Mr. Min

PART 5

Mr. Min
.

.

.

PART 5

Jungkook melambaikan tangannya ke udara. Bibirnya tersenyum bahagia mendengar teriakan dari pengunjung club.

Salah satu the most wanted para wanita nakal yang haus akan ketampanan kaum adam. Tampan, body perfect, kaya, salah satu DJ terbaik di Seoul, dan yang terpenting best in bed. Wanita mana yang tidak tertarik menggodanya?

Mereka asik menggoyangkan tubuhnya di dance floor, tidak sedikit dari mereka datang kemari demi sebuah kegiatan one night stand.
bahkan beberapa pengunjung sudah mendapatkan pembelainya hari ini.

Dan tidak sedikit yang sekedar mengisi perut mereka dengan minuman berakohol. Seperti Jimin yang focus dengan minumannya. Tidak ada niatan baginya untuk membalas sapaan wanita disekitarnya yang sudah sangat menggoda.

Biasanya Jimin tidak kuat dengan godaan disekitarnya. Ia selalu menarik wanita yang menjadi pusat perhatiannya dan berakhir di hotel.

Karena hari ini sesuatu mengganggu pikirannya. Ia tidak berniat melakukannya.

1 minggu sudah sahabatnya tidak mengabarinya. Wendy yang biasanya setiap malam absen untuk memberi kabar, hilang begitu saja di telan lautan.

Apa Wendy sudah dibunuh oleh Suga?

Big No! Segoblok dan sekejamnya lelaki bernama Min Suga, ia tidak mungkin membunuh orang yang ia sayang. Kecuali sayang Suga kepada Wendy hanya bualan.

"Kenapa lo? Tumben ga main?" Jimin melirik tempat duduk sebelahnya. Ia menyeringai melihat salah satu sahabatnya baru saja menempatinya.

Baru dipikirin orangnya dateng.

Jimin memejamkan matanya sesaat. Berusaha terus tersadar dari pengaruh alkohol. Ia memiringkan tubuhnya menghadap Suga, "Wendy apa kabar?"

Suga menghentikan niatan minumnya, ia melirik Jimin sebentar sebelum akhirnya meneruskan acara minumnya. "Baik."

"Kenapa gue gak bisa hubungin dia?"

"Gue yang minta dia jangan ngehubungin lo."

Jimin mengacak rambutnya kasar, lelaki itu terlihat frustasi mendengar jawaban Suga, "Maksud lo apa nyet ngejauhin gue sama Wendy."

"Lo suka diakan? Gue gak akan biarin cowok kaya lo berkeliaran disekitar Wendy."

Jimin terbahak mendengarnya. What the hell? Apa urusan dia mengatakan seperti itu? 'Cowok kaya lo' dia tidak mengaca, jauh lebih brengsek dirinya ketimbang Jimin.

"Ngaca lo nyet! Gue sama lo tuh bastard lo tai!"

Jimin masih terbahak dengan dirinya. Suga hanya menanggapinya dengan wajah datar. Tidak ada niatan baginya untuk ikut tertawa karena baginya tidak ada yang lucu.

"Wendy punya gue!"
Dan seketika tawa Jimin terhenti. Lelaki yang sudah hampir full tipsy itu memandang Suga dengan tatapan mengejek.

"Punya lo? Dia pacar lo? Udah lo tembak? Emang dia mau jadi punya lo cowok gak manusiawi."

Blam!

Keterlaluan! Ini sudah kelewat batas. Jimin serius dengan perkataanya, tidak ada aura candaan dari omongannya. Sesuatu yang Suga tidak suka jika mereka sudah membicarakan Wendy. Wajah Suga memerah menahan amarah. Lelaki itu tidak akan kalah hanya karena alasan tidak berbobot.