianku.. Masih saja dia kenakan. Bodoh! Harusnya dia sudah membuangnya.

Dan bagaimana mungkin dia berangkat ke kampus setelah semalaman dia di club. Dia pasti tak pernah ke club sebelumnya. Dia pasti sangat lelah dan mengantuk, hingga tertidur di tempat ini, harusnya dia beristirahat saja di rumah.

Aish! Kenapa aku masih saja peduli padanya! Aku menguncang kepalaku sendiri, berharap aku sadar kalau aku tak boleh tertipu untuk kedua kalinya.

Tapi, gelang itu, gelang yang masih saja ada di pergelangan tangannya. Sedikit banyak membuatku berpikir ulang saat ingin meninggalkan Sunggyu yang sedang tertidur begitu saja.

Aku masih ingin disini, melihatnya, diam-diam. Akupun tersenyum sinis menertawai kebodohanku sendiri, untuk apa aku masih seperti ini? Bodoh!

Aku menatap Sunggyu yang sedang tertidur dari ujung rambut sampai ujung kaki. Lihat dia, apa yang terjadi padanya? Kenapa dia menggunakan pakaian lelaki? Lihat juga rambutnya, berantakan! Sampai-sampai menutupi sebagian wajahnya.

Akupun tanpa sadar membenarkan posisi rambutnya agar tidak menutupi wajahnya yang sedang tertidur pulas.

Memandang wajahnya lekat saat aku berhasil menyingkirkan rambutnya dari wajahnya. Kim Sunggyu, dia seperti bayi. Tertidur sangat pulas.

Tanpa sadar otot bibirku terangkat, aku tersenyum melihat sosok Sunggyu yang sangat polos. Dia yang selalu membuat hatiku senang saat di dekatnya.

Kim Sunggyu, tak dapat diragukan lagi, aku memang menyukaimu. Bahkan mungkin aku mencintaimu. Sangat mencintaimu.

Akupun duduk di sebelah Sunggyu, masih ingin didekatnya tanpa sepengetahuannya. Menempatkan wajahku persis didepan wajahnya. Memperhatikan garis wajahnya yang terlihat sangat lelah, dia pasti kurang tidur semalam.

Hey Playboy!! Love You!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang